tag:blogger.com,1999:blog-90026858306216102312024-02-19T17:53:50.731-08:00RAYAP + PESTCONTROL (HAMA)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.comBlogger38125tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-2766508250009100932017-11-14T09:54:00.001-08:002017-11-14T09:54:22.149-08:00Antara Aku, Tukang Cukur dan Tuhan<a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/antara-aku-tukang-cukur-dan-tuhan.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/3.jpg' alt='Antara Aku, Tukang Cukur dan Tuhan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Sudah panjang. Aku harus memotongnya. Aku langsung mengambil motorku dan pergi ke tukang cukur terdekat.</p>
<p>Kuhentikan motorku di depan toko itu. Tokonya sederhana, menggabung dengan rumah si tukang cukur. Cat warna hijau dengan jendela besar di depan toko itu yang ditulisi dengan cat warna merah, tulisannya adalah “POTONG RAMBUT. RAPI. MURAH. DIJAMIN PUAS”.</p>
<p>Aku langsung mengambil kunci motor dan berjalan masuk ke dalam. Ruangannya sederhana, tembok yang di cat senada dengan luarnya, meja dan kursi yang berwarna putih tanpa pemakai, alat-alat cukur lengkap dengan sisir bermacam-macam, ada yang kecil, ada juga yang besar. Ada yang warna hitam, sampai warna oranye pun ada.<br />
Namun di sini sepi. Tidak ada pelanggan sama sekali, mungkin hanya musik dangdut yang dinyalakan si tukang cukur.</p>
<p>Sesaat aku melihat-lihat, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku. Refleks aku langsung berbalik dan melihat sesosok pria hitam kurus berkumis dengan pakaian merah dan celana hitam. Lalu dia tersenyum kepadaku dan berkata, “Mau potong Mas?”. Aku mengangguk dan duduk di kursi putih. Kursi si pelanggan.<br /> <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/antara-aku-tukang-cukur-dan-tuhan.htm'>Antara Aku, Tukang Cukur dan Tuhan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-71267495801903723982017-10-14T07:36:00.001-07:002017-10-14T07:36:04.376-07:00Batu Ajaib<a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/batu-ajaib.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/11.jpg' alt='Batu Ajaib Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Pada awalnya manusialah yang menciptakan kebiasaan. Namun lama kelamaan, kebiasaanlah yang menentukan tingkah laku manusia.</p>
<p></p>
<p>Ada seorang yang hidupnya amat miskin. Namun walaupun ia miskin ia tetap rajin membaca. Suatu hari secara tak sengaja ia membaca sebuah buku kuno. Buku itu mengatakan bahwa di sebuah pantai tertentu ada sebuah batu yang hidup, yang bisa mengubah benda apa saja menjadi emas.</p>
<p></p>
<p>Setelah mempelajari isi buku itu dan memahami seluk-beluk batu ersebut, ia pun berangkat menuju pantai yang disebutkan dalam buku kuno itu.</p>
<p></p>
<p>Dikatakan dalam buku itu bahwa batu ajaib itu agak hangat bila disebut, seperti halnya bila kita menyentuh makhluk hidup lainnya.</p>
<p></p>
<p>Setiap hari pemuda itu memungut batu, merasakan suhu batu tersebut lalu membuangnya ke laut dalam setelah tahu kalau batu dalam genggamannya itu dingin-dingin saja. Satu batu, dua batu, tiga batu dipungutnya dan dilemparkannya kembali ke dalam laut. Satu hari, dua hari, satu minggu, setahun ia berada di pantai itu. Kini menggenggam dan membuang batu telah menjadi kebiasaannya.</p>
<p></p>
<p>Suatu hari secara tak sadar, batu yang dicari itu tergenggam dalam tangannya. Namun karena ia telah terbiasa membuang batu ke laut, maka batu ajaib itupun tak luput terbang ke laut dalam. Lelaki miskin itu melanjutkan 'permainannya' memungut dan membuang ba <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/batu-ajaib.htm'>Batu Ajaib Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-24110013747253320902017-10-13T05:45:00.001-07:002017-10-13T05:45:48.480-07:00Sang Ustad<a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/sang-ustad.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/11.jpg' alt='Sang Ustad Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Cerita ini diawali dari perayaan Idul Adha pada kampung di pinggir sebuah kota besar. Seperti biasa, Orang-orang kaya di kampung itu selalu berlomba-lomba memberi sapi dan kambing sebagai korban. Dan sesuai dengan kebiasaan pula, sesudah Maghrib selalu diadakan semacam perayaan dan pengajian Idhul Adha.</p>
<p></p>
<p>Seorang ustad yang cukup terkenal didatangkan dari kampung lain untuk memberi ceramah. Sesudah dipanggil oleh pembawa acara, sang ustad naik ke mimbar. Ustad itu mengenakan baju muslim lengkap. Baju koko yang disetrika licin, sarung, dan peci telah terpakai manis di tubuhnya.</p>
<p></p>
<p>Sambil tersenyum, sang ustad tadi bertanya kepada yang hadir di situ, ?Coba tebak, apa agama saya?? Sambil senyam-senyum hadirin itu serentak menjawab ?Islaaam..? Lalu Ustad melepas pecinya. Kemudian bertanya lagi, ?Apa agama saya?? Hadirin pun menjawab lagi, ?Islaaam..?</p>
<p></p>
<p>Sang ustad melepas baju kokonya dan berganti dengan tshirt lusuh. Tidak hanya itu, ia juga melepas sarungnya. Ternyata dia masih menggunakan celana pendek selutut di balik sarung tersebut. Sekarang sang ustad hanya memakai tshirt lusuh dan celana pendek selutut.</p>
<p></p>
<p>Kemudi <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/sang-ustad.htm'>Sang Ustad Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-17417343334318676692017-10-02T16:36:00.001-07:002017-10-02T16:36:13.864-07:00Jembatan Bisikan<a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/jembatan-bisikan.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/17.jpg' alt='Jembatan Bisikan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>3000 tahun lalu, kaum terapung dari negeri Cina kuno tinggal di atas rumah-rumah
di atas air. Mereka makan malam di udara terbuka. </p>
<p>Setiap keluarga tinggal di atas panggung di sebuah teluk. Ketika seorang anak
lelaki sudah tumbuh dewasa, dia akan berdiri di tepi panggungnya dan memanggil.
Gadis yang dicintainya akan memanggilnya kembali. Lalu pemuda itu akan membangun
sebuah jembatan dari panggungnya menuju panggung si gadis.</p>
<p>Jika keluarga si pemuda menyukai si gadis, mereka akan membantu membangun jembatan
itu. Kedua rumah mereka akan digabungkan dan kedua keluarga akan menjadi satu.</p>
<p>Tapi pada suatu hari, seorang pemuda terapung mendengar bisikan dari atas cakrawala.
Bisikan itu datang dari seorang gadis yang tinggal nun jauh di sana. Mereka
saling memanggil dalam kurun waktu yang lama. Mereka memutuskan untuk menikah.</p>
<p>Keluarga si pemuda bilang tidak. Gadis itu berasal dari kalangan yang berbeda
dan terlalu jauh. Tapi si pemuda bersikeras. Ia mulai membangun jembatan menuju
cakrawala. Ia menggali dalam ke dasar laut untuk membangun fondasi yang kuat.</p>
<p <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/jembatan-bisikan.htm'>Jembatan Bisikan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-22988479832044267702017-09-17T10:37:00.001-07:002017-09-17T10:37:55.409-07:00Secangkir Teh dan Makna Hidup<a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/secangkir-teh-dan-makna-hidup.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/30.jpg' alt='Secangkir Teh dan Makna Hidup Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>
Baru-baru ini saya mendengar sebuah kisah dari seorang professor yang luar biasa. Beliau menceritakan sebuah kisah tentang gurunya sendiri. Pernah suatu hari datang seorang pemuda yang menanyakan tentang makna hidup. Guru tersebut tidak langsung menjawab pertanyaan pemuda tadi, tapi kemudian menyuguhkan teh yang diisi di dalam beberapa cangkir yang berbagai rupa. Ada cangkir yang terbuat dari emas, ada yang dari tanah liat, ada berbentuk sangat bagus, ada yang warnanya kusam. Yang jelas terhidanglah beberapa cangkir teh yang berbeda-beda jenis cangkirnya.</p>
<p>Walaupun cangkirnya berbeda-beda, tapi setiap cangkir tersebut diisi teh yang sama. Kemudian dipersilahkan-lah pemuda tadi untuk memilih secangkir teh dari salah satu cangkir yang dihidangkan kepadanya. Pemuda tadi kemudian memilih cangkir yang sangat bagus dan kemudian meminum teh dari cangkir tersebut.</p>
<p>Guru tersebut pun berkata, “Hanya untuk teh saja, setiap orang itu memilih untuk meminumnya dari cangkir yang terbaik. Maka bagaimanakah dengan hidupmu yang sangat berharga ini? Pilihlah jalan yang penuh makna untuk hidupmu yang berharga”.</p>
<p>Mendengar kisah tadi saya tersentak akan diri saya. Kenapa? Karena untuk setiap makanan yang ingin saya makan, saya selalu memilih yang terbaik. Hal ini menyadarkan diri saya bahwa hidup ini jauh lebih berharga dan oleh sebab itu saya harus memilih jalan yang terbaik dan pe <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/secangkir-teh-dan-makna-hidup.htm'>Secangkir Teh dan Makna Hidup Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-60046349574979267932017-08-17T08:54:00.001-07:002017-08-17T08:54:06.817-07:00Don’t Judge a Book by It’s Cover<a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/don-8217-t-judge-a-book-by-it-8217-s-cover.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/12.jpg' alt='Don’t Judge a Book by It’s Cover Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Case-1:
Tugas utamaku adalah mengantar jemput bos kemanapun dia pergi. Karena itulah aku sering mengendarai mobil mewah milik bos, kadang berdua dengan bos namun tidak jarang sendirian. Kejadian seperti ini sudah sangat sering, yaitu tatkala aku disuruh untuk menjemput bos dari sebuah pertemuan di sebuah hotel bintang lima di Jakarta.</p>
<p>Seperti biasa, meluncurlah aku dengan segera ke sana. Memasuki gerbang hotel, selalu aku mendapati pemandangan yang luar biasa. Mata kepalaku sendiri melihat bagaimana para satpam dan petugas parkir berebutan menarik perhatianku. Ada-ada saja ulah mereka, dari sekedar memberikan hormat, beramah-tamah, bahkan banyak yang berlomba-lomba menyapaku dengan panggilan agung: BOS. Dalam hati aku hanya bisa tersenyum geli saja. Belum tahu mereka bahwa mobil ini bukan punyaku.</p>
<p>Namun kejadian seperti ini sering juga terjadi. Entah alasan tertentu, secara mendadak aku disuruh untuk mengantarkan sesuatu ke bos. Lokasinya juga di hotel. Untuk mengejar waktu, aku pun naik motor butut <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/don-8217-t-judge-a-book-by-it-8217-s-cover.htm'>Don’t Judge a Book by It’s Cover Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-61858872580137953872017-08-14T22:18:00.001-07:002017-08-14T22:18:34.401-07:00Antara Aku, Tukang Cukur dan Tuhan<a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/antara-aku-tukang-cukur-dan-tuhan.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/3.jpg' alt='Antara Aku, Tukang Cukur dan Tuhan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Sudah panjang. Aku harus memotongnya. Aku langsung mengambil motorku dan pergi ke tukang cukur terdekat.</p>
<p>Kuhentikan motorku di depan toko itu. Tokonya sederhana, menggabung dengan rumah si tukang cukur. Cat warna hijau dengan jendela besar di depan toko itu yang ditulisi dengan cat warna merah, tulisannya adalah “POTONG RAMBUT. RAPI. MURAH. DIJAMIN PUAS”.</p>
<p>Aku langsung mengambil kunci motor dan berjalan masuk ke dalam. Ruangannya sederhana, tembok yang di cat senada dengan luarnya, meja dan kursi yang berwarna putih tanpa pemakai, alat-alat cukur lengkap dengan sisir bermacam-macam, ada yang kecil, ada juga yang besar. Ada yang warna hitam, sampai warna oranye pun ada.<br />
Namun di sini sepi. Tidak ada pelanggan sama sekali, mungkin hanya musik dangdut yang dinyalakan si tukang cukur.</p>
<p>Sesaat aku melihat-lihat, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku. Refleks aku langsung berbalik dan melihat sesosok pria hitam kurus berkumis dengan pakaian merah dan celana hitam. Lalu dia tersenyum kepadaku dan berkata, “Mau potong Mas?”. <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/antara-aku-tukang-cukur-dan-tuhan.htm'>Antara Aku, Tukang Cukur dan Tuhan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-74833658353343825982017-08-12T10:27:00.001-07:002017-08-12T10:27:45.981-07:00Hidup dan Bekerja dengan Penuh Kesadaran<a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/hidup-dan-bekerja-dengan-penuh-kesadaran.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/10.jpg' alt='Hidup dan Bekerja dengan Penuh Kesadaran Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p><em>Oleh: Syahril Syam</em></p>
<p>Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung
- QS 62:10</p>
<p>Diri jika tidak Anda sibukkan,
maka dia akan menyibukkan Anda
- Ali bin Abu Thalib</p>
<p> Pada tahun 1908 terdapat dua buah buku yang terbit bersamaan, buku pertama berjudul Introduction to Social Psychology, terbit di London, ditulis oleh William McDougall, seorang psikolog. Dan buku yang kedua berjudul Social Psychology, terbit di New York, ditulis oleh Edward Ross, seorang sosiolog.</p>
<p> Jika McDougall menekankan faktor-faktor psikologis (personal) dalam menentukan interaksi sosialnya dalam masyarakat, maka Ross menekankan pentingnya faktor-faktor situasional dan sosial dalam interaksi kita di masyarakat. Sayangnya, kala itu psikologi dengan mashab behaviorisme lagi sedang popoler, sehingga dalil-dalil McDougall kehilangan suaranya dan membuat suara Ross menjadi nyaring.</p>
<p> Mashab behaviorisme lahir di negeri Paman Sam, dan mashab ini merupakan sebuah aliran psikologi yang mengajarkan bahwa perilaku manusia ditentukan, dipengaruh <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/hidup-dan-bekerja-dengan-penuh-kesadaran.htm'>Hidup dan Bekerja dengan Penuh Kesadaran Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-68225386769626948052017-07-16T02:18:00.001-07:002017-07-16T02:18:55.707-07:00Nguwongke: Memanusiakan Manusia<a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/nguwongke-memanusiakan-manusia.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/31.jpg' alt='Nguwongke: Memanusiakan Manusia Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>
Dalam teori ekonomi manusia dimasukkan sebagai faktor produksi, sama halnya bahan baku, mesin, dan uang. Akibatnya banyak teori turunannya yang menempatkan manusia sebagai alat produksi juga. Ilustrasi logikanya begini: “Kamu bekerja di sini digaji Rp. 5 juta maka kamu harus menghasilkan untuk perusahaan Rp. 8 juta sehingga perusahaan untung Rp. 3 juta. Kalau kamu menghasilkan dibawah Rp. 5 juta berarti perusahaan rugi, dan kamu harus digantikan orang lain yang akan mampu menghasilkan melebihi yang aku keluarkan untuk menggaji orang tersebut.” Logika tersebut diberlakukan kepada semua orang sehingga total keuntungan tinggal dihitung saja. Setiap orang berkontribusi terhadap keuntungan sehingga semakin banyak orang akan semakin banyak keuntungan didapat. Seperti halnya mesin, kalau satu mesin dapat menghasilkan 100 unit produk maka lima mesin akan menghasilkan 500 unit produk. Rasakan bagaimana kalau kita bekerja pada suatu perusahaan yang menggunakan logika tersebut? Akan nyamankah kita? Maukah Anda diberlakukan seperti itu?</p>
<p>Anda pasti merasa ngeri dengan perlakuan manusia sebagai faktor produksi seperti itu. Manusia dianggap seperti halnya mesin saja <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/nguwongke-memanusiakan-manusia.htm'>Nguwongke: Memanusiakan Manusia Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-5215261420558330712017-06-21T00:00:00.001-07:002017-06-21T00:00:08.909-07:00Pria, Cinta dan Matahari<a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/pria-cinta-dan-matahari.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/24.jpg' alt='Pria, Cinta dan Matahari Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Seorang wanita bertanya pada seorang pria tentang cinta dan harapan. </p>
<p>Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia dan pria<br>
berkata ingin menjadi matahari.</p>
<p>Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin jadi matahari, bukan kupu<br>
kupu atau kumbang yang bisa terus menemani bunga.</p>
<p>Wanita berkata ingin menjadi rembulan dan pria berkata ingin tetap<br>
menjadi matahari. Wanita semakin bingung karena matahari dan bulan<br>
tidak bisa bertemu, tetapi pria ingin tetap jadi matahari.</p>
<p>Wanita berkata ingin menjadi burung Phoenix yang bisa terbang ke langit<br>
jauh di atas matahari dan pria berkata ia akan selalu menjadi<br>
matahari.</p>
<p>Wanita tersenyum pahit dan kecewa. Wanita sudah berubah 3x namun<br>
pria tetap keras kepala ingin jadi matahari tanpa mau ikut berubah<br>
bersama wanita. Maka wanita pun pergi dan tak pernah lagi kembali<br>
tanpa pernah tahu alasan kenapa pria tetap menjadi matahari.</p>
<p>Pria merenung sendiri dan menatap matahari.</p>
<p>Saat wanita jadi bunga, pria ingin menjadi matahari agar bunga dapat<br>
terus hidup. Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk bunga<br>
agar ia tumbuh, berkembang dan terus hidup sebagai bunga <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/pria-cinta-dan-matahari.htm'>Pria, Cinta dan Matahari Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-65273134098921613572017-06-11T03:28:00.001-07:002017-06-11T03:28:19.780-07:00Kuihat Lirihan Suara<a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/kuihat-lirihan-suara.htm'><img style='max-width:100%; height:auto' src='http://www.nomor1.com/img/cover/21.jpg' alt='Kuihat Lirihan Suara Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1' align='left' hspace='10'></a><p>Diandra. Di tengah lesung pipit manismu yang teraba, mendamaikan setiap senyap yang merambati dinding-dinding hati. Di sisi maya aku bisa melihat, meski hanya mimpi yang takkan pernah menjadi nyata. Berteman dan bernyanyi dengan angin malam tanpa merasa takut kehilangan. Di sini terngiang sejuta kata hibur, meski tak pernah terasa mudah sejak aku lahir.</p>
<p>—</p>
<p>Tangis untuk pertama di dunia merekah, ditempa bumi yang terasa mengerikan. Riuh ucap syukur terdengar di tengah gelap yang meraba asaku. Terasa gelap meski aku belum mengenal apa itu cahaya. Adzan dengan indah terkumandang di telingaku, sejak itulah kukenal Tuhanku.</p>
<p>Matahari yang tak pernah bersinar. Tapi keindahannya berkilauan dalam anganku. Dialah matahari, orang paling baik di dunia yang kupanggil ‘ibu’. Dengan sabar dia merawat dan menjagaku. Kecantikannya melebihi apapun di dunia. Meski tak pernah kutahu bagaimana wajahnya, tapi keindahan suaranya berhasil melelapkan tiap tidurku. Namun sayang, matahariku hanya hadir untuk waktu yang berjarak kilatan guntur dalam hujan deras.</p>
<p>Beberapa bulan semenjak Tuhan meniupkan ruhku ke sini, kebenaran mulai terkuak. Bagai petir di siang <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/adenu8794/kuihat-lirihan-suara.htm'>Kuihat Lirihan Suara Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-50811578716199598862016-10-11T21:47:00.002-07:002016-10-11T22:34:59.540-07:00VIRUS ZIKA<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves>false</w:TrackMoves>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<h1>
<span style="font-size: 28.0pt; line-height: 115%;"><a href="http://musuhkita-bersama.blogspot.com/" title="Apa Itu Virus Zika? Penyebab Tanda Ciri Gejala Zika Virus">VirusZika,Penyebab Tanda Ciri Gejala Zika Virus</a> </span></h1>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1oAxjJp1Wv4NH9XZC7LnPNRxzkQWi0qXaEwlBOddrj1I4tI_3tjF_TcybRA7xs0Qnx15A8ckL1PBAjceKgYrEUvVc3pde0p_6Yvl5XNB6JNBIyI1hCm0IpnwBZansQl1lTiU9e__m4rHJ/s1600/Mengenal+Bahaya+Virus+Zika.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="314" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1oAxjJp1Wv4NH9XZC7LnPNRxzkQWi0qXaEwlBOddrj1I4tI_3tjF_TcybRA7xs0Qnx15A8ckL1PBAjceKgYrEUvVc3pde0p_6Yvl5XNB6JNBIyI1hCm0IpnwBZansQl1lTiU9e__m4rHJ/s320/Mengenal+Bahaya+Virus+Zika.png" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
Waspada akan<i> bahaya virus zika yang menyerang ibu hamil
dan mengakibatkan kecacatan janin dalam kandungan dan menyebabkan bayi lahir
ukuran kepala bayi yang lebih kecil</i> atau disebut <i>Microcephaly</i>.<br />
<br />
<b>Zika virus</b> adalah disebabkan gigitan nyamuk dan menyebabkan bayi lahir
cacat dan kelainan ukuran kepala bayi. Tanda gejala orang terkena virus zika
antara lain demam, timbul ruam, nyeri sendi dan mata merah (Konjungtivitis),
pusing. </div>
<div class="MsoNormal">
Virus Zika, <i>chikungunya</i> dan<i> demam berdarah dengue</i>
ditularkan melalui perantara nyamuk yang sama yaitu <i>nyamuk Aedes Aegypti</i>.
Untuk kasus infeksi virus Zika, bagaimana gejalanya dan tanda-tandanya bila
menginfeksi ibu hamil? </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Virus Zika dan bahayanya pada Wanita Hamil</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
<br />
Infeksi virus Zika pada ibu hamil kini menjadi perhatian khusus. Hal ini
disebabkan karena ditemukannya peningkatkan kasus kelainan bawaan berupa
mikrosefali pada bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi virus zika saat
hamil.<br />
<br />
Mikrosefali adalah kelainan bawaan di mana bayi lahir dengan ukuran kepala yang
lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh kelainan perkembangan otak sejak dalam
kandungan. Sebelum virus zika, <i>penyebab mikrosefali pada umumnya adalah down
syndrome, paparan obat, alkohol, dan infeksi rubella (campak jerman) selama
kehamilan</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 18.0pt;">Penyakit
Virus Zika</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
Berikut beberapa hal dan pertanyaan seputar penyakit virus zika yang dilansir
dari laman situs portal resmi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia di <i>depkes.go.id</i>.<br />
<br />
<b>Apakah virus Zika itu?</b><br />
<br />
Virus Zika merupakan salah satu <i>virus dari jenis Flavivirus</i>. Virus ini
memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus.<br />
<br />
<b>Bagaimana cara penularan virus Zika?</b><br />
<br />
Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor
penyakit Zika adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah
tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa
daerah lain. <br />
<br />
Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan dapat hidup
di dalam maupun luar ruangan. Virus zika juga bisa ditularkan oleh </span><a href="http://www.newsfarras.com/2014/10/ciri-tanda-wanita-hamil.html" target="_blank"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Wanita Ibu Hamil</span></a><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> pada janinnya selama masa kehamilan.<br />
<br />
<b>Siapa yang berisiko terinfeksi virus Zika?</b><br />
<br />
Siapapun yang tinggal atau mengunjungi area yang diketahui terdapat virus Zika
memiliki risiko untuk terinfeksi dan tertular virus zika ini termasuk ibu
hamil.<br />
<br />
<b>Gejala Tanda Infeksi Virus Zika</b><br />
<br />
1 diantara 5 orang yang terinfeksi virus zika menunjukkan gejala. Adapun gejala
infeksi virus zika diantaranya demam, kulit berbintik merah, sakit kepala,
nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan dan terjadi peradangan
konjungtiva. <br />
<br />
Pada beberapa kasus zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi
autoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang dan berlangsung
selama 2-7 hari. <br />
<br />
Penyakit ini kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan
medis. Pada kondisi tubuh yang baik penyakit ini dapat pulih dalam tempo 7-12
hari.<br />
<br />
<b>Komplikasi Akibat yang ditimbulkan dari infeksi virus Zika</b><br />
<br />
Pada beberapa kasus suspek Zika dilaporkan juga mengalami sindrom Guillane
Bare. Namun hubungan ilmiahnya masih dalam tahap penelitian.<br />
<br />
<b>Jenis pemeriksaan virus Zika untuk ibu hamil</b><br />
<br />
Pada minggu pertama demam, virus Zika dapat dideteksi dari serum dengan pemeriksaan
RT-PCR.<br />
<br />
<b>Apa yang harus dilakukan jika terinfeksi virus Zika</b>?<br />
Jika terinfeksi virus Zika, maka lakukan hal-hal sebagai berikut ketika telah
tertular dan terinfeksi virus zika antara lain adalah sebagai berikut :</span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Istirahat cukup</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Konsumsi cukup air untuk mencegah dehidrasi</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Minum obat-obatan yang dapat mengurangi demam atau
nyeri</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Jangan mengkonsumsi aspirin atau obat-obatan NSAID (non
stereoid anti inflmation) lainnya.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Cari pengobatan ke pelayanan kesehatan terdekat.</span></li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="www.musuhkita-bersama.blogspot.com" border="0" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYDEBTc0UyI43xsF4oypcN10ret8FpOWN_Qyv-uScmxW2y4hFc1JjV8zN0LnqzXHDssx5QYnDThJaaGjKbyGDlwP7p_G3IZjtdDSmLzJxpxrV3AlBciIW5hbOJonQJ4HRVVc31-rZpTnMl/s320/virus-zika_tsakdj.jpg" title="" width="320" /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<a href="http://musuhkita-bersama.blogspot.com/"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; text-decoration: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><br /></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
<b>Cara Tips Pencegahan Penularan Virus Zika</b><br />
<br />
Ada beberapa cara kiat dan tips untuk mencegah penularan virus ini dapat
dilakukan dengan antara lain :</span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Menghindari kontak dengan nyamuk</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus
(menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan atau
melakukan daur ulang barang bekas, ditambah dengan melakukan kegiatan
pencegahan lain seperti menabur bubuk larvasida, menggunakan kelambu saat
tidur, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, dll)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Melakukan pengawasan jentik dengan melibatkan peran
aktif masyarakat melalui Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik
(Jumantik)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) seperti diet seimbang, melakukan aktifitas fisik
secara rutin, dll.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pada wanita hamil atau berencana hamil harus melakukan
perlindungan ekstra terhadap gigitan nyamuk untuk mencegah infeksi virus
Zika selama kehamilan, misalnya dengan memakai baju yang menutup sebagian
besar permukaan kulit, berwarna cerah, menghindari pemakaian wewangian
yang dapat menarik perhatian nyamuk seperti parfum dan deodoran.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Negara
Yang melaporkan keberadaan kasus penyakit virus Zika?</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
<br />
Beberapa negara yang pernah melaporkan keberadaan kasus penyait virus Zika
adalah Barbados, Bolivia, Brasil, Cap Verde, Colombia, Dominican Republic,
Ecuador, El Salvador, French Guiana, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti,
Honduras, Martinique, Mexico, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin,
Suriname, Venezuela, dan Yap.<br />
<br />
<b>Apakah efek yang bisa ditimbulkan pada ibu hamil yang terinfeksi virus Zika?</b><br />
<br />
Selama ini belum ada bukti yang kuat bahwa ibu hamil lebih berisiko atau
mengalami penyakit yang lebih berat selama masa kehamilan. Selain itu juga
belum diketahui bahwa ibu hamil lebih berisiko terhadap <i>sindrom guillan
barre</i>.<br />
<br />
<b>Apa yang harus dipertimbangkan ibu hamil yang akan bepergian ke area
terjangkit virus Zika?</b><br />
<br />
Sebelum pergi ke area terjangkit virus Zika dianjurkan untuk melakukan
konsultasi dengan dokter. Selain itu pada masa selama berada di area terjangkit
diharapkan melakukan perlidungan ekstra terhadap gigitan nyamuk.<br />
<br />
<b>Ibu hamil yang bagaimanakah yang harus dilakukan pemeriksaan virus Zika?</b><br />
<br />
Ibu hamil yang harus diperiksa untuk virus zika adalah yang memiliki riwayat
perjalanan dari area terjangkit dan juga memiliki 2 atau lebih gejala dari
infeksi virus Zika.<br />
<br />
<b>Anjuran Bagi Wanita Hamil</b><br />
<br />
Bagi wanita hamil yang memiliki riwayat bepergian ke daerah penyebaran virus
zika dan mengalami setidaknya dua gejala dalam dua minggu setelah bepergian,
disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.<br />
<br />
Karena, hingga saat ini belum ditemukan vaksin maupun pengobatan untuk infeksi
virus zika. CDC (Centers for Disease and Control Prevention) merekomendasikan
agar semua wanita hamil menunda untuk bepergian ke daerah transmisi virus zika.
Wanita hamil yang sudah terlanjur berada di daerah endemis dihimbau agar
melakukan proteksi ketat terhadap gigitan nyamuk yang mungkin terjadi.<br />
<br />
Bahkan baru-baru ini, pemerintah Brasil dan Kolombia meminta agar para wanita
menunda kehamilan untuk sementara waktu. Anjuran yang lebih ekstrim diberikan
oleh pemerintah El Savador yang menghimbau agar wanita tidak hamil hingga tahun
2018.</span><br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTKiYYt8veKV9lBk_vt9qDIGPvB646dKmVhShRGS_LDIO6f-Z40gW9bh2wJi-cfbK_SfZLjpp76HAcAqcuYxKSYz1YnN9yRwRSvPPVDciODFMzNdOd8ZZOwtjtS1SVjhphx8-SpW7TD6_U/s1600/brosur1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="451" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTKiYYt8veKV9lBk_vt9qDIGPvB646dKmVhShRGS_LDIO6f-Z40gW9bh2wJi-cfbK_SfZLjpp76HAcAqcuYxKSYz1YnN9yRwRSvPPVDciODFMzNdOd8ZZOwtjtS1SVjhphx8-SpW7TD6_U/s640/brosur1.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpfLflhquFwn0O6ZMvD94PUYgZukvt7lopQFTRmOJ7SrMb-bW9Shv6xgLbeMgveSbrlTr5VJ2KF8ga6EqOEBnjMrd3yzsb18_3YGBW464Vda0_mwwqWDep8-zsHVKHL0SZKpN4y2OdfvLl/s1600/brosur4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="436" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpfLflhquFwn0O6ZMvD94PUYgZukvt7lopQFTRmOJ7SrMb-bW9Shv6xgLbeMgveSbrlTr5VJ2KF8ga6EqOEBnjMrd3yzsb18_3YGBW464Vda0_mwwqWDep8-zsHVKHL0SZKpN4y2OdfvLl/s640/brosur4.jpg" width="640" /></a></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-3837865523848232272016-10-11T21:47:00.001-07:002016-10-11T21:52:31.065-07:00VIRUS ZIKA<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves>false</w:TrackMoves>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<h1>
<span style="font-size: 28.0pt; line-height: 115%;"><a href="http://musuhkita-bersama.blogspot.com/" title="Apa Itu Virus Zika? Penyebab Tanda Ciri Gejala Zika Virus">VirusZika,Penyebab Tanda Ciri Gejala Zika Virus</a> </span></h1>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1oAxjJp1Wv4NH9XZC7LnPNRxzkQWi0qXaEwlBOddrj1I4tI_3tjF_TcybRA7xs0Qnx15A8ckL1PBAjceKgYrEUvVc3pde0p_6Yvl5XNB6JNBIyI1hCm0IpnwBZansQl1lTiU9e__m4rHJ/s1600/Mengenal+Bahaya+Virus+Zika.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="314" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1oAxjJp1Wv4NH9XZC7LnPNRxzkQWi0qXaEwlBOddrj1I4tI_3tjF_TcybRA7xs0Qnx15A8ckL1PBAjceKgYrEUvVc3pde0p_6Yvl5XNB6JNBIyI1hCm0IpnwBZansQl1lTiU9e__m4rHJ/s320/Mengenal+Bahaya+Virus+Zika.png" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
Waspada akan<i> bahaya virus zika yang menyerang ibu hamil
dan mengakibatkan kecacatan janin dalam kandungan dan menyebabkan bayi lahir
ukuran kepala bayi yang lebih kecil</i> atau disebut <i>Microcephaly</i>.<br />
<br />
<b>Zika virus</b> adalah disebabkan gigitan nyamuk dan menyebabkan bayi lahir
cacat dan kelainan ukuran kepala bayi. Tanda gejala orang terkena virus zika
antara lain demam, timbul ruam, nyeri sendi dan mata merah (Konjungtivitis),
pusing. </div>
<div class="MsoNormal">
Virus Zika, <i>chikungunya</i> dan<i> demam berdarah dengue</i>
ditularkan melalui perantara nyamuk yang sama yaitu <i>nyamuk Aedes Aegypti</i>.
Untuk kasus infeksi virus Zika, bagaimana gejalanya dan tanda-tandanya bila
menginfeksi ibu hamil? </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Virus Zika dan bahayanya pada Wanita Hamil</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
<br />
Infeksi virus Zika pada ibu hamil kini menjadi perhatian khusus. Hal ini
disebabkan karena ditemukannya peningkatkan kasus kelainan bawaan berupa
mikrosefali pada bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi virus zika saat
hamil.<br />
<br />
Mikrosefali adalah kelainan bawaan di mana bayi lahir dengan ukuran kepala yang
lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh kelainan perkembangan otak sejak dalam
kandungan. Sebelum virus zika, <i>penyebab mikrosefali pada umumnya adalah down
syndrome, paparan obat, alkohol, dan infeksi rubella (campak jerman) selama
kehamilan</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 18.0pt;">Penyakit
Virus Zika</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
Berikut beberapa hal dan pertanyaan seputar penyakit virus zika yang dilansir
dari laman situs portal resmi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia di <i>depkes.go.id</i>.<br />
<br />
<b>Apakah virus Zika itu?</b><br />
<br />
Virus Zika merupakan salah satu <i>virus dari jenis Flavivirus</i>. Virus ini
memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus.<br />
<br />
<b>Bagaimana cara penularan virus Zika?</b><br />
<br />
Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor
penyakit Zika adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah
tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa
daerah lain. <br />
<br />
Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan dapat hidup
di dalam maupun luar ruangan. Virus zika juga bisa ditularkan oleh </span><a href="http://www.newsfarras.com/2014/10/ciri-tanda-wanita-hamil.html" target="_blank"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Wanita Ibu Hamil</span></a><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> pada janinnya selama masa kehamilan.<br />
<br />
<b>Siapa yang berisiko terinfeksi virus Zika?</b><br />
<br />
Siapapun yang tinggal atau mengunjungi area yang diketahui terdapat virus Zika
memiliki risiko untuk terinfeksi dan tertular virus zika ini termasuk ibu
hamil.<br />
<br />
<b>Gejala Tanda Infeksi Virus Zika</b><br />
<br />
1 diantara 5 orang yang terinfeksi virus zika menunjukkan gejala. Adapun gejala
infeksi virus zika diantaranya demam, kulit berbintik merah, sakit kepala,
nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan dan terjadi peradangan
konjungtiva. <br />
<br />
Pada beberapa kasus zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi
autoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang dan berlangsung
selama 2-7 hari. <br />
<br />
Penyakit ini kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan
medis. Pada kondisi tubuh yang baik penyakit ini dapat pulih dalam tempo 7-12
hari.<br />
<br />
<b>Komplikasi Akibat yang ditimbulkan dari infeksi virus Zika</b><br />
<br />
Pada beberapa kasus suspek Zika dilaporkan juga mengalami sindrom Guillane
Bare. Namun hubungan ilmiahnya masih dalam tahap penelitian.<br />
<br />
<b>Jenis pemeriksaan virus Zika untuk ibu hamil</b><br />
<br />
Pada minggu pertama demam, virus Zika dapat dideteksi dari serum dengan pemeriksaan
RT-PCR.<br />
<br />
<b>Apa yang harus dilakukan jika terinfeksi virus Zika</b>?<br />
Jika terinfeksi virus Zika, maka lakukan hal-hal sebagai berikut ketika telah
tertular dan terinfeksi virus zika antara lain adalah sebagai berikut :</span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Istirahat cukup</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Konsumsi cukup air untuk mencegah dehidrasi</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Minum obat-obatan yang dapat mengurangi demam atau
nyeri</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Jangan mengkonsumsi aspirin atau obat-obatan NSAID (non
stereoid anti inflmation) lainnya.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Cari pengobatan ke pelayanan kesehatan terdekat.</span></li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="www.musuhkita-bersama.blogspot.com" border="0" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYDEBTc0UyI43xsF4oypcN10ret8FpOWN_Qyv-uScmxW2y4hFc1JjV8zN0LnqzXHDssx5QYnDThJaaGjKbyGDlwP7p_G3IZjtdDSmLzJxpxrV3AlBciIW5hbOJonQJ4HRVVc31-rZpTnMl/s320/virus-zika_tsakdj.jpg" title="" width="320" /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<a href="http://musuhkita-bersama.blogspot.com/"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; text-decoration: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><br /></span></span></a><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
<b>Cara Tips Pencegahan Penularan Virus Zika</b><br />
<br />
Ada beberapa cara kiat dan tips untuk mencegah penularan virus ini dapat
dilakukan dengan antara lain :</span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Menghindari kontak dengan nyamuk</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus
(menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan atau
melakukan daur ulang barang bekas, ditambah dengan melakukan kegiatan
pencegahan lain seperti menabur bubuk larvasida, menggunakan kelambu saat
tidur, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, dll)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Melakukan pengawasan jentik dengan melibatkan peran
aktif masyarakat melalui Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik
(Jumantik)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) seperti diet seimbang, melakukan aktifitas fisik
secara rutin, dll.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pada wanita hamil atau berencana hamil harus melakukan
perlindungan ekstra terhadap gigitan nyamuk untuk mencegah infeksi virus
Zika selama kehamilan, misalnya dengan memakai baju yang menutup sebagian
besar permukaan kulit, berwarna cerah, menghindari pemakaian wewangian
yang dapat menarik perhatian nyamuk seperti parfum dan deodoran.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Negara
Yang melaporkan keberadaan kasus penyakit virus Zika?</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
<br />
Beberapa negara yang pernah melaporkan keberadaan kasus penyait virus Zika
adalah Barbados, Bolivia, Brasil, Cap Verde, Colombia, Dominican Republic,
Ecuador, El Salvador, French Guiana, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti,
Honduras, Martinique, Mexico, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin,
Suriname, Venezuela, dan Yap.<br />
<br />
<b>Apakah efek yang bisa ditimbulkan pada ibu hamil yang terinfeksi virus Zika?</b><br />
<br />
Selama ini belum ada bukti yang kuat bahwa ibu hamil lebih berisiko atau
mengalami penyakit yang lebih berat selama masa kehamilan. Selain itu juga
belum diketahui bahwa ibu hamil lebih berisiko terhadap <i>sindrom guillan
barre</i>.<br />
<br />
<b>Apa yang harus dipertimbangkan ibu hamil yang akan bepergian ke area
terjangkit virus Zika?</b><br />
<br />
Sebelum pergi ke area terjangkit virus Zika dianjurkan untuk melakukan
konsultasi dengan dokter. Selain itu pada masa selama berada di area terjangkit
diharapkan melakukan perlidungan ekstra terhadap gigitan nyamuk.<br />
<br />
<b>Ibu hamil yang bagaimanakah yang harus dilakukan pemeriksaan virus Zika?</b><br />
<br />
Ibu hamil yang harus diperiksa untuk virus zika adalah yang memiliki riwayat
perjalanan dari area terjangkit dan juga memiliki 2 atau lebih gejala dari
infeksi virus Zika.<br />
<br />
<b>Anjuran Bagi Wanita Hamil</b><br />
<br />
Bagi wanita hamil yang memiliki riwayat bepergian ke daerah penyebaran virus
zika dan mengalami setidaknya dua gejala dalam dua minggu setelah bepergian,
disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.<br />
<br />
Karena, hingga saat ini belum ditemukan vaksin maupun pengobatan untuk infeksi
virus zika. CDC (Centers for Disease and Control Prevention) merekomendasikan
agar semua wanita hamil menunda untuk bepergian ke daerah transmisi virus zika.
Wanita hamil yang sudah terlanjur berada di daerah endemis dihimbau agar
melakukan proteksi ketat terhadap gigitan nyamuk yang mungkin terjadi.<br />
<br />
Bahkan baru-baru ini, pemerintah Brasil dan Kolombia meminta agar para wanita
menunda kehamilan untuk sementara waktu. Anjuran yang lebih ekstrim diberikan
oleh pemerintah El Savador yang menghimbau agar wanita tidak hamil hingga tahun
2018.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-29365851514742648792013-11-19T20:57:00.000-08:002015-08-23T06:27:51.287-07:00Kecoa Pembawa bibit Penyakit dan Mencemari Makanan<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggh5gwyzdHP8h8UvNGyg3CWVeEtY18NAZGPlbxvpCnLlPxNlHG4hy5d0_Xma4AleRT2bqwMsnPvHnDCaOzpkxe40T0dA44mLyT-1AcprF8X1bd5Sj-uGPFYuaI80Ju_4ch2NzIcgdz5IHM/s1600/242.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggh5gwyzdHP8h8UvNGyg3CWVeEtY18NAZGPlbxvpCnLlPxNlHG4hy5d0_Xma4AleRT2bqwMsnPvHnDCaOzpkxe40T0dA44mLyT-1AcprF8X1bd5Sj-uGPFYuaI80Ju_4ch2NzIcgdz5IHM/s320/242.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="color: red;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11pt;">KECOA</span></b></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;"> merupakan
serangga yang sangat umum dan telah ada di bumi sejak 350 juta tahun
yang lalu. Berbagai karakteristik dari kecoa menjadikan mereka dapat
sukses bertahan di alam dan manjadi salah satu hama yang sukses hidup
bersama manusia dan tergolong serangga hama yang paling sulit untuk
dikendalikan. Dari beragam spesies yang ada di Indonesia, terdapat
beberapa spesies kecoa yang menjadi hama utama baik di dalam maupun di
luar bangunan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yaitu<span style="color: orange;"> kecoa jerman</span> (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Blatella germanica</i>) <span style="color: orange;">kecoa amerika</span> (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Periplanetta americana</i>), <span style="color: orange;">kecoa oriental</span> (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Blatta orientalis</i>) dan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="color: orange;">kecoa brownbanded </span>(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Supella longipalpha</i>).</span><br />
<span style="color: lime;">Sebagai
serangga merayap</span> (crawling insect) dan <span style="color: lime;">aktif pada malam hari
</span>(nocturnal), dalam mencari makan kecoa akan merayapi apa saja, termasuk
meja makan, kitchen, peralatan makan, rak-rak bumbu dapur, furniture dan
peralatan lainnya dengan membawa dan menebarkan kuman penyakit
berbahaya yang terbawa melalui kaki, bagian tubuh serta <br />
sistem pencernaannya seperti penyakit disentri, diare, kejang perut,
muntah serta dapat menyebabkan terjadinya keracunan pada makanan.
Kehadiran kecoa bagi orang yang alergi juga dapat menyebabkan terjadinya
serangan astma akibat sekresi berbau yang berasal dari tubuh kecoa.
Selain sebagai vector penyakit, kehadiran kecoa sudah barang tentu dapat
merusak <br />
reputasi suatu usaha, mengganggu kenyamanan suasana kerja serta menimbulkan kesan kumuh dan kotor.<br />
Pengendalian KECOA dengan SISTEM UMPAN adalah
metode pengendalian hama kecoa dengan SISTEM UMPAN menggunakan umpan
berbentuk gel berbahan aktif jenis metabolic inhibitor bait membuat
kecoa mengalami kerusakan sistem metabolismenya, tidak dapat mencerna
makanan, sakit kemudian mati lemas di sarangnya. Kecoa yang sakit,
tubuhnya juga dimakan oleh kecoa lainnya (sifat kanibal), sehingga
timbul efek domino yang bisa mematikan seluruh kelompoknya kurang dari 3
minggu. Umpan efektif untuk semua jenis kecoa, aplikasinya adalah
dengan cara penempatan umpan pada sela/retakan/sarang kecoa. Treatment
dapat dilakukan kapan saja, termasuk saat area tersebut aktif.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaomre5QejUwKdaRUcr75LTWhil5_Ks2GHBR3-bXKkpXgeLrdeoTHq7X5uFqtkx6NZmi4jJTw8M95sAd5nQKUX7NE-EVY006dPBw4ZVnhjQznwvVLjrs948HUi5RBsGZUfVOTrKfV4l37D/s1600/26.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaomre5QejUwKdaRUcr75LTWhil5_Ks2GHBR3-bXKkpXgeLrdeoTHq7X5uFqtkx6NZmi4jJTw8M95sAd5nQKUX7NE-EVY006dPBw4ZVnhjQznwvVLjrs948HUi5RBsGZUfVOTrKfV4l37D/s1600/26.jpg" /></a>JANGAN SALAH PILIH .. .!<br />
Sudah dibuktikan bahwa PENGENDALIAN KECOA <br />
umumnya BERHASIL, hal ini disebabkan teknologi pest control dilakukan dengan cara beberapa metoda selain umpan untuk memeaksimalkan hasilnya. :<br />
- spraying, fogging dan ULV pada setiap kali treatment<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi25ywmwBbv1BV8yo1Jf9dVWXXoZwSmDDlhzsQw5pTjvvQCwWZusmiCKHchC1nKLVEfp8Nw7u2mKYiVysLKso6yX3I2GRq6qkSnjw8OgE6Wwpui2VPZBqrZcILq4RyK0A0kLPVVGd4KHRu-/s1600/100004498484182pizapw1440334979.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="438" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi25ywmwBbv1BV8yo1Jf9dVWXXoZwSmDDlhzsQw5pTjvvQCwWZusmiCKHchC1nKLVEfp8Nw7u2mKYiVysLKso6yX3I2GRq6qkSnjw8OgE6Wwpui2VPZBqrZcILq4RyK0A0kLPVVGd4KHRu-/s640/100004498484182pizapw1440334979.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3zlQPxi74jRjRZBqui5uY5hXt9mAurdmxSrVvW1iSiHWOECDuEf8dsFstQZAeYeYgjaW0UX35ePaXrqq8IWnm4MzyLqvRj6_SYLr4x19rhJdluQX-zbSzUY88nfWR5aynrZxhkOhFOdWh/s1600/100001257506129pizapw1440219967.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="484" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3zlQPxi74jRjRZBqui5uY5hXt9mAurdmxSrVvW1iSiHWOECDuEf8dsFstQZAeYeYgjaW0UX35ePaXrqq8IWnm4MzyLqvRj6_SYLr4x19rhJdluQX-zbSzUY88nfWR5aynrZxhkOhFOdWh/s640/100001257506129pizapw1440219967.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBKre1Ldf7YO7cNvSW4SWQFM1UHpG8fgi1ZYKrRHabUiHZhyphenhyphenwD3mstZT_QGqHXyaXWAcOBuF98h4dgqzVNEot4h9RfgRFq4HDo62V0vlhrOWRT8pvRm3fyyFvEH90ctL1rvmQfL8WtzVaQ/s1600/T-man.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBKre1Ldf7YO7cNvSW4SWQFM1UHpG8fgi1ZYKrRHabUiHZhyphenhyphenwD3mstZT_QGqHXyaXWAcOBuF98h4dgqzVNEot4h9RfgRFq4HDo62V0vlhrOWRT8pvRm3fyyFvEH90ctL1rvmQfL8WtzVaQ/s320/T-man.JPG" width="166" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0Jalan Radar Auri, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Indonesia-6.3709796999999986 106.87516000000005-6.3867601999999986 106.85499000000006 -6.3551991999999986 106.89533000000004tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-52094499383948918482013-10-01T01:37:00.000-07:002015-08-23T01:23:05.676-07:00Metamorfosis Pada Lalat <h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="post-header">
<div class="post-header-line-1">
<span class="post-labels">
Kategori :
<span style="color: red;">Metamorfosis</span>
</span>
<span class="post-icons">
</span>
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-1754416883636159909" itemprop="description articleBody">
<div class="separator" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;">
<img alt="Metamorfosis Lalat" border="0" height="285" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHxrRz3NG5ZhugXlOwySm4j94BxEDuFeAtDa2iPu1t_0vi86BsR09nOosseh8F8l85y0ty8apuqGpvi7VPzXfH0TmoF7n_389wBwuq7uMrUK6dmuwc4G_-Ur8XIsAmLxL6rWRAAWJbnjY/s320/Kenapa+Lalat+Susah+Dipukul+-+sehinggit.jpg" title="Metamorfosis Lalat" width="320" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalat merupakan salah satu jenis
serangga yang selalu lekat dengan kesan jorok atau kotor. Hal ini
mungkin disebabkan lalat ini suka hinggap di kotoran dan mereka
memperoleh makanan dengan cara memuntahkan air liurnya dan memakannya
kembali. Lalat merupakan sub-ordo dari Diptera. Ia mungkin serupa dengan
nyamuk, namun sebenarnya mereka berbeda. Sama seperti nyamuk, lalat
juga merupakan medium penyebar penyakit yang cukup serius pada manusia.
Sebab saat lalat menghinggapi makanan atau sebuah tempat, maka makanan
dan tempat tersebut akan terkontaminasi dengan kuman sejumlah kurang
lebih 125.000. Dalam ilmu biologi, para ilmuan biasanya mempelajari <b>metamorfosis lalat</b> sebab ia merupakan salah satu contoh <span style="color: red;">metamorfosis yang sempurna. <br />
<a href="http://www.blogger.com/null" name="more"></a></span><br />
<i>Metamorfosis lalat</i> dimulai dari telur hasil fertilisasi. Lalat
memiliki tingkatan jumlah reproduksi yang lebih tinggi jika dibandingkan
dengan serangga lainnya. Selain itu laju produksinya juga lebih
dibandingkan jenis serangga lain. Hal ini disebabkan kemampuan mereka
dalam hal kawin sangat efisien juga efektif terlebih pada musim kawin.
Setelah proses fertilisasi, induk lalat akan bertelur. Biasanya ia
melekatkan telurnya ke dalam sumber makanan misalnya buah yang hampir
busuk. Kemudian perkembangan selanjutnya adalah perubahan telur menjadi
larva. <br />
<br />
Metamorfosis lalat yang ditandai berubahnya telur manjadi larva dibagi
ke dalam dua periode yakni periode embrionik dan periode perkembangan
postembrionik. Periode embrionik adalah fase dimana lalat melakukan
fertilisasi dan kemudian menghasikan telur yang kemudian menetas menjadi
larva muda hanya dalam kurun waktu 24 jam saja. Penetasan larva ini
terjadi di dalam tempat sang induk meletakkan telur. Larva lalat ini
kadang disebut juga dengan belatung. Pada fase ini, larva muda tersebut
tak berhenti makan dan mempersiapkan dirinya masuk ke dalam periode
metamorfosis selanjutnya yakni post embrionik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: center;">
<div style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;">
<img border="0" height="270" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqncuykXQYVNwjwrsV0i_a3_rAcglkB6YibIDqR616lyjlsjSKWjnzIFCO2aXGFHBn1SGNmnwbOlSZYpuHmA5md61d7WuatHghj3CN7WKrozMgyZRw0NEnGchOg8O_aZ-CYhj4NAQaE40/s320/Metamorfosis+sempurna+(holometabola)+lalat.jpg" width="320" /></div>
</div>
Apa yang dimaksud dengan post embriotik adalah periode setelah telur
berubah menjadi larva. Larva ini sendiri dibagi ke dalam tiga bagian
yakni larva instar I, larva instar II, dan larva instar III. Pembagian
larva ini didasarkan pada proses pergantian kulit pada larva yang memang
terjadi sebanyak 3 kali dengan kurun waktu 7 sampai 10 hari per
perubahan. Setelah masa instar selesai, metamorfosis lalat akan memasuki
fase pupa atau kepompong dan kemudian selanjutnya menjadi imago atau
fase seksual yang ditandai pada perkembangan pada bagian sayap hingga
akhirnya menjadi lalat dengan tubuh yang sempurna. <br />
<br />
Sebagai hewan dengan metamorfosis yang sempurna, lalat melalu jalur
hidup: telur --> larva (larva instar I, larva instar II, dan larva
instar III) --> pupa atau kepompong --> imago atau lalat sempurna.
Para ilmuan banyak yang mempelajari<b> metamorfosis lalat</b> dan ia
lazim dijadikan sampel atau contoh dalam sub teori "Metamorfosis".
Adapun jenis lalat yang sering dijadikan objek pengamatan dalam <span style="color: red;">studi biologi</span> adalah lalat buah. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;"><b>ANDA PUNYA PERMASALAHAN DENGAN SERANGGA + RAYAP DIRUMAH ,TEMPAT USAHA,ATAU KANTOR ANDA???HUBUNGI KAMI </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
<div class="post-footer">
</div>
<div class="comments" id="comments">
<a href="http://www.blogger.com/null" name="comments"></a>
<div id="backlinks-container">
<div id="Blog1_backlinks-container">
</div>
</div>
</div>
<div class="inline-ad">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN0jTpISOYKJQHAp1XTAZ1Zp0cRBqq3c273RVqQ94nVmhhZajSn0FjTXJ0b_lq-BrrMPpX2X5R2PQsNvoi5KaF7uinTAYTAXUDDCPLSA-6XOvxlNCwc1NUPQiHCj2W2-NS8L4wyU79ct1l/s1600/100001257506129pizapw1440222852.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN0jTpISOYKJQHAp1XTAZ1Zp0cRBqq3c273RVqQ94nVmhhZajSn0FjTXJ0b_lq-BrrMPpX2X5R2PQsNvoi5KaF7uinTAYTAXUDDCPLSA-6XOvxlNCwc1NUPQiHCj2W2-NS8L4wyU79ct1l/s640/100001257506129pizapw1440222852.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSyTp7RSEtSc0bkgHjJYbcuFwAwxFMrvP6_y8l3OgV7wcNxh_NvhYt51sxMFRd-1oRtArTGUgAOZKsw6dS7o88c3eBwugq40N_vWfpUniMuuxrBMQSD1qtbCBwQaMI_XAaRtmAgmoM4Fy/s1600/100001257506129pizapw1440221557.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSyTp7RSEtSc0bkgHjJYbcuFwAwxFMrvP6_y8l3OgV7wcNxh_NvhYt51sxMFRd-1oRtArTGUgAOZKsw6dS7o88c3eBwugq40N_vWfpUniMuuxrBMQSD1qtbCBwQaMI_XAaRtmAgmoM4Fy/s640/100001257506129pizapw1440221557.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<ins style="border: none; display: inline-table; height: 280px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"><br />
<ins id="aswift_1_anchor" style="border: none; display: block; height: 280px; margin: 0; padding: 0; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4AbSQlgeM0e5Uli81DAZxWm0hNxG4u609FRxZuLdm_QB9IEnZFA6Bcks2svOm1P34xBYaPJcVO3QmjvESX7zJf9YrrZAE5dIoEiRY78w_lKEF8_IZbABBLn7YsuCxBgbzfArBSAUmmBAU/s1600/T-man.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4AbSQlgeM0e5Uli81DAZxWm0hNxG4u609FRxZuLdm_QB9IEnZFA6Bcks2svOm1P34xBYaPJcVO3QmjvESX7zJf9YrrZAE5dIoEiRY78w_lKEF8_IZbABBLn7YsuCxBgbzfArBSAUmmBAU/s320/T-man.JPG" width="166" /></a></ins></ins></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0CIBUBUR,CIRACAS,JAKARTA TIMUR-6.211544 106.84517200000005-6.464102 106.52244850000005 -5.958986 107.16789550000004tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-73820064077296535892013-09-27T23:13:00.000-07:002015-08-23T06:28:27.932-07:00PEST CONTROL & TERMITE CONTROL -TERMINIX<div id="headerMain">
<div class="contact">
<div>
<a href="mailto:raffialfian_nurhakim@yahoo.com" rel="nofollow" target="_blank"><img border="0" class="pngFix" src="http://www.trustterminix.com/images/nav/header_freeInspection.png" /></a></div>
- or -
<br />
<div align="center">
<div style="float: left; margin-left: 10px;">
<img class="pngFix" src="http://www.trustterminix.com/images/nav/header_phone.png" /></div>
<div style="float: left; font-size: 20px; font-weight: bold;">
+6282110080970</div>
<div style="float: left; font-size: 20px; font-weight: bold;">
</div>
<div style="float: left; font-size: 20px; font-weight: bold;">
</div>
<div style="float: left; font-size: 20px; font-weight: bold;">
</div>
</div>
</div>
<div class="logo">
<div>
<a href="http://musuhkita-bersama.blogspot.com/" rel="nofollow" target="_blank" title="Home"><img border="0" class="pngFix" src="http://www.trustterminix.com/images/nav/logo.png" /></a></div>
<div class="links">
<a href="http://www.blogger.com/null" title="Home"><img align="absmiddle" border="0" src="http://www.trustterminix.com/images/icons/house.gif" /> Home</a> | <a href="mailto:raffialfian_nurhakim@yahoo.com" rel="nofollow" target="_blank" title="Contact"><img align="absmiddle" border="0" src="http://www.trustterminix.com/images/icons/email.gif" /> Contact</a></div>
</div>
<div style="left: 390px; position: absolute; top: 28px; width: 150px;">
<span style="height: 30px; width: 450px;"></span>
</div>
</div>
<div id="navMain">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_NUUIgiFo7DgAWK6iklPkfUgDCkKAeyEdoai0kY4mLypswwDBwL2Z_gvw8U1I18dxaSbi8oSxV8HU2lcRlpakIPGWQ3hHA4eRFDr3bgVvC7oS9fBV2RcJ2QgG9xqf8OguRhgmwqF0cFFA/s1600/t.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="145" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_NUUIgiFo7DgAWK6iklPkfUgDCkKAeyEdoai0kY4mLypswwDBwL2Z_gvw8U1I18dxaSbi8oSxV8HU2lcRlpakIPGWQ3hHA4eRFDr3bgVvC7oS9fBV2RcJ2QgG9xqf8OguRhgmwqF0cFFA/s320/t.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="bar">
<ul>
<li id="1"><a class="off" href="mailto:raffialfian_nurhakim@yahoo.com" id="nav01" rel="nofollow" target="_blank">Residential Services</a></li>
<li id="2"><a class="off" href="mailto:raffialfian_nurhakim@yahoo.com" id="nav02" rel="nofollow" target="_blank">Commercial Services</a></li>
<li id="3"><a class="off" href="mailto:raffialfian_nurhakim@yahoo.com" id="nav03" rel="nofollow" target="_blank">Learning Center</a></li>
<li id="4"><a class="off" href="mailto:raffialfian_nurhakim@yahoo.com" id="nav04" rel="nofollow" target="_blank">Career Opportunities</a></li>
<li id="5"><a class="off" href="http://www.trustterminix.com/about/" id="nav05">About Us</a> </li>
<li id="5"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;"><span style="color: lime;"><b>TERMINIX KINI HADIR DI KOTA ANDA DI SELURUH WILAYAH INDONESIA,DENGAN JUMLAH CABANG MENCAPAI 24 CABANG....!!!!</b></span></span></span></li>
</ul>
</div>
</div>
<div id="contentBoxMain">
<div id="payOnline" style="height: 197px; left: 734px; position: absolute; top: 148px; width: 195px; z-index: 500;">
</div>
<div class="mainGraphic" style="height: 270px;">
<img src="http://www.trustterminix.com/images/home/main1.jpg" height="270" width="900" /> </div>
<div class="seasonal">
<a href="http://musuhkita-bersama.blogspot.com/" rel="nofollow" target="_blank"><img alt="Terminix - Nix Pests for Good" border="0" src="http://www.trustterminix.com/images/home/banners/nix-bugs.jpg" height="150" width="900" /></a></div>
<div class="lower" style="background: url('images/home/lower-65.png') no-repeat;">
<div class="bugPic">
<img class="pngFix" src="http://www.trustterminix.com/images/home/house-mouse.png" /></div>
<div class="welcome">
<h3 style="color: #3c8fb7;">
Home Repair</h3>
<h3 style="color: #3c8fb7;">
</h3>
<h3 style="color: #3c8fb7;">
<span style="color: red;"><span style="font-size: x-large;">SURVEY GRATIS DAN TIDAK MENGIKAT,,,,,!!!!! </span></span></h3>
<div style="font-size: 12px; line-height: 18px;">
Often
when inspecting for termites, our trained specialists discover termite
or other damage that has been made to homes and other structures. As a
result Terminix has developed the capability to do repairs as well as
other large and small home improvements.</div>
</div>
<div class="askEnt" style="margin-left: 80px; margin-top: -55px; padding-top: 45px; width: 190px;">
<h3 style="color: #0a6100;">
House Mice </h3>
Home owners are more likely to see rodents in the cooler months
because many of the outside food sources such as seeds and plants are
gone. They come inside looking for new food sources!</div>
<div class="button1">
<a href="http://www.trustterminix.com/residential_services/other_services/building_repair.php"><img border="0" class="pngFix" src="http://www.trustterminix.com/images/home/button_learnMore_blue.png" /></a></div>
<div class="button3">
<a href="http://www.trustterminix.com/learning_center/pom.php"><img border="0" class="pngFix" src="http://www.trustterminix.com/images/home/button_learnMore.png" /></a></div>
<div class="button4">
<a href="mailto:raffialfian_nurhakim@yahoo.com" rel="nofollow" style="clear: both;" target="_blank"><img border="0" class="pngFix" src="http://www.trustterminix.com/images/home/button_askQuestion.png" /></a></div>
<div class="button5">
<a href="http://www.trustterminix.com/pest_library/index.php?pest=138" style="clear: both;"><img border="0" class="pngFix" src="http://www.trustterminix.com/images/home/button_learnMore_blue.png" /></a></div>
<div class="button6">
<a href="http://musuhkita-bersama.blogspot.com/" rel="nofollow" target="_blank"><img border="0" class="pngFix" src="http://www.trustterminix.com/images/home/button_pestBlog.png" /></a></div>
<div class="pom">
<h3 style="color: #0a6100;">
Pest of the Month</h3>
<div class="name">
<img align="right" border="0" src="http://www.trustterminix.com/pest_library/image.php?photoID=107&size=60" /> Brown Banded Cockroach</div>
<br />
Like all cockroaches that invade buildings, this species prefers
to spend much of its time resting in cracks and voids. Most of its
activity will occur at... <a href="http://www.trustterminix.com/learning_center/ask_entomologist.php">Ask the Entomologist!</a></div>
<div class="pom">
</div>
<div class="pom">
<b><span style="color: red;"><span style="color: yellow;">JANGAN BIARKAN MEREKA MENGGANGGU DAN MERUSAK PROFERTY ANDA,APAPUN MASALAH HAMA YANG ANDA HADAPI,</span><span style="color: blue;"><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;">,</span><span style="color: orange;">NYAMUK,TIKUS,LALAT,KECOA,KUTU LONCAT,DAN RAYAP,,,</span></span></span><span style="color: yellow;">PERCAYAKAN KEPADA KAMI UNTUK MENANGANI DAN MENGATASINYA,,</span></span><span style="color: lime;"><span style="font-size: x-large;">TERMINIX</span></span> <span style="color: yellow;">MERUPAKAN PERUSAHAAN INTERNATIONAL (AMERIKA) YANG DI ISI OLEH PRIBADI- PRIBADI YANG AHLI DI BIDANGNYA,,,,,</span></b><span style="color: yellow;">!!!!</span></div>
</div>
<div class="b_locator">
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizZ8HR3li4FKdO8CT-rNK9GHJVl5zRZcaY8xZsFbqZD_R42f260wI_wnVWEyJ_ZDLHEDXAM1E8QKX6O1bfiYej5XmwJFuxiPQGwMN02JgBlcAi-ESqJJvlQVdssVaY5JOsGJ5ld_xz8zm-/s1600/T-man.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizZ8HR3li4FKdO8CT-rNK9GHJVl5zRZcaY8xZsFbqZD_R42f260wI_wnVWEyJ_ZDLHEDXAM1E8QKX6O1bfiYej5XmwJFuxiPQGwMN02JgBlcAi-ESqJJvlQVdssVaY5JOsGJ5ld_xz8zm-/s320/T-man.JPG" width="166" /></a></div>
</blockquote>
<div class="bg">
<img class="pngFix" src="http://www.trustterminix.com/images/nav/bg_branchLocator_new.png" /></div>
<form action="branch_locator/" id="br_locator_form" method="post" name="br_locator_form">
<br />
<br />
<label>
<input name="b_locator_service" type="radio" value="res" />
Residential Service</label>
<br />
<label>
<input name="b_locator_service" type="radio" value="com" />
Commercial Service</label>
<br />
<div align="center" style="margin-top: 5px;">
Zip Code<br />
<input class="inputAny" id="b_locator_zip" maxlength="5" name="b_locator_zip" size="6" type="text" />
<br />
<br />
<input src="http://www.trustterminix.com/images/nav/button_freeInspection.png" title="Request Free Inspection" type="image" />
</div>
</form>
</div>
<div class="feature">
<div>
<a href="http://musuhkita-bersama.blogspot.com/" rel="nofollow" target="_blank"><img border="0" src="http://www.trustterminix.com/images/home/feat_01_new.gif" height="80" width="303" /></a></div>
<div>
<a href="http://www.trustterminix.com/career/application.php"><img border="0" src="http://www.trustterminix.com/images/home/feat_02.jpg" /></a></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSyTp7RSEtSc0bkgHjJYbcuFwAwxFMrvP6_y8l3OgV7wcNxh_NvhYt51sxMFRd-1oRtArTGUgAOZKsw6dS7o88c3eBwugq40N_vWfpUniMuuxrBMQSD1qtbCBwQaMI_XAaRtmAgmoM4Fy/s1600/100001257506129pizapw1440221557.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSyTp7RSEtSc0bkgHjJYbcuFwAwxFMrvP6_y8l3OgV7wcNxh_NvhYt51sxMFRd-1oRtArTGUgAOZKsw6dS7o88c3eBwugq40N_vWfpUniMuuxrBMQSD1qtbCBwQaMI_XAaRtmAgmoM4Fy/s1600/100001257506129pizapw1440221557.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDDtPc0OxxMaoz9PZSZ99nx97ttRWmiyR3ZetFLgK5MRNKcjPyylPe1mWM27sMEQj06l-dKJzESUda4PgvNCTOuaxp4R5ynhgNAIAYwC3tH8g-iLY0sS8qoA-8P7Ya6SKGMTeTOgu9PwcZ/s1600/100001257506129pizapw1440219967.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDDtPc0OxxMaoz9PZSZ99nx97ttRWmiyR3ZetFLgK5MRNKcjPyylPe1mWM27sMEQj06l-dKJzESUda4PgvNCTOuaxp4R5ynhgNAIAYwC3tH8g-iLY0sS8qoA-8P7Ya6SKGMTeTOgu9PwcZ/s1600/100001257506129pizapw1440219967.jpg" /></a></div>
<a href="http://musuhkita.bersama.blogspot.com/" rel="nofollow" target="_blank"><img border="0" src="http://www.trustterminix.com/images/home/feat_03.jpg" height="80" width="298" /></a></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com1Cibubur, Ciracas, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia-6.3560871999999993 106.87979199999995-6.3876491999999994 106.83945149999995 -6.3245251999999992 106.92013249999995tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-18630830265970430202013-06-02T00:27:00.000-07:002015-08-23T01:26:18.975-07:00RAYAP YANG SERANG ISTANA,JENIS RAYAP PALING BERBAHAYA,,,,,!!!!!!!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYe81J7zD_Yz_ivVt1FrlGiCR9888V6veyiv5LQ4ooiHk1SqUQQnhfmwWqTyKSkgbCZRdadzoMdhE-HYv3577oocEQ-9NXdWeibqf8WVSgOLUW3xGvlJrcCRxCyaKNPOxzCbQUHiK-dEYV/s1600/terminix.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYe81J7zD_Yz_ivVt1FrlGiCR9888V6veyiv5LQ4ooiHk1SqUQQnhfmwWqTyKSkgbCZRdadzoMdhE-HYv3577oocEQ-9NXdWeibqf8WVSgOLUW3xGvlJrcCRxCyaKNPOxzCbQUHiK-dEYV/s640/terminix.jpg" width="640" /></a></div>
Peneliti IPB mengungkapkan, struktur atas bangunan Istana Merdeka,
di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, yang jadi kediaman resmi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ternyata diserang jenis rayap paling
berbahaya.
<br />
<br />
"Jenis rayap yang menyerang bangunan atas Istana Merdeka itu adalah
`Coptotermes curvignathus`, yakni jenis rayap paling berbahaya,"
demikian disampaikan juru bicara tim peneliti rayap dari Laboratorium
Hasil Hutan Pusat Studi Ilmu Hayati (PSIH) Institut Pertanian Bogor
(IPB) Prof Dr Ir M Surjono Surjokusumo, MSF, PhD di Bogor, Rabu (5/4).
<br />
<br />
Ia mengemukakan hal itu bersama anggota tim peneliti rayap lainnya
yakni, Dr Ir Naresworo Nugroho, Ir Yudi Rismayadi, MSi,Ir Niken Subekti,
MSi, Dr Ir Farah Diba dan Ir Arinana, Msc pada diskusi terbatas
berkaitan dengan potensi serangan rayap pada bangunan dengan sejumlah
wartawan di Kampus IPB Darmaga.
<br />
<br />
Bersama sejawatnya, Prof Dr Ir Rudolf Christian Tarumingkeng, MF, PhD, M
Surjono Surjokusumo, pekan lalu mengungkapkan bahwa Istana Merdeka
mengalami kerusakan pada bagian plafon bangunan yang berunsur kayu
akibat diserang koloni rayap.
<br />
<br />
"Beberapa waktu lalu saya dan pak Rudi (Rudolf) diundang ke Istana
Merdeka untuk memastikan apa benar istana diserang oleh koloni rayap,
dan ternyata benar. Plafon di Istana Merdeka, tepatnya di ruangan yang
biasa dipergunakan presiden menerima tamu, jatuh. Yang utuh hanya rangka
alumuniumnya saja," kata guru besar Fakultas Kehutanan (Fahutan) IPB
yang segera purna-tugas itu.
<br />
<br />
Dengan kondisi tingkat keseriusan ancaman kerusakan lebih parah lagi
pada Istana Merdeka, kata dia, tim peneliti rayap PSIH IPB kini sudah
mematangkan konsep, sekaligus langkah aksi untuk dapat memberantas
koloni-koloni rayap, yang setiap satu koloninya terdiri atas jutaan
rayap.
<br />
<br />
"Rekomendasi kita adalah hendaknya rehabilitasi Istana Merdeka jangan
dilakukan sebelum ada langkah `sterilisasi rayap`," katanya.
<br />
<br />
Langkah "sterilisasi" tersebut, menurut dia, adalah menghabisi koloni
rayap di setiap area yang ada pada dan di sekitar area bangunan Istana
Merdeka yang menurut jadwal pada bulan Mei mendatang akan mulai
dikerjakan.
<br />
<br />
Sementara itu, Yudi Rismayadi, anggota peneliti yang langsung melakukan
observasi di Istana Merdeka mengemukakan bahwa struktur atas pada gedung
dimana Presiden Yudhoyono dan keluarga tinggal, sudah sangat parah
akibat serangan koloni rayap jenis paling berbahaya itu.
<br />
<br />
"Terjadi pelapukan-pelapukan pada unsur kayu di bagian atas Istana
Merdeka, dan itu amat berbahaya jika akhirnya runtuh," katanya.
<br />
<br />
Untuk itu, kata dia, diperlukan metode penanganan gabungan, yakni dengan
membasmi koloni rayap dengan zat yang mematikan, serta metode
"sentricon coloni elimination system", yakni cara baru pengendalian
rayap dengan metode umpan.
<br />
<br />
Keunggulan metode "sentricon" itu, yakni memberantas tuntas koloni rayap, tidak merusak bangunan serta ramah lingkungan.
<br />
<br />
Beberapa tahapan dari metode "sentricon" itu, kata Yudi Rismayadi,
pertama: stasiun "sentricon" dan kayu umpan ditempatkan di lokasi
strategis di sekitar bangunan gedung, kedua: pemeriksaan stasiun umpan
secara periodik untuk memantau aktivitas rayap.
<br />
<br />
Ketiga, rayap yang menyerang kayu umpan dipindahkan ke dalam umpan rayap
beracun dan keempat, secara periodik umpan racun diperiksa sampai
koloni rayap akhirnya tereliminasi.
<br />
<br />
<span style="color: red;"><span style="font-size: x-large;"><b>Pengamanan ganda</b>
</span></span><br />
Pada bagian lain, ia juga menjelaskan bahwa melihat perkembangan rayap
yang kini menyerang bangunan-bangunan penting seperti Istana Presiden,
bangunan berukuran besar dan gedung-gedung tinggi, diperlukan sebuah
pengamanan yang lebih.
<br />
<br />
"Artinya, kalau bangunan seperti Istana Merdeka, yang merupakan simbol
negara dan bangsa Indonesia, jelas diperlukan pengamanan ganda (agar
tidak diserang rayap)," katanya.
<br />
<br />
Ia mengatakan, saat ini rayap tidak hanya populer menyerang kayu sebagai
bagian konstruksi bangunan rumah tinggal sederhana, namun telah
merambah dengan menyerang bangunan vital seperti Istana Kepresidenan,
gedung bertingkat tinggi, yang dari segi konstruksi hampir dikatakan
aneh dapat terserang rayap, apalagi dilengkapi kayu awet kelas satu,
basement dengan lantai "slab" beton bertulang, atau sangat minimal
menggunakan kayu sebagai komponen struktural bangunan.
<br />
<br />
Pada bangunan bertingkat tinggi itu, katanya, rayap menyerang
komponen-komponen kayu sebagai bagian dari ornamen bangunan seperti
furnitur, kitchen set dan yang lainnya.
<br />
<br />
"Bahkan, pada beberapa kasus serangan rayap menghabiskan dokumen-dokumen
yang berada di dalam gedung, menghancurkan wallpaper, merusak parquet,
dan bahan bangunan baru seperti gipsum, dan kondisi itu mengubah hama
rayap yang populer dari hama kayu menjadi hama bangunan," katanya.
<br />
<br />
Pasalnya, kata dia, rayap tidak hanya menyerang struktur kayu, tetapi juga mengganggu bangunan secara keseluruhan.
"Oleh karena itu, tidak aneh jika keruginan yang diakibatkan rayap tidak kurang dari Rp 2,7 triliun," katanya.<b> [TMA, Ant/man]</b><br />
<br />
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: red;"><span style="font-size: x-large;">Mengenal Lebih Dekat Kerajaan Rayap</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="float: right;">
<div>
</div>
<table>
<tbody>
<tr><td></td></tr>
<tr><td></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"></span></span><br />
<h2>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">
1. Ratu</span></span></h2>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">
Ratu
rayap dapat hidup sampai dengan 20 tahun, bahkan lebih. Dan selama
hidupnya ratu hanya bertelur dan tetap berada di inti sarang dan tidak
keluar sampai akhir hayatnya. Hanya ada satu ratu di setiap koloni
rayap. Ukuran ratu Macrotermes dewasa dapat sebesar jempol pria dewasa
bahkan lebih.<br />
Meskipun belum dapat dibuktikan secara ilmiah, ratu
rayap dipercaya dapat menentukan masa depan nimfa entah itu akan menjadi
pekerja, laron atau prajurit dengan menggunakan frekuensi suara
tertentu yang di kirimkan kepada nimfa.<br />
</span></span><br />
<h2>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">
<img alt="http://www.solusiantirayap.com/wp-content/uploads/2009/02/koloni-rayap-300x225.jpg" src="http://www.solusiantirayap.com/wp-content/uploads/2009/02/koloni-rayap-300x225.jpg" /></span></span></h2>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">
</span></span>
<h2>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">
2. Raja</span></span></h2>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">
Berbeda
dengan raja semut yang segera mati setelah tak lama menghasilkan
keturunan dengan ratu semut, raja rayap menemani sang ratu rayap seumur
hidupnya. Ukuran raja rayap pada umumnya hanya 1/10 dari ukuran ratu
rayap. Ukuran raja rayap hanya bertambah sedikit setelah menemani sang
ratu. Dalam satu koloni hanya ada satu ratu dan raja.<br />
<img alt="http://www.solusiantirayap.com/wp-content/uploads/2009/06/b-256x300.jpg" src="http://www.solusiantirayap.com/wp-content/uploads/2009/06/b-256x300.jpg" /><br />
<h2>
3. Nimfa</h2>
Nimfa
merupakan bayi rayap yang akan menjadi pekerja, laron atau prajurit
sesuai dengan kebutuhan koloni rayap. Sang ratu sendiri yang akan
menentukan kebutuhan koloni.<br />
<img alt="" border="0" src="http://st285733.sitekno.com/images/art_10435.jpg" /><br />
<h2>
4. Rayap Pekerja</h2>
Rayap
pekerja dapat berjumlah hingga 85% dari sebuah koloni. Kelangsungan
hidup sebuah koloni rayap tergantung dari rayap pekerja karena hanya
merekalah yang dapat mengkonsumsi kayu dan membagikannya kepada seluruh
anggota koloni rayap yang lain. Dengan kata lain merekalah yang menyuapi
makanan kepada seluruh anggota koloni yang lain (ratu, raja, prajurit,
nimfa dan telur).<br />
Mereka adalah pencari sumber makanan yang gigih,
dan dipercaya jangkauan mereka dapat mencapai sejauh 50 meter bahkan
lebih dari sarang. Mereka juga berfungsi membersihkan wajah (grooming)
seluruh anggota koloni. Dan yang perlu diingat adalah, hanya mereka yang
merusak bangunan kita.<br />
<img alt="" src="http://www.forumsains.com/tpmod/tp-images/Image/rayap3.jpg" /></span></span><b><i></i></b><span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><h2>
5. Rayap Prajurit</h2>
Rayap prajurit berjumlah sampai dengan 15% dari seluruh anggota koloni. Mereka</span></span>mempunyai
bentuk rahang khusus untuk bertempur dan menjaga diri mereka. Rayap
prajurit memiliki kepala yang sangat keras dan tidak akan hancur apabila
ia mati. Rayap prajurit menjaga dan menemani rayap pekerja di sekitar
sumber makanan untuk berjaga dari serangan predator (semut) maupun
koloni rayap lain.<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">Rayap
prajurit akan membunyikan alarm kepada koloni apabila timbul ancaman
atau bahaya bagi koloni, entah itu adanya bau kimia, gangguan hewan /
manusia maupun serangan dari predator dan koloni rayap lain dengan cara
membenturkan kepalanya di terowongan tanah mereka dan alarm ini akan
menyebabkan rayap pekerja dan prajurit untuk berpencar dan bersembunyi
di tempat yang mereka anggap aman (misal retakan tembok) dan akan
bekerja kembali setelah bau kimia / keadaan dianggap aman.<br />
Berpencarnya
anggota koloni akan menyebabkan terbentuknya satelit koloni (koloni
yang terputus dari sarang), namun tetap memiliki potensi merusak
bangunan.<br />
<img alt="" src="http://www.forumsains.com/tpmod/tp-images/Image/siklus.jpg" style="height: 178px; width: 467px;" /></span></span><br />
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"> <br />
</span></span><br />
<h2>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">
6. Laron</span></span></h2>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">
Sama
halnya seperti semut, koloi rayap juga memiliki laron namun berbeda
bentuk. Laron diterbangkan oleh koloni rayap 2 kali dalam setahun dalam
keadaan udara yang agak hangat dan angin yang tidak terlalu kencang. Hal
dilakukan untuk meningkatkan harapan hidup laron terhadap gangguan
alam.<br />
Laron akan mencari pasangannya dibawah sinar lampu. Setelah
mereka menemukan pasangannya, maka mereka akan memutuskan sayap mereka
dan akan berjalan beriringan mencari celah di tanah atau di bangunan</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span style="color: lime;"><b>JANGAN BIARKAN RAYAP MERAJALELA MENGHANCURKAN BANGUNAN ANDA,PROTEKSILAH SECARA DINI,,!!!!</b></span><span style="font-size: large;"><span style="color: red;"><b>,,,HUBUNGI KAMI,,,!!!!!!</b></span></span><br />
<br />
</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKncfe81hA2e8CKMzF7w1Slcb7_6taRRnt9h3K0OGjhl3k7LAhlYzrHDge82GbudEGEBxsepK_YA-Saju0S35yRqZIWJxDkFjoA7MAKGUjG1gyUzYRSZirZ77Wjdq5qwQW6Eo2JtzFH95N/s1600/100001257506129pizapw1440223571.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="452" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKncfe81hA2e8CKMzF7w1Slcb7_6taRRnt9h3K0OGjhl3k7LAhlYzrHDge82GbudEGEBxsepK_YA-Saju0S35yRqZIWJxDkFjoA7MAKGUjG1gyUzYRSZirZ77Wjdq5qwQW6Eo2JtzFH95N/s640/100001257506129pizapw1440223571.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSyTp7RSEtSc0bkgHjJYbcuFwAwxFMrvP6_y8l3OgV7wcNxh_NvhYt51sxMFRd-1oRtArTGUgAOZKsw6dS7o88c3eBwugq40N_vWfpUniMuuxrBMQSD1qtbCBwQaMI_XAaRtmAgmoM4Fy/s1600/100001257506129pizapw1440221557.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSyTp7RSEtSc0bkgHjJYbcuFwAwxFMrvP6_y8l3OgV7wcNxh_NvhYt51sxMFRd-1oRtArTGUgAOZKsw6dS7o88c3eBwugq40N_vWfpUniMuuxrBMQSD1qtbCBwQaMI_XAaRtmAgmoM4Fy/s1600/100001257506129pizapw1440221557.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"></span></span></div>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">
<br />
</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"></span></span></div>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span">
</span></span>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0Kota Bogor, Indonesia-6.6 106.79999999999995-6.852377 106.47727649999996 -6.347623 107.12272349999995tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-21249127813001436342013-06-02T00:15:00.000-07:002015-08-23T01:29:17.681-07:00KENAPA KECOA SUSAH DI BERANTAS???? INI ALASANNYA,,,,!!<img alt="Kecoa Tak Suka Rasa Manis, Sulit Diberantas" src="http://statik.tempo.co/data/2013/02/05/id_165715/165715_620.jpg" title="Kecoa Tak Suka Rasa Manis, Sulit Diberantas" /><br />
Para ilmuwan telah menemukan jawaban mengapa kecoa begitu sulit
diberantas. <span style="color: red;">Ternyata beberapa spesies telah kehilangan sensor manis pada
gigi mereka</span>. Sehingga ketika racun manis diumpankan untuk menarik dan
membunuh mereka, maka akan sia-sia belaka.<br />
<br />
Ilmuwan Amerika
Serikat mempersiapkan sedikit bagian selai kacang. Bagi kecoa lapar,
umumnya mereka akan mengeroyok selai itu. Tetapi bagi mereka yang
kehilangan gigi manis maka mereka akan menolak dan melompat menjauh
setelah mencicipinya.<br />
<br />
Tim peneliti dari North Carolina State
University menunjukkan bahwa kecoa yang tidak menyukai selai, maka
sel-sel pengecap rasa pahit seketika bekerja ketika mereka merasai gula.
Sensor pengecapnya mengesampingkan sel manis. Ini berarti bahwa gula
dianggap pahit. Detil laporan ini telah dipublikasikan dalam jurnal
Science.<br />
<br />
Eksperimen yang dilakukan oleh Coby Schal juga
membantu menjelaskan mengapa kecoa kecil yang dikenal dengan kecoa
Jerman menjadi lebih sulit dibasmi sejak pertengahan 1980-an. Saat itu
banyak orang mulai menggunakan racun hama berlapis glukosa, bukan
insektisida. Sejumlah kecoak diperkirakan memiliki sel-sel yang
merasakan rasa manis pahit sehingga mereka mampu menghindari racun model
baru itu.<br />
<br />
Sekitar 25 generasi atau selama 5 tahun, sifat
tersebut akan menjadi biasa. "Kecoa sangat adaptif," kata Jules
Silverman, penemu keengganan terhadap glukosa dalam tes umpan dari North
Carolina State University. Temuan menggambarka kecakapan evolusi yang
membuat kecoak begitu sulit untuk dibasmi.<br />
<br />
Dalam studi
tersebut, Silverman dan tim menjelaskan cara kerja mutasi genetik yang
memungkinkan beberapa kecoak bertahan hidup dan berkembang biak.
Kuncinya adalah neuron tertentu yang membuat sinyal otak tentang
makanan. Pada kecoak normal, glukosa sangat menggairahkan neuron yang
kemudian akan memberitahu otak bahwa itu manis. Namun pada serangga
mutan, glukosa justru meredam sinyal neuron yang mengatakan manis tadi.
Sehingga otak mendapat pesan bahwa manis adalah rasa yang mengerikan.<br />
<br />
Para ilmuwan saat ini sedang mencari apakah kecoak jenis lain juga menunjukkan keengganan pada glukosa.<br />
<br />
<span style="color: red;"><b>ANDA DI BUAT JENGKEL DENGAN KEHADIRAN KECOA DI TEMPAT USAHA ANDA???,,SEGERA HUBUNGI KAMI,,,!!!...:) </b></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSyTp7RSEtSc0bkgHjJYbcuFwAwxFMrvP6_y8l3OgV7wcNxh_NvhYt51sxMFRd-1oRtArTGUgAOZKsw6dS7o88c3eBwugq40N_vWfpUniMuuxrBMQSD1qtbCBwQaMI_XAaRtmAgmoM4Fy/s1600/100001257506129pizapw1440221557.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSyTp7RSEtSc0bkgHjJYbcuFwAwxFMrvP6_y8l3OgV7wcNxh_NvhYt51sxMFRd-1oRtArTGUgAOZKsw6dS7o88c3eBwugq40N_vWfpUniMuuxrBMQSD1qtbCBwQaMI_XAaRtmAgmoM4Fy/s320/100001257506129pizapw1440221557.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRc7fvsbXMSt5yKWsgIkDugQpCIgip-Mf7uvgN3WvbGFMClW4JHyCfaj0xjZIzCMtuhZa5J78mBljMivTTTbkRMcw1g8FlFHQn0RGEy9DX5BRLWciWq6VCBUT3r77aMIo00-66cbYCYUoP/s320/100001257506129pizapw1440222852.jpg" width="320" /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0Indonesia-0.789275 113.92132700000002-31.668126 72.61273300000002 30.089576 155.22992100000002tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-872010991047898822013-06-02T00:02:00.000-07:002015-08-23T01:29:52.695-07:00kecoa juga bisa menularkan cacing berbahaya<img src="http://images.detik.com/content/2013/04/25/763/191234_181607_kecoafb.jpg" height="430" width="640" />Kecoa merupakan hewan yang bertempat tinggal di area yang kotor
sehingga membuat serangga ini dikenal menjadi sarang berbagai kuman
penyakit. Akhir-akhir ini beredar kabar yang menyebutkan bahwa cacing
dalam perut kecoa bisa menular ke tubuh manusia. Cacing apakah itu?<br />
<br />
"Kecoa ini kan memiliki sifat <i>grooming</i>
(membersihkan diri) yah. Ketika habis melewati tempat-tempat kotor, dia
akan menjilat-njilati tubuhnya. Bisa saja telur cacing yang menempel
masuk ke dalam tubuhnya masuk kemudian menetas di perutnya," terang Dr.
drh. Upik Kesumawati Hadi, MS, ahli parasitologi dari Departemen Ilmu
Penyakit Hewan Institut Pertanian Bogor ketika dihubungi <b>detikHealth</b>, Kamis (25/4/2013).<br />
<br />
Kabar
yang santer beredar di Facebook menerangkan bahwa di dalam perut kecoa
terkandung cacing halus. Apabila digencet dan keluar isi perutnya,
cacing ini bisa keluar dan masuk lewat pori-pori manusia.<br />
<br />
dr Upik
menjelaskan kecoa yang tergencet tidak hanya mengeluarkan cacing atau
telur cacing saja, melainkan kuman dan bakteri yang banyak beredar di
tempat tinggalnya. Namun dr Upik tetap menyarankan agar masyarakat tidak
terlalu khawatir sebab infeksi cacing lebih banyak dilakukan lewat
makanan dan tangan yang tak dijaga kebersihannya, bukan lewat kecoa
secara langsung.<br />
<br />
Untuk jenis cacing yang bisa menginfeksi kecoa,
dr Upik menerangkan bahwa cacing-cacing pencernaan pada manusia bisa
saja masuk. Terutama apabila kecoa habis melewati <i>septic tank</i>. Adapun jenis cacing pencernaan adalah cacing kremi, cacing perut, cacing tambang dan sebagainya.<br />
<br />
"Kalau
yang dikatakan bisa masuk ke pori-pori mungkin seperti cacing di tanah
yang biasanya pada anak-anak kalau suka bermain di luar nggak pakai
sandal bisa masuk, misalnya jenis <i>Ancylostoma</i>," terang dr Upik.<br />
<br />
Walau
demikian, dr Upik menyarankan bahwa kabar mengenai cacing dalam perut
kecoa ini masih perlu diteliti lagi keabsahannya. Untuk mengatasi
infeksi cacing, meminum obat cacing sudah cukup membasmi cacing di dalam
tubuh.<br />
<br />
<span style="color: red;"><b>TEMPAT USAHA ANDA BANYAK KECOANYA???JANGAN DI BIARKAN...!!!! </b></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDDtPc0OxxMaoz9PZSZ99nx97ttRWmiyR3ZetFLgK5MRNKcjPyylPe1mWM27sMEQj06l-dKJzESUda4PgvNCTOuaxp4R5ynhgNAIAYwC3tH8g-iLY0sS8qoA-8P7Ya6SKGMTeTOgu9PwcZ/s1600/100001257506129pizapw1440219967.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDDtPc0OxxMaoz9PZSZ99nx97ttRWmiyR3ZetFLgK5MRNKcjPyylPe1mWM27sMEQj06l-dKJzESUda4PgvNCTOuaxp4R5ynhgNAIAYwC3tH8g-iLY0sS8qoA-8P7Ya6SKGMTeTOgu9PwcZ/s320/100001257506129pizapw1440219967.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSyTp7RSEtSc0bkgHjJYbcuFwAwxFMrvP6_y8l3OgV7wcNxh_NvhYt51sxMFRd-1oRtArTGUgAOZKsw6dS7o88c3eBwugq40N_vWfpUniMuuxrBMQSD1qtbCBwQaMI_XAaRtmAgmoM4Fy/s1600/100001257506129pizapw1440221557.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSyTp7RSEtSc0bkgHjJYbcuFwAwxFMrvP6_y8l3OgV7wcNxh_NvhYt51sxMFRd-1oRtArTGUgAOZKsw6dS7o88c3eBwugq40N_vWfpUniMuuxrBMQSD1qtbCBwQaMI_XAaRtmAgmoM4Fy/s320/100001257506129pizapw1440221557.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxfUTuRlh-Xrjn9fuqDw3Hu_SVYKjcQHpXNZhY3y1dXGu8fhWS5yowHNPOdSbq-wJ5LL7s9bM8TYAw4ooPUWABjxcAdcgCNMpEFkg4qxKaTMeMoZzNMhqqdNfqDkuv4RaX_eC_gayEdvQ6/s1600/100001257506129pizapw1440218869.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxfUTuRlh-Xrjn9fuqDw3Hu_SVYKjcQHpXNZhY3y1dXGu8fhWS5yowHNPOdSbq-wJ5LL7s9bM8TYAw4ooPUWABjxcAdcgCNMpEFkg4qxKaTMeMoZzNMhqqdNfqDkuv4RaX_eC_gayEdvQ6/s320/100001257506129pizapw1440218869.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0Indonesia-0.789275 113.92132700000002-31.668126 72.61273300000002 30.089576 155.22992100000002tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-10136326795233192362013-05-31T22:22:00.000-07:002015-08-23T01:30:38.197-07:00SEMUT HITAM KECIL<div class="storywrap">
<h3 class="storytitle">
</h3>
<div class="storycontent">
<br />
<img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-24" src="http://kse-biologi.blog.ugm.ac.id/files/2013/01/Monomorium_minimum_worker_headI_ALW252-300x219.jpg" height="467" width="640" /><br />
<div>
<br />
<span style="font-family: Arial, sans-serif;">Kingdom : Animalia</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><br />
</span><span style="font-family: Arial, sans-serif;">Phylum : Arthropoda<br />
Subphylum : Hexapoda<br />
Class : Insecta<br />
Subclass : Pterygota<br />
Infraclass : Neoptera<br />
Order : Hymenoptera<br />
Family : Formicidae<br />
Genus : Monomorium Mayr<br />
Species : <i>Monomorium minimum</i> Buckley (Borror et al, 1992)<br />
<span style="color: red;"><i>Monomorium minimum</i> atau<i> little black ant</i> merupakan</span>
serangga-serangga yang memiliki dua pasang sayap dimana antara sayap
depan dan sayap belakangnya terkait oleh hanuli. </span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, sans-serif;">Famili ini dicirikan
dengan ruas metasoma pertama (kadang-kadang 2 ruas metasoma pertama)
memiliki satu punuk atau bungkul dan sangat berbeda dari metasoma
sisanya; sungut-sungut biasanya bersiku, paling tidak pada yang betina,
dengan ruas pertama panjang; pronotum agak segiempat pada pandangan
lateral, biasanya tidak mencapai tegulae, seringkali tidak bersayap.
Kasta pekerja umumnya berukuran1/32- 1/16 inchi (1,5-2mm) sedangkan ratu
dapat mencapai ukuran 1/8 inchi. Slender, halus, hitam mengkilap hingga
coklat-gelap, terdapat satu segmentasi pedicel pada bagian antara
thorax dan abdomen. Antenna terdiri dari 12 segmen, segmen pertama
memanjang, sedangkan 3 segmen terakhir membesar. Scapel tidak mencapai
tengkuk, mata kecil, madibula masing-masingf dengan 4 gigi, propodeum
tanpa spina, terdapat dua nodus petiole dan postpetiole, dimana petiole
lebih tinggi dan kurang lebar dibandingkan postpetiole (Anonim2, 2009).</span></div>
<div>
<i><span style="font-family: Arial, sans-serif;">M. minimum</span></i><span style="font-family: Arial, sans-serif;"> termasuk
dalam serangga yang mengalami metamorfosis sempurrna (Holometabola).
Pada golongan serangga dengan jenis metamorfosis yang seperti ini
mengalami 3 stadia hidup, yakni larva, pupa, dan imago.</span></div>
<div>
<img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-23" src="http://kse-biologi.blog.ugm.ac.id/files/2013/01/life_cycle-300x242.jpg" height="516" width="640" /></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="color: red;"><b>Salah satu keunikan dari
kelompok semut yaitu</b></span> mereka terkelompok dalam satu koloni (serangga
sosial), dimana dalam koloni tersebut terdapat pembagian kasta, yaitu
ratu, jantan, dan pekerja. Ratu bertugas untuk memproduksi telur dalam
koloni, jantan bertugas untuk megawini ratu, sedangkan pekerja memiliki
tugas untuk mencari makanan untuk kebutuhan koloni, menjaga koloni,
serta mengasuh telur dan larva dari ratu. Berbeda dengan semut lain yang
hanya memiliki satu ratu dalam koloni, <i>M. Minimum</i> sering
memiliki banyak ratu, yakni 2-28 ratu. Di alam sering pula terjadi
koloni polydomous, yaitu pertukaran pekerja antara 2-5 sarang yang
berdekatan. Koloni berukuran cukup besar mencapai 8.000 pekerja, dimana
pekerja ini dapat muncul sepanjang tahun, sedangkan jantan dan ratu
hanya muncul saat musim panas (bulan Juni-agustus). Dari penelitian di
laboratorium diketahui bahwa ratu dapat hidup selama satu tahun dan
pekerja selama empat bulan. Belum diketahui adanya perkawinan dengan
penerbangan, kebanyakan ratu tidak bersayap (Anonim7, 2009).</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, sans-serif;"><span style="color: red;">Semut ini termasuk
omnivora, </span>mereka memakan segala macam makanan. Namun secara umum mereka
lebih memilih untuk mengkonsumsi cairan madu yang diproduksi kutu daun.
Meskipun lambat untuk menemukan sumber makanan, mereka mencari bersama
dalam jumlah besar, memonopoli dan mendominasi sumber makanan yang
ditemukan. Mereka cenderung mencari makanan pada saat suhu optimum 30 C,
yakni saat puncak pagi dan sore. Semut ini memiliki kisaran jelajah
sejauh 10 m2. Kebiasaaan unik dari semut ini dalam mencari makan adalah
mereka dapat merebut bahan makanan yang telah didapatkan semut lain.
Pekerja<br />
dari jenis ini dapat menaikkan gasters (mengangkat bagian perut),
bergetar dan melepaskan sekresi dari kelenjar racun untuk mengusir semut
saingan. Perilaku ini disebut “<i>gaster flagging</i>”. Perilaku ini berguna untuk offensif dan deffensif. Serangan ini biasa dilakukan kepada spesies semut lain, misal <i>Solenopsis invicta</i> atau <i>Linepithema humile</i>. Dilaporkan pula bahwa semut ini dapat membunuh seekor burung yang baru menetas (Anonim7, 2009; Bhatkar,1992).</span></div>
<div>
<i><span style="font-family: Arial, sans-serif;">M. Minimum</span></i><span style="font-family: Arial, sans-serif;"> menempati
berbagai tipe habitat yang berbeda (termasuk hutan, padang rumput,
hutan-hutan, padang rumput, padang pasir, pinggir jalan) tetapi lebih
menyukai habitat yang lembab, biasanya dekat pinggiran hutan. Mereka
adalah salah satu yang paling umum ditemukan dalam jumlah besar di
rumah-rumah di Amerika Serikat, bersarang di dinding batu atau kayu. Di
luar ruangan sering ditemukan dalam lubang pohon dan ranting pohon yang
mati jauh di atas tanah. Sarang juga<br />
umumnya terletak di tumpukan kayu, batu, batu bata, pot bunga dan
barang-barang sejenis. Mereka mungkin bersarang di tanah terbuka (<i>sandy</i>).
Sarang di tanah memiliki struktur dengan karakteristik; kebanyakan
dangkal (kurang dari 10 cm, dengan kamar untuk tempat bertelur tepat di
bawah permukaan tanah dengan kedalaman 5 cm. Liang di tanah ditandai
dengan adanya kawah sangat kecil dari tanah halus. Struktur sarang
(kawah dan gundukan) bervariasi tergantung pada tipe habitat.</span></div>
<div>
<span style="font-family: Arial, sans-serif;">Peranan utama dari semut
ini adalah hama rumah tangga. Semut ini dapat menimbulkan masalah yang
cukup serius. Namun selain itu kehadiran semut ini diketahui dapat
mempengaruhi dinamika populasi kutu daun dan dapat meningkatkan atau
menurunkan populasi kutu melalui stimulasi, predasi, atau perlindungan.</span></div>
<div>
<br />
<span style="color: yellow;">BANYAK SEMUT DI RUMAH,KANTOR,DAN DI SEKITAR ANDA?? JANGAN JADIKAN TEMPAT ANDA SEBAGAI MARKAS BESAR MEREKA,,:)</span><span style="color: red;"><b>,,,HUBUNGI KAMI!!!!!</b></span><br />
<span style="color: red;"><b><br /></b></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSyTp7RSEtSc0bkgHjJYbcuFwAwxFMrvP6_y8l3OgV7wcNxh_NvhYt51sxMFRd-1oRtArTGUgAOZKsw6dS7o88c3eBwugq40N_vWfpUniMuuxrBMQSD1qtbCBwQaMI_XAaRtmAgmoM4Fy/s1600/100001257506129pizapw1440221557.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSyTp7RSEtSc0bkgHjJYbcuFwAwxFMrvP6_y8l3OgV7wcNxh_NvhYt51sxMFRd-1oRtArTGUgAOZKsw6dS7o88c3eBwugq40N_vWfpUniMuuxrBMQSD1qtbCBwQaMI_XAaRtmAgmoM4Fy/s400/100001257506129pizapw1440221557.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Gy-iKWksMfTxBp3BmRmFoVC_eYZB5IiaMAL0u5m9PLahf8vKq8I2Y7tmvbDNMSoVQIbirN2cUDB2KD1xm3LBIhERGn977B6WUhgMmri-hfYn2ucz8M1-aRo0i4PS-GtWZK_Vzmlh0xSq/s1600/100001257506129pizapw1440223571.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="452" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Gy-iKWksMfTxBp3BmRmFoVC_eYZB5IiaMAL0u5m9PLahf8vKq8I2Y7tmvbDNMSoVQIbirN2cUDB2KD1xm3LBIhERGn977B6WUhgMmri-hfYn2ucz8M1-aRo0i4PS-GtWZK_Vzmlh0xSq/s640/100001257506129pizapw1440223571.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB_YzxCqXvJN-B2iJj8I7dJrjxfcJTzNGdf-SqlRF7XYjU-n386pNmVxoEZx2IgZuDntHzbXo1VkO2xee4QyadH7KbAxvVHoWl8jwU7LQgtJEDZqRV2owBt6sarpsg6SvTnkCWwHjyM9Q_/s1600/asik2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="478" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB_YzxCqXvJN-B2iJj8I7dJrjxfcJTzNGdf-SqlRF7XYjU-n386pNmVxoEZx2IgZuDntHzbXo1VkO2xee4QyadH7KbAxvVHoWl8jwU7LQgtJEDZqRV2owBt6sarpsg6SvTnkCWwHjyM9Q_/s640/asik2.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="color: red;"><b><br /></b></span>
<span style="color: red;"><b>
</b></span></div>
<span style="color: red;"><b>
</b></span><br />
<div>
<span style="color: red;"><b>
</b></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0Indonesia-0.789275 113.92132700000002-31.668126 72.61273300000002 30.089576 155.22992100000002tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-43512401334603757672013-05-31T22:10:00.001-07:002015-08-23T01:31:35.950-07:00NYAMUK...serangga kecil menjengkelkan,,!!!!!!!!<div class="datecomrap">
<h3 class="storytitle">
</h3>
<div class="storycontent">
<div style="text-align: justify;">
<b><br />
</b></div>
<div align="center" style="text-align: justify;">
<img alt="" class="alignnone size-full wp-image-29" src="http://kse-biologi.blog.ugm.ac.id/files/2013/01/nyamuk.jpg" height="640" width="521" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;"><span style="font-size: x-large;"><b>Nyamuk </b></span></span>adalah serangga dari ordo
diptera yang telah hidup 30 juta tahun yang lalu. Melalui proses
adaptasi dan belajar yang cukup lama ini maka kemampuan untuk menemukan
mangsanya (inang) tidak diragukan lagi. Alat-alat sensorisnya telah
dikhususkan untuk dapat menemukan inang. Sensor yang dapat dideteksi
berupa :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;"><b><b>* </b>Sensor kimia</b></span></span><br />
Nyamuk dapat merasakan keberadaan karbon dioksida (CO<sub>2</sub>)
dan asam laktat dari radius 100 feet atau 36 meter ( salah satu metode
traping nyamuk dewasa adalah dengan menggunakan atraktan berupa gas CO<sub>2</sub>). Secara alami mammalia dan aves dalam proses respirasinya menghasilkan gas CO<sub>2</sub>.
Selain itu bau keringat juga dapat menarik perhatian nyamuk, sehingga
orang yang tidak banyak keringat cenderung jarang ditusuk dan dihisap
oleh nyamuk</div>
<div style="text-align: justify;">
.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;"><b>* Sensor visual</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Nyamuk mampu mendeteksi mangsanya secara
visual dengan melihat warna tubuhnya atau pakaiannya. Pakaian yang
berwarna kontras dengan latar lingkungannya, dianggap nyamuk sebagai
targetnya. Seperti pada vampir (mayat hidup penghisap darah), motto
nyamuk dalam menemukan mangsanya adalah apapun yang bergerak pasti hidup
dan mengandung darah. ( so hati-hati dengan KSE’ers yang motonya
“Bergerak Tanpa Batas” pasti mudah ditemukan nyamuk)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;"><b>* Sensor panas </b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Nyamuk dapat mendeteksi panas, sehingga
sangat mudah sekali menemukan inang yang bersifat homoioterm seperti
mammal dan aves pada keadaan gelap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keberadaan alat sensor ini menimbulkan
anggapan bahwa nyamuk lebih mirip pesawat militer dibandingkan dengan
seekor serangga. Hal ini juga didukung dengan morfologi dari nyamuk itu
sendiri, pada bagian anterior tubuhnya merupakan bagian navigator dengan
keberadaan alat-alat sensoris dan terdapat pula alat penusuk dan
penghisap. Pada bagian tengah tubuhnya adalah thoraks dengan sepasang
sayap terbangnya. Pada bagian posterior adalah abdomen yang merupakan
tempat terjadinya berbagai aktivitas metabolisme yang menghasilkan
energi layaknya sebagai mesin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="" class="size-medium wp-image-28 aligncenter" src="http://kse-biologi.blog.ugm.ac.id/files/2013/01/Mosquito_mouthparts-231x300.jpg" height="400" width="308" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sumber :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Freudenrich, C.C. 2007. HowStuffWorks.com.</b></div>
</div>
<div class="commy">
<br /></div>
</div>
<div class="posttotal">
<div class="storycornerwrap">
<div class="storycornercontent">
</div>
<div class="storycornerright">
</div>
</div>
<div class="storywrap">
<h3 class="storytitle">
<span style="color: lime;"><span style="font-size: x-large;">Mengenal Entomologi</span></span></h3>
<div class="storycontent">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5GBTqzYr8qbyeC4dPaGNaBwE4HszAXEjao9aXJp6C-BHBbNu4eExExkp1d_OXyyh6FoGaAsX8hetujsJEup2dRtntyceeCAq0FF85pEIEjZ10GqEKqqqOFqU9FjCkaOdxheJOem0Ex4uv/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5GBTqzYr8qbyeC4dPaGNaBwE4HszAXEjao9aXJp6C-BHBbNu4eExExkp1d_OXyyh6FoGaAsX8hetujsJEup2dRtntyceeCAq0FF85pEIEjZ10GqEKqqqOFqU9FjCkaOdxheJOem0Ex4uv/s400/images.jpg" width="400" /></a></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="color: purple;"><b>Entomologi</b></span><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"> adalah cabang sains yang mengkaji mengenai serangga. Berasal dari bahasa Latin -</span><span style="color: red;"><i>entomon</i></span><span style="font-weight: normal;"><span style="color: red;"> </span>bermakna serangga dan<span style="color: red;"> </span></span><span style="color: red;"><i>logos</i></span><span style="font-weight: normal;"> bermakna
ilmu pengetahuan. Serangga merupakan kelompok hewan yang terbesar
jumlah spesiesnya dibanding hewan yang lain . Saat ini terdapat sekitar 1
juta spesies serangga yang telah dikenali. Bilangan spesies yang
sebenarnya tidak diketahui kerana masih banyak yang belum
teridentifikasi. Kepentingan pengetahuan entomologi dapat dilihat dari
peranan serangga secara langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan
manusia di bumi ini.</span></span></h3>
<span style="font-size: small;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
</span><span style="font-size: small;">Melimpahnya jumlah serangga membuat kelompok ini menempati hampir
seluruh jenis habitat yang ada, bahkan pada habitat yang tidak wajar
untuk dihuni hewan seperti di dalam jaringan tumbuhan atau jaringan
tubuh hewan lain. Serangga menduduki berbagai macam relung kehidupan dan
memiliki fungsi yang beragam di dalam ekosistem sehingga mempelajari
mereka merupakan usaha yang sulit, namun bukan berarti tidak mungkin.
Karena memilki peran yang bermacam-macam tadi-lah, studi mengenai
serangga tidak cukup hanya dari satu disiplin ilmu. Keberadaan mereka
dapat dipelajari dari bebagai sudut pandang yang berbeda untuk
mendapatkan data mengenai pemanfaatannya. Entomologi merupakan ilmu yang
menjadi dasar bagi ilmu-ilmu lain yang memberikan data awal mengenai
karakteristik, bentuk kehidupan, dan bermacam pengetahuan lain mengenai
serangga yang selanjutnya dapat digunakan untuk menunjang ilmu lain
dalam memanfaatkan keberadaan serangga.</span><b></b><br />
<br />
<span style="color: purple;"><b>Entomologi Kedokteran</b></span><br />
Peran entomologi dalam bidang kedokteran terutama berkaitan dengan
kemampuan serangga untuk menjadi vektor penyakit. Menurut perannya dalam
ilmu kedokteran, serangga dapat digolongkan menjadi: (1)Yang menularkan
penyakit (vektor dan hospes perantara);(2)Yang menyebabkan
penyakit (parasit); (3)Yang menimbulkan kelainan karena toksin yang
dikeluarkan; (4)Yang menyebabkan alergi pada orang yang rentan; (5) Yang
menimbulkan entomofobia (perasaan takut terhadap serangga, rasa takut
disebabkan oleh bentuknya atau karena gerakannya)<br />
Dari berbagai jenis serangga, serangga dari Ordo Diptera (lalat dan
nyamuk) adalah yang paling banyak berperan sebagai vektor penyakit.
Banyak penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri ataupun
mikroorganisme lain penyebab penyakit seperti Nematoda, dalam
penyebarannya dibantu oleh serangga terutama dari kelompok ordo diptera.<br />
Pengendalian vektor dapat digolongkan dalam pengendalian alami (<i>Natural control</i> ) dan pengendalian buatan ( <i>Artifical applied control).</i> Pengendalian
alami dapat dilakukan misalnya dengan menggunakan predator alami.
Pengendalian buatan dapat berupa pengendalian lingkungan, kimia, fisik,
mekanik, biologi, dan pengendalian genetik. Pengembangan metode
pengendalian vektor ini masih terus berkembang sehingga memungkinkan
untuk menemukan metode yang paling efektif dengan memanfaatkan berbagai
disiplin ilmu.<br />
<br />
<span style="color: purple;"><b>Entomologi Forensik</b></span><br />
Perkiraan saat kematian dalam suatu kasus forensik adalah hal yang
penting. Perkiraan saat kematian dapat membantu pihak kepolisian dalam
konfirmasi alibi seseorang, sehingga mempermudah dalam penentuan
tersangka dalam pembunuhan. Dalam ilmu kedokteran, memperkiraan saat
kematian tidak dapat dilakukan dengan 1 metode saja, gabungan dari 2
atau lebih metode akan memberikan hasil perkiraan yang lebih akurat
dengan rentang bias yang lebih kecil. Salah satu metode yang dapat
dilakukan adalah interpretasi aktifitas serangga (entomologi forensik).<br />
<div>
Entomologi forensik mengevaluasi aktifitas serangga dengan berbagai
teknik untuk membantu memperkirakan saat kematian dan menentukan apakah
jaringan tubuh atau mayat telah dipindah dari suatu lokasi ke lokasi
lain. Penetuan waktu kematian dapat dilakukan dengan mengidentifikasi
umur serangga maupun telur yang ada pada mayat, sehingga para patologis
dapat memperkirakan dengan lebih tepat waktu kematian mayat tersebut.
Asumsi pokok bahwa mayat manusia yang masih “baru” belum dikerumuni
serangga dan serangga tersebut belum berkembang dalam mayat. Dengan
demikian umur serangga yang semakin tua beserta telur yang ditemukan
pada mayat dapat dijadikan dasar perkiraan interval post-mortem minimum.
Untuk menentukan apakah suatu mayat telah dipindahkan dari lokasi
pembunuhan yang sebenarnya dapat dilakukan dengan mengidentifikasi
serangga yang terdapat pada mayat dan dibandingkan dengan serangga
serupa yang terdapat di sekitarnya. Identifikasi terutama secara
molekular akan diperoleh data apakah serangga yang terdapat pada mayat
berasal dari daerah tempat mayat tersebut ditemukan ataukah berasal dari
tempat lain, karena pada dasarnya bahkan serangga yang sejenis dapat
memiliki variasi genetik yang berbeda antara lokasi satu dengan yang
lain.</div>
<br />
<span style="color: purple;"><b>Entomologi Lingkungan</b></span><br />
Penggunaan bioindikator akhir-akhir ini dirasakan semakin penting
mengingat semakin banyaknya pencemaran terhadap lingkungan. Penggunaan
organisme indikator didasarkan pada adanya keterkaitan antara faktor
biotik dan abiotik lingkungan. Pemanfaatan serangga sebagai indikator
serta pengujian hipotesis dalam menominasikan suatu spesies atau
kelompok serangga tertentu sebagai suatu bioindikator telah dibahas oleh
McGeoch (1998). Menurutnya, bioindikator atau indikator ekologis adalah
taksa atau kelompok organsime yang sensitif dan memperlihatkan gejala
terpengaruh oleh tekanan lingkungan akibat aktifitas manusia atau akibat
kerusakan sistem abiotik.<br />
Beberapa kelebihan penggunaan serangga sebagai bioindikator adalah :<br />
1) Jumlahnya yang sangat melimpah, sehingga memudahkan dalam menghitung keanekaragamnnya.<br />
2) Sering menunjukkan aktifitas yang bermodus (univoltin, partivoltin
atau bivoltin), sehingga populasinya dari tahun-ketahun bereaksi dengan
cepat terhadap perubahan lingkungan<br />
3) Umumnya bersifat lokal dan kebanyakan diantaranya cocok untuk pemantauan habitat.<br />
4) Dapat dimonitor dengan metode sampling perangkap pasif, sehingga
lebih ekonomis dibandingkan metode monitor secara biologis lainnya.<br />
Serangga yang paling sering digunakan sebagai bioindikator saat ini
misalnya adalah capung jarum (Agrionidde / Coenagriidae). Daerah dimana
banyak terdapat capung diyakini menunjukan bahwa air di daerah tersebut
masih bersih atau tingkat pencemarannya masih rendah. Sebab, capung yang
menghabiskan sebagian besar hidupnya pada fase nimfa sangat membutuhkan
air yang tenang dan bersih. Serangga lain misalnya semut rangrang ()
digunakan untuk mendeteksi polusi udara, kunang-kunang untuk memonitor
pencemaran , dsb.<br />
<br />
<span style="color: purple;"><b>Entomologi Ekonomi</b></span><br />
Salah satu serangga yang menjadi primadona dalam pengembangan usaha mandiri adalah ulat sutra (<i>Bombyx mori).</i> Budi daya sutera alam memang menawarkan keuntungan yang menggiurkan. Saat ini produksi kepompong ulat sutera alias <i>kokon</i>,
masih belum sanggup memenuhi seluruh kebutuhan industri kain sutera
nasional. Data Depperin menyebutkan, hingga saat ini, produksi kokon
ulat sutera hanya sekitar 250 ton per tahun. Jumlah produksi itu masih
jauh di bawah kebutuhan kokon nasional yang mencapai 700 ton per tahun.<br />
Usaha ini sebenarnya sangat gampang dan sederhana. Modalnya pun
relatif kecil. Cukup dengan uang Rp 60.000, kita sudah bisa mendapat
satu kotak berisi 25.000 telur benih ulat sutera. Tentu juga harus
disediakan pula berbagai peralatan dan kebutuhan untuk budidaya ulat
sutera. Namun, total modal awal membudidayakan ulat sutera tak lebih
dari Rp 2 juta. Dalam waktu 25 hari – 32 hari, kita sudah bisa memanen
hingga 20 kg kepompong sutera mentah. Rata-rata, satu kokon akan
menghasilkan benang sutera sepanjang 1 kilometer. Masa panennya memang
cepat karena siklus hidup ulat sutera sejak larva hingga masa kawin
serta bertelur, hanya berlangsung selama sekitar satu bulan. Harga kokon
sutera normal berkisar Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per kilogram (kg).
Jika sudah diolah menjadi benang, bisa naik hingga 10 kali lipat
ketimbang harga kokon.<br />
Peternakan ulat sutera sesungguhnya multiguna. Ia bisa berfungsi
ekologis- melestarikan alam dan industri ramah lingkungan. Bisa juga
bernilai ekonomis dan sekaligus susio-kultural. Kain sutera membuka
kegiatan sosial bernilai budaya tinggi dan berdampak langsung pada
kesehatan. Serat sutera bersifat higroskopis, menghalangi terpaan sinar
ultraviolet, menjaga kekenyalan kulit, dapat di manfaatkan sebagai bahan
kosmetik maupun industri pengobatan.<br />
<br />
<span style="color: purple;"><b>Entomologi Estetika</b></span><br />
Berbagai jenis serangga yang mempunyai bentuk dan warna indah dan
menarik banyak kita jumpai di alam Indonesia. Keberadaan
serangga-serangga ini sangat diminati para pencinta seni, kolektor serta
memberikan inspirasi berbagai karya seni, perangko dan sebagainya.
Namun kekayaan yang sangat indah ini belum dimanfaatkan secara baik dan
efisien. Pemanfaatan serangga indah untuk keperluan perdagangan
internasional atau untuk atraksi turis (ekoturisme) perlu mulai
digalakkan, antara lain dengan cara menyelenggarakan peternakan
serangga, Taman kupu dan sebagainya. Kegiatan ini selain mendukung
kegiatan penelitian juga merupakan sarana menarik yang mendatangkan
devisa sekaligus menjadi salah satu cara konservasi baik serangga serta
habitatnya. Namun yang perlu diperhatiakan adalah penjagaan terhadap
kekayaan serangga itu sendiri. Pemahaman mengenai karakter serangga
perlu dilakukan agar pemanfaatan dan penjagaannya berjalan dengan lebih
optimal.<br />
<br />
<span style="color: purple;"><b>Entomologi Pengobatan</b></span><br />
Selain berparan sebagai vektor penyakit, ternyata sebagian serangga
juga memiliki peran yang berkebalikan yaitu sebagai agen pengobatan.
Baik dari metabolit yang dihasilkannya (misalnya pemanfaatan undur-undur
sebagai obat diabetes) maupun dari segi aktivitas serangga itu sendiri.
Salah satu jenis serangga yang saat ini dikembangkan pemanfaatannya
adalah lalat.<br />
Larva lalat ( belatung ) memang sejak dulu dipakai untuk membersihkan
luka. Ulat ini cuma memakan jaringan yang mati dan mempercepat
terjadinya regenerasi. Teknik perawatan seperti ini telahdigunakan
terhadap tentara-tenteara yang cedera pada Perang Dunia I. Kini belatung
digunakan lagi oleh beberapa dokter. Pakar bedah sering kali
menggunakan larva untuk merawat penyakit radang tulang atau
osteomyelitis dan kematian sel atau gangrene. Jenis lalat yang sering
digunakan untuk perawatan ini, terutama di Eropa, ialah lalat rumah <i>Musca domestica</i> serta jenis <i>Lucilla sericata, Lucilla caecar, Phormia regina </i>dan <i>Wohlfahrtia nuba</i>.<br />
Dalam penelitian lebih lanjut didapatkan bahwa selain berperan
sebagai pemakan sel mati, ternyata larva lalat juga dapat menghasikan
allantoin, ammonia dan kalsium karbonat. Allantoin merupakan suatu bahan
protein yang membantu pertumbuhan sel-sel. Ammonia dan kalsium karbonat
dapat membuat luka menjadi alkali. Di dalam keadaan ini kuman-kuman
dapat dibunuh di samping meredakan bengkak serta mencegah kematian
sel-sel.Dalam perkembangannya, telah diciptakan semacam pembalut luka
yang dilapisi dengan cairan kotoran dan sekresi yang telah dimurnikan.
Cairan itu diambil dari larva lalat hijau hidup. Terbukti bahwa
penggunaan terapi ini lebih mempercepat proses penyembuhan luka.<br />
<br />
<br />
<span style="color: purple;"><b>Entomologi Nutrisi</b></span><br />
Bagi kelompok masyarakat tertentu, terutama di Afrika dan beberapa
kelompok di Asia, konsumsi larva dan serangga dewasa ternyata memberikan
sumbangan zart gizi yang sangat berarti.Tercatat terdapat 1700 spesies
serangga yang dimakan di 113 negara. Di Eropa dan Amerika, perburuan
serangga untuk dimakan ternyata juga dilakukan, tetapi tujuannya
sebagian besar adalah untuk gaya hidup. Banyak orang di negara-negara
maju tersebut menyukai gaya hidup di alam bebas atau alam liar termasuk
cara mendapatkan makanannya. Bagi mereka, serangga merupakan makanan
favorit yang sering diburu. Tentu selain bermanfaat bagi pemenuhan
kebutuhan pangan, aktivitas ini juga dapat membantu mengurangi populasi
serangga perusak dan mengurangi eksploitassi terhadap daging hewan.
Serangga kering dengan berat yang sama dikatakan mengandung protein dua
kali lebih banyak dibanding daging mentah hewan, serta kaya dengan lemak
tidak jenuh, vitamin dan mineral.<br />
Berbagai jenis serangga di berbagai belahan dunia diolah menjadi
bermacam-macam panganan. Di Ethiopia, belalang ditumbuk dan direbus
dengan susu, atau dikeringkan dan digiling menjadi tepung. Tepung
belalang ini kemudian dicampur dengan minyak sayur dan dipanggang
menghasilkan makanan sejenis cake. Di Afrika Barat, rayap digoreng dalam
minyak sawit, sedangkan di Malawi dan Zimbabwe rayap dipanaskan
sebentar, dikeringkan dan kemudian dijual. Beberapa negara tropis
memanfaatkan kumbang air sebagai bahan pangan. Kumbang air raksasa (<i>Lethocerus indicus</i>)
atau maeng-da-na sangat dihargai di Thailand karena keunikan rasanya.
Panjangnya sekitar 5-6 cm dan ditangkap dengan jaring yang dirancang
secara khusus. Setelah dikukus, kemudian direndam dalam saos udang dan
digerus menjadi pasta yang disebut mang daar. Di Asia Selatan, pupa dari
ulat sutra atau <i>Bombyx mory</i>, dimakan sebagai snack setelah
diambil benang-benang sutranya. Sebelum menguraikan benang sutra, kokon
dicelupkan ke dalam air mendidih, yang menyebabkan pupa di dalam kokon
menjadi masak. Pupa ulat sutra juga dapat digoreng dan dicampur daun
jeruk purut, atau dibuat sup dengan brokoli dan rempah-rempah.<br />
Pengolahan serangga sebagai makanan seperti yang diuraikan di atas
belumlah setengah dari keseluruhan jenis makanan hasil olahan dari
serangga. Di beberapa Negara seperti Thailand misalnya, olahan serangga
ini dipasarkan secara komersil menjadi makanan kelas atas sehingga
banyak orang yang harus antri demi dapat mencicipi makanan dari serangga
ini.<br />
<br />
<span style="color: purple;"><b>Entomologi Pertanian</b></span><br />
Permasalahan antara serangga dan pertanian merupakan masalah klasik
yang hingga saat ini masih terus dibicarakan. Sebagian serangga memang
dikenaal sebagai penolong dengan membantu proses penyerbukan beberapa
tanaman budidaya. Namun sebagian besar lainnya justru menjadi biang
kerok hancurnya tanaman petani. Masalah ini masih sering kali terjadi
sehingga studi tentang masalah ini belum berhenti.<br />
Pengendalian hama menjadi objek yang sering dikaji karena meskipun
telah ditemukan berbagai metode pengendalian, tidak semuanya berhasil
dengan sangat optimal pada berbagai kasus. Pada kasus tertentu umumnya
memerlukan teknik tertentu pula untuk menanggulanginya. Pengendalian
hama yang berkembang saat ini adalah pengendalian hama terpadu yang
mengkolaborasikan berbagai teknik demi pencapaian hasil yang optimal.
Pengandalian hama terpadu (PHT) dilakukan dengan memadukan dan
memanfaatkan semua metode pengendalian hama, termasuk pemanfaatan
predator dan parasitoid, varietas tahan hama, teknik bercocok tanam dan
yang lain, bahkan bila perlu menggunakan pestisida selektif. Hasil yang
optimal dapat diperoleh dengan melakukan analisis yang mendalam terlebih
dahulu mengenai teknik apa saja yang harus diterapkan untuk suatu kasus
tertentu agar populasi hama dapat ditekan namun tidak berdampak buruk
terhadap keseimbangan ekosistem. Pengetahuan akan hal ini sangat
diperlukan demi menghasilakan produksi pertanian seperti yang
diharapkan, namun tetap tidak merusak lingkungan.<br />
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
<div class="storycornerwrap">
<div class="storycornercontent">
</div>
<div class="storycornerright">
</div>
</div>
<h3 class="storytitle">
<span style="color: red;"><span style="font-size: x-large;">Serangga & Mikrobia</span></span></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo0bLtSg-aiS5iKfoR6jYp5lNx3Ejx_hxKNOP69-Tqj70gOZO12zrQDDMc1dXbJmaTfKSik-9qk5VZzWkGJ3NG4wS41HcRxj0yYAomSkX-wqhMxz2BZGBbJ8iAwJjCiX-kVkQyaZ5WHs_4/s1600/VPC-colage.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="339" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo0bLtSg-aiS5iKfoR6jYp5lNx3Ejx_hxKNOP69-Tqj70gOZO12zrQDDMc1dXbJmaTfKSik-9qk5VZzWkGJ3NG4wS41HcRxj0yYAomSkX-wqhMxz2BZGBbJ8iAwJjCiX-kVkQyaZ5WHs_4/s640/VPC-colage.jpg" width="640" /></a></div>
<h3 class="storytitle">
<span style="color: red;"><span style="font-size: x-large;"> </span></span></h3>
Serangga dan mikrobia? Mungkin banyak yang bertanya,
“emang apa hubungannya antara serangga dan mikrobia?” Banyak sekali
peran mikrobia di alam, seperti halnya serangga, mikrobia juga merupakan
organisme <i>cosmopolitan</i> yang bisa hidup dalam berbagai habitat.
Mikrobia juga bisa hidup dalam tubuh serangga baik sebagai parasit,
patogen, atau bersimbiosis mutualisme dengan serangga.<br />
<i>Bombyx mori</i> (Lepidotera: Bombycidae) merupakan salah satu
serangga yang bersimbiosis mutualisme dengan mikrobia. Mikrobia akan
membantu larva <i>Bombix mory</i> untuk mencerna makanannya yaitu daun
Mulberry dengan enzim selulase yang dihasilkan. penelitian telah
membuktikan hal tersebut. terdapat lebih dari 3 jenis mikrobia yang
bersimbiosis dengan larva <i>Bombyx mori</i> yang hidup dalam
intestinum larva tersebut. Sependek pemahaman saya, salah satu tujuan
untuk mempelajari hal tersebut adalah untuk memperoleh isolat bakteri
dengan produksi enzim optimal yang dapat ditumbuhkan di laboratorium
sehingga enzim selulase yang dihasilkan dapat “dipanen” oleh manusia
untuk kepentingan manusia. Enzim selulase ini selain untuk mendegradasi
limbah juga berpotensi sebagai enzim untuk menghasilkan gula
(karbohidrat sederhana) dari bahan dasar yang mengandung selulosa.
Ya..siapa yang tau…mungkin pada masa yang akan datang, manusia tidak
bisa lagi menanam tebu.. <img alt=":(" class="wp-smiley" src="http://kse-biologi.blog.ugm.ac.id/wp-includes/images/smilies/icon_sad.gif" /><br />
Bersama dengan postingan singkat ini, kita telah menyediakan link bagi yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut tentang mikrobia selulolitik dari <i>Bombyx mori</i><i>. </i>Sependek pemahaman saya, jurnal ini menyediakan informasi yang cukup lengkap. Bahkan ada informasi mengenai <i>rearing <i>Bombyx mori </i></i>(tapi
tetap perlu penelaahan lebih untuk mengikuti metode dari jurnal ini).
Hasil penelitian yang disajikan juga lengkap ^^d. Bisa jadi referensi
untuk yang tertarik dengan topik yang sama. Banyak variabel yang
dipelajari dalam penelitian ini, antara lain instar larva, pH medium
pertumbuhan bakteri, dan enzim yang disekresi. Bahkan enzim yang
dipelajari aktivitasnya tidak hanya selulase, namun juga amilase,
xilase, dan pectinase O.o . Semoga bisa menginspirasi dan menambah
pengetahuan…. ^^d<br />
<br />
<span style="color: red;"><b>ANDA PUNYA MASALAH DENGAN SERANGGA?????''JANGAN GALAU..<span style="color: lime;"><span style="font-size: large;">HUBUNGI KAMI,,!!,</span></span>,JANGAN BIARKAN MEREKA MERUSAK PROPERTY DAN PRIVASI ANDA YANG AKAN MENGAKIBATKAN KERUGIAN YANG SANGAT BESAR DALAM HIDUP ANDA,,,!!!,,HUBUNGI KAMI,,,!!! </b></span><br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDDtPc0OxxMaoz9PZSZ99nx97ttRWmiyR3ZetFLgK5MRNKcjPyylPe1mWM27sMEQj06l-dKJzESUda4PgvNCTOuaxp4R5ynhgNAIAYwC3tH8g-iLY0sS8qoA-8P7Ya6SKGMTeTOgu9PwcZ/s1600/100001257506129pizapw1440219967.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="302" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDDtPc0OxxMaoz9PZSZ99nx97ttRWmiyR3ZetFLgK5MRNKcjPyylPe1mWM27sMEQj06l-dKJzESUda4PgvNCTOuaxp4R5ynhgNAIAYwC3tH8g-iLY0sS8qoA-8P7Ya6SKGMTeTOgu9PwcZ/s400/100001257506129pizapw1440219967.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Gy-iKWksMfTxBp3BmRmFoVC_eYZB5IiaMAL0u5m9PLahf8vKq8I2Y7tmvbDNMSoVQIbirN2cUDB2KD1xm3LBIhERGn977B6WUhgMmri-hfYn2ucz8M1-aRo0i4PS-GtWZK_Vzmlh0xSq/s1600/100001257506129pizapw1440223571.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Gy-iKWksMfTxBp3BmRmFoVC_eYZB5IiaMAL0u5m9PLahf8vKq8I2Y7tmvbDNMSoVQIbirN2cUDB2KD1xm3LBIhERGn977B6WUhgMmri-hfYn2ucz8M1-aRo0i4PS-GtWZK_Vzmlh0xSq/s400/100001257506129pizapw1440223571.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTqM8QcH7KI3pKGpNiujDn_pcAJCa0deE5N4UEvogAhSg1iQRCx_Df-63TxWnqn7v4QZc7s10DovI3zmYHnOzbdUFLqvVh_dCBNXb3rAt7UH6xM1brF9jTu7KLoAQUC2rOgnrjN9F6PNJ2/s1600/100001257506129pizapw1440222852.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTqM8QcH7KI3pKGpNiujDn_pcAJCa0deE5N4UEvogAhSg1iQRCx_Df-63TxWnqn7v4QZc7s10DovI3zmYHnOzbdUFLqvVh_dCBNXb3rAt7UH6xM1brF9jTu7KLoAQUC2rOgnrjN9F6PNJ2/s400/100001257506129pizapw1440222852.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0Indonesia-0.789275 113.92132700000002-31.668126 72.61273300000002 30.089576 155.22992100000002tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-63488673413091229682013-05-17T23:15:00.000-07:002015-08-23T06:29:19.364-07:00BIOLOGI DAN PERILAKU RAYAP<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibu3-JcPRNavqSFt1dwVmYe5QddJYf3PsIzdViGfhjV2tbSeBrcbeiCaTuotor5zaAsZjriv-jAgBQdp_ktD6GCOazTIqULxTQUMTl5lDqEgJ1zCxQKP6Ch1rj-E8lEKQ845g9r1C-fyoh/s1600/header_img_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="129" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibu3-JcPRNavqSFt1dwVmYe5QddJYf3PsIzdViGfhjV2tbSeBrcbeiCaTuotor5zaAsZjriv-jAgBQdp_ktD6GCOazTIqULxTQUMTl5lDqEgJ1zCxQKP6Ch1rj-E8lEKQ845g9r1C-fyoh/s640/header_img_2.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0.75in 0pt 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Bagi
masyarakat pengendali hama, pengenalan, biologi dan perilaku (etologi)
rayap</span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>merupakan pengetahuan esensial, sedangkan
bagi masyarakat umum hal ini di samping bermanfaat sebagai penambah pengetahuan
untuk menghindari kerugian ekonomis yang ditimbulkan oleh oleh kerusakan
terhadap bangunan habitat pemukimannya, karena dengan demikian dapat dilakukan
tindakan atau perlakuan khusus untuk mengendalikan hama perusak kayu ini.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="mso-fareast-font-family: MS Mincho;"><br /></span><span style="font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Kepustakaan
mengenai rayap sudah ada sejak akhir abad ke-19, tetapi terutama berkembang
selama abad ke-20. Di antara peneliti dan penulis penting yang memberikan
keterangan menyeluruh adalah : Kofoid (1946) dan Krishna dan Weesner</span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(1970). Masyarakat umum juga sudah
memaklumi bahwa rayap adalah serangga yang merugikan karena merusak (makan)
kayu. Ini tergambar dalam pepata lama : "bak kayu dimakan rayap" yang
mengungkapkan kehancuran, kelemahan atau deteriorasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>-- atau -- "anai-anai makan di bawah" --
mengungkapkan proses kerusakan yang tak tampak atau tersembunyi. Kedua ungkapan
ini diambil dari aspek-aspek biologi dan perilaku rayap yaitu: rayap makan kayu
dan hidupnya (habitat dan proses makannya) tersembunyi (kriptobiotik</span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">).
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Di
seluruh dunia jenis-jenis rayap yang telah dikenal (dideskripsikan dan diberi
nama) ada sekitar 2000 spesies (dari padanya sekitar 120 spesies merupakan
hama), sedangkan di negara kita dari kurang lebih 200 spesies yang dikenal baru
sekitar 20 spesies yang diketahui berperan sebagai hama perusak kayu serta hama
hutan/pertanian. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Apa yang
dikemukakan selanjutnya, belum menggambarkan keseluruhan peri kehidupan dan
perilaku rayap, karena untuk menulisnya secara memadai mungkin diperlukan dua
jilid buku yang tebalnya masing-masing sekitar 600 halaman, sebagaimana
suntingan Krishna dan Weesner. Perilaku rayap sebagai serangga sosial saja jika
akan dijelaskan secara menyeluruh memerlukan pembahasan yang panjang lebar dari
berbagai segi seperti perilaku makan, membuat sarang dan liang kembara,
penyerangan, komunikasi, peran feromon dalam perkembangan (ontogenesis) dan
aspek-aspek perilaku lainnya yang dalam banyak hal agak berbeda dari
serangga-serangga sosial lainnya. Derajat kemiripan dalam bentuk dan perilaku di
antara jenis-jenis rayap juga menimbulkan banyak masalah dalam taksonomi rayap.
Keadaan ini menyebabkan beberapa kasus penamaan ganda, karena tak jarang terjadi
sejenis rayap yang telah didekripsi seorang pengarang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ternyata spesies yang persangkutan telah
diberi nama sebelumnya oleh pengarang lain. Dalam banyak hal, para
pengarang/pakar taksonomi mengandalkan pada ukuran badan yang ternyata
manfaatnya sangat terbatas, demikian pula jumlah ruas antena (misalnya:
<i>Cryptotermes javanicus</i></span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kemner, <i>C. buiterzorgi</i> Kalshoven
dan <i>C. cynocephalus</i> Light</span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Oleh karenanya maka bahasan hanya
mencakup garis-garis besarnya saja. Untuk mengetahui lebih banyak dan lebih luas
pembaca memerlukan kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan ini.
</span></div>
<h6 style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 24pt;">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Tahoma; font-weight: normal;">Pengenalan:
semut <i>vs</i>. rayap
</span></span></span></h6>
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent3" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Dapat
dikatakan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal jenis-jenis
serangga yang umum kita sebut rayap. Sebutan lain yang juga umum adalah semut
putih. Di Sumatera digunakan istilah anai-anai di Jawa rangas, sedangkan
beberapa jenis rayap di daerah Jawa Barat disebut <i>rinyuh, sumpiyuh</i>.
Bergantung jenisnya, panjang tubuh rayap berkisar di antara 4 - 11 mm, dan
umumnya individu-individu rayap yang tak bersayap berwarna keputih-putihan. Dari
sini muncul nama “semut putih”. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Di
antara jenis-jenis rayap banyak yang mirip satu sama lain sehingga bagi mereka
yang belum terlatih, agak sulit membedakannya, kecuali beberapa jenis yang umum
seperti rayap kayu kering (<i>Cryptotermes</i>) yang menghuni dan makan kayu
kering, dan rayap subteran (seperti <i>Macrotermes</i>) yang sarang koloninya
umumnya terdapat dalam tanah lembab, dengan ukuran tubuh relatif besar.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<img align="left" src="http://www2.jogjabelajar.org/modul/how/b/biologi/BIOLOGI%20DAN%20PERILAKU%20RAYAP_files/biolog3.jpg" height="296" hspace="12" width="384" /><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Penampilan
rayap memang mirip semut. Tetapi perbedaannya cukup banyak, bahkan semut
merupakan salah satu musuh utama dari rayap. Dari segi sistematika/filogenetika
semut mendekati golongan lebah, sehingga kedua serangga ini dicakup dalam Ordo
Hymenoptera</span>
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(bersayap selaput).
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="mso-fareast-font-family: MS Mincho;"><span style="font-family: Arial;">Gambar 2:<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Semut (kiri) dan prajurit rayap (kanan).
(Arsip PSIH IPB).</span></span><span style="font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Jika
kita mengamati seekor semut atau seekor lebah, secara morfologik tampak batas
yang jelas antara bagian "dada" (toraks) dan "perut" (abdomen), bahkan pada
beberapa jenis lebah batas ini demikian mencolok sehingga menggenting (dengan
pinggang yang sangat kecil). Pada jenis-jenis rayap, batas antara toraks dan
abdomen kurang jelas, atau secara awam kita katakan "rayap tidak memiliki
pinggang yang ramping". Individu bersayap yang lazim disebut laron (atau sulung,
alata, <i>alates</i></span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">),
memiliki sepasang sayap yang dalam keadaan diam cara melipatnya memanjang lurus
ke belakang, seperti halnya jenis-jenis belalang dan lipas<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berbeda dengan Hymenoptera yang terlipat
dalam beberapa simpul, sebelum memanjang ke belakang. Bedasarkan tekstur dan
struktur sayap maka rayap digolongkan dalam satu ordo tersendiri yaitu Isoptera
(bersayap sama). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Dari
perilaku hidupnya, perbedaan utama antara rayap dengan semut adalah, semut
mencari makan lebih "terbuka", sedangkan rayap selalu "tertutup", menutup
jalur-jalur kembaranya dengan bahan-bahan tanah. Perkembangan hidup rayap adalah
melalui metamorfosa hemimetabola</span>
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">,
yaitu secara bertahap, yang secara teori melalui stadium (tahap
pertumbuhan) telur, nimfa dan dewasa. Walaupun stadium dewasa pada serangga
umumnya terdiri atas individu-individu bersayap (laron), karena sifat
polimorfismenya maka di samping bentuk laron yang bersayap, stadium dewasa rayap
mencakup juga kasta pekerja yang bentuknya seperti nimfa yang berwarna
keputih-putihan, dan kasta prajurit yang berbentuk khusus dan berwarna lebih
kecoklatan. Sedangkan pada semut perkembangannya adalah holometabola, yaitu
melalui tahap-tahap pertumbuhan telur, larva, nimfa dan dewasa (<i>alates</i>
dan pekerja yang tak bersayap). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Perbedaan
lain antara rayap dan semut masih sangat banyak tapi kita tidak akan membahasnya
di sini. Yang pasti, tidak seperti rayap yang memerlukan kayu (selulosa</span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">)
sebagai makanan pokok, semut makanan pokoknya bukan kayu, tetapi macam-macam,
dari serat sampai gula. </span></div>
<h6 style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 24pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: Tahoma; font-size: 14pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><span style="color: red;"><span style="font-size: large;"><b>Sebaran
dan makanan</b></span></span> </span></h6>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Rayap
pada dasarnya adalah serangga daerah tropika dan subtropika. Namun sebarannya
kini cenderung meluas ke daerah sedang <i>(temperate</i></span> <i><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">)</span></i><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"> dengan
batas-batas 50<sup>o</sup> LU dan LS. Di daerah tropika rayap ditemukan mulai
dari pantai sampai ketinggian 3000 m di atas permukaan laut. Makanan utamanya
adalah kayu atau bahan yang terutama terdiri atas selulosa. Dari perilaku makan
yang demikian kita menarik kesimpulan bahwa rayap termasuk golongan makhluk
hidup perombak bahan mati yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi kelangsungan
kehidupan dalam ekosistem kita. Mereka merupakan konsumen primer dalam rantai
makanan yang berperan dalam kelangsungan siklus beberapa unsur penting seperti
karbon dan nitrogen. Tapi masalahnya adalah manusia juga merupakan konsumen
primer yang memerlukan hasil-hasil tanaman bukan saja untuk makanannya tetapi
juga untuk membuat rumah dan bangunan-bangunan lain yang diperlukannya. Di
sinilah letak permasalahannya, sehingga manusia bersaing dengan rayap. Semula
agak mengherankan para pakar bahwa rayap mampu makan (menyerap) selulosa karena
manusia sendiri tidak mampu mencernakan selulosa (bagian berkayu dari sayuran
yang kita makan, akan dikeluarkan lagi !), sedangkan rayap mampu melumatkan dan
menyerapnya sehingga sebagian besar ekskremen hanya tinggal lignin saja. Keadaan
menjadi jelas setelah ditemukan berbagai <i>protozoa</i> flagellata</span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam usus bagian belakang dari berbagai
jenis rayap (terutama rayap tingkat rendah: Mastotermitidae, Kalotermitidae dan
Rhinotermitidae), yang ternyata berperan sebagi simbion untuk melumatkan
selulosa sehingga rayap mampu mencernakan dan menyerap selulosa. Bagi yang tak
memiliki protozoa seperti famili Termitidae, bukan protozoa</span>
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang berperan tetapi bakteria -- dan
bahkan pada beberapa jenis rayap seperti <i>Macrotermes</i></span> <i><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">,
Odontotermes</span></i><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"> dan
<i>Microtermes</i> memerlukan bantuan jamur perombak kayu yang dipelihara di
"kebun jamur" dalam sarangnya. </span></div>
<div align="left" class="MsoHeading8" style="margin-top: 24pt; tab-stops: center 171.0pt; text-align: left;">
<span style="font-size: 14pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;"><b> <span style="font-family: Tahoma;">Perilaku makan</span></b></span></span>
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Semua
rayap makan kayu dan bahan berselulosa, tetapi perilaku makan (feeding
behavior</span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">)
jenis-jenis rayap bermacam-macam. Hampir semua jenis kayu potensial untuk
dimakan rayap.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Memang ada yang
relatif awet seperti bagian teras dari kayu jati tetapi kayu jati kini semakin
langka. Untuk mencapai kayu bahan bangunan yang terpasang rayap dapat "keluar"
dari sarangnya melalui terowongan-terowongan atau liang-liang kembara yang
dibuatnya. Bagi rayap subteran (bersarang dalam tanah tetapi dapat mencari makan
sampai jauh di atas tanah), keadaan lembab mutlak diperlukan. Hal ini
menerangkan mengapa kadang-kadang dalam satu malam saja rayap
<i>Macrotermes</i></span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan <i>Odontoterme</i></span> <i><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">s</span></i><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"> telah
mampu menginvasi lemari buku di rumah atau di kantor jika fondasi bangunan tidak
dilindungi. Sebaliknya, rayap kayu kering (<i>Cryptotermes</i>) tidak memerlukan
air (lembab) dan tidak berhubungan dengan tanah. Juga tidak membentuk
terowongan-terowongan panjang untuk menyerang obyeknya. Mereka bersarang dalam
kayu, makan kayu dan jika perlu menghabiskannya sehingga hanya lapisan luar kayu
yang tersisa, dan jika di tekan dengan jari serupa menekan kotak kertas
saja.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ada pula rayap yang makan
kayu yang masih hidup dan bersarang di dahan atau batang pohon, seperti
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<i><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Neotermes
tectonae</span></i><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"> yang
menimbulkan kerusakan (pembengkakan atau gembol) yang dapat menyebabkan kematian
pohon jati. Penggolongan menurut habitat atau perilaku bersarang.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"><span style="color: purple;"><b><span style="font-size: small;">Berdasarkan
lokasi sarang utama atau tempat tinggalnya, rayap perusak kayu dapat digolongkan
dalam tipe-tipe berikut :</span></b></span> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; tab-stops: list .75in; text-indent: -0.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">1.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span></b><b><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Rayap
pohon</span></b><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">, yaitu
jenis-jenis rayap yang menyerang pohon yang masih hidup, bersarang dalam pohon
dan tak berhubungan dengan tanah. Contoh yang khas dari rayap ini adalah
Neotermes tectonae (famili Kalotermitidae),<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hama pohon jati. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; tab-stops: list .75in; text-indent: -0.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">2.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span></b><b><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Rayap
kayu lembab</span></b><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">,
menyerang kayu mati dan lembab, bersarang dalam kayu, tak berhubungan dengan
tanah. Contoh : Jenis-jenis rayap dari genus <i>Glyptotermes</i></span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(<i>Glyptotermes</i> spp., famili
Kalotermitidae). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; tab-stops: list .75in; text-indent: -0.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">3.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span></b><b><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Rayap
kayu kering</span></b><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">,
seperti <i>Cryptotermes</i> spp. (famili Kalotermitidae), hidup dalam kayu
mati yang telah kering. Hama ini umum terdapat di rumah-rumah dan
perabot-perabot seperti meja, kursi dsb. Tanda serangannya adalah terdapatnya
butir-butir ekskremen kecil berwarna kecoklatan yang sering berjatuhan di lantai
atau di sekitar kayu yang diserang. Rayap ini juga tidak berhubungan dengan
tanah, karena habitatnya kering. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; tab-stops: list .75in; text-indent: -0.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">4.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span></b><b><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Rayap
subteran</span></b><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">, yang
umumnya hidup di dalam tanah yang mengandung banyak bahan kayu yang telah mati
atau membusuk, tunggak pohon baik yang telah mati maupun masih hidup. Di
Indonesia rayap subteran yang paling banyak merusak adalah jenis-jenis dari
famili Rhinotermitidae. Terutama dari genus <i>Coptoterme</i></span> <i><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">s</span></i><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
(<i>Coptotermes</i> spp.) dan <i>Schedorhinotermes</i>. Perilaku rayap ini mirip
rayap tanah seperti <i>Macrotermes</i> namun perbedaan utama adalah
kemampuan <i>Coptotermes</i> untuk bersarang di dalam kayu yang diserangnya,
walaupun tidak ada hubungan dengan tanah, asal saja sarang tersebut
sekali-sekali memperoleh lembab, misalnya tetesan air hujan dari atap bangunan
yang bocor. <i>Coptotermes</i> pernah diamati menyerang bagian-bagian kayu dari
kapal minyak yang melayani pelayaran Palembang-Jakarta. <i>Coptotermes
curvignathus</i> Holmgren sering kali diamati menyerang pohon <i>Pinus
merkusii</i> dan banyak meyebabkan kerugian pada bangunan.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; tab-stops: list .75in; text-indent: -0.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">5.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';">
</span></span></b><b><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Rayap
tanah</span></b><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">.
Jenis-jenis rayap tanah di Indonesia adalah dari famili Termitidae. Mereka
bersarang dalam tanah terutama dekat pada bahan organik yang mengandung selulosa
seperti kayu, serasah dan humus. Contoh-contoh Termitidae yang paling umum
menyerang bangunan adalah <i>Macrotermes</i> spp. (terutama <i>M. gilvus</i>)
<i>Odontotermes</i> spp. dan <i>Microtermes</i> spp. Jenis-jenis rayap ini
sangat ganas, dapat menyerang obyek-obyek berjarak sampai 200 meter dari
sarangnya. Untuk mencapai kayu sasarannya mereka bahkan dapat menembus tembok
yang tebalnya beberapa cm, dengan bantuan enzim yang dikeluarkan dari mulutnya.
<i>Macrotermes</i> dan <i>Odontotermes</i> merupakan rayap subteran yang sangat
umum menyerang bangunan di Jakarta dan sekitarnya. </span></div>
<div align="left" class="MsoHeading8" style="margin-top: 24pt; text-align: left;">
<span style="font-family: Tahoma; font-size: medium;"><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;"><b>Taksonomi rayap selayang pandang</b></span></span></span></span><span style="font-size: 14pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
</span></div>
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent3" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Taksonomi
atau penggolongan jenis-jenis rayap merupakan salah satu misteri dunia insekta
karena tingginya tingkat kemiripan antar jenis rayap dalam masing-masing famili.
Kiranya kita tak perlu sangat memusingkan jenis-jenis (spesies) rayap ini. Hal
yang penting adalah dapat mengenal tipe-tipe seperti telah disebut di muka. Pada
umumnya rayap yang terdapat dalam satu kategori memiliki kemiripan dalam hampir
semua segi perilakunya, sehingga metoda pengendalianyapun dapat disamakan.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Dapat
dikatakan bahwa terdapat tiga famili rayap perusak kayu (yang dianggap sebagai
hama), yaitu famili Kalotermitidae, Rhinotermitidae dan Termitidae.
Kalotermitidae diwakili oleh <i>Neotermes tectonae</i> (hama pohon jati) dan
<i>Cryptotermes</i> spp. (rayap kayu kering); Rhinotermitidae oleh
<i>Coptotermes</i> spp dan <i>Schedorhinoterme</i>s, sedangkan Termitidae oleh
<i>Macrotermes</i> spp., <i>Odontotermes</i> spp. dan <i>Microtermes</i> spp.).
Masih banyak jenis-jenis rayap yang juga penting tetapi agak jarang dijumpai
menyerang bangunan. Misalnya jenis-jenis <i>Nasutitermes</i> (famili
Termitidae), yang pada dahi prajuritnya terdapat "tusuk" (seperti hidung:
<i>nasus, nasute</i>), dan mampu melumpuhkan lawannya bukan dengan menusuknya
tetapi meyemprotkan cairan pelumpuh berwarna putih, melalui saluran dalam
"tusuk"nya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<img align="left" src="http://www2.jogjabelajar.org/modul/how/b/biologi/BIOLOGI%20DAN%20PERILAKU%20RAYAP_files/biolog4.jpg" height="338" hspace="12" width="264" /><img align="left" src="http://www2.jogjabelajar.org/modul/how/b/biologi/BIOLOGI%20DAN%20PERILAKU%20RAYAP_files/biolog5.jpg" height="254" hspace="12" width="183" /><img align="left" src="http://www2.jogjabelajar.org/modul/how/b/biologi/BIOLOGI%20DAN%20PERILAKU%20RAYAP_files/biolog6.jpg" height="326" hspace="12" width="245" /><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">[] </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<img align="left" src="http://www2.jogjabelajar.org/modul/how/b/biologi/BIOLOGI%20DAN%20PERILAKU%20RAYAP_files/biolog7.jpg" height="209" hspace="12" width="151" /><span style="left: 236px; position: relative; top: 4698px;"><img align="right" src="http://www2.jogjabelajar.org/modul/how/b/biologi/BIOLOGI%20DAN%20PERILAKU%20RAYAP_files/biolog8.jpg" height="284" hspace="12" width="624" /></span><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"> [] </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0.75in 0pt 0.5in;">
<span style="mso-fareast-font-family: MS Mincho;"><span style="font-family: Arial;">Gambar 3.
Berturut-turut dari kiri ke kanan, mulai dari atas: prajurit <i>Macrotermes
gilvus</i>, prajurit <i>Microtermes sp</i>., prajurit <i>Nasutitermes sp</i>,
prajurit <i>Cryptotermes cynocephalus</i><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>dan ratu <i>Coptotermes curvignathus</i>. (Arsip PSIH
IPB).</span></span><span style="font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 0.75in 0pt 0.5in;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Bagi
pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh cara mendeterminasi jenis rayap perusak
kayu, dapat digunakan kunci yang disusun penulis (lihat kepustakaan nomor<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>7 pada akhir tulisan ini).
</span></div>
<div align="left" class="MsoHeading8" style="margin-top: 24pt; text-align: left;">
<span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: Tahoma; font-size: medium;"> <span style="color: red;"><b> Koloni rayap -- masyarakat
kriptobiotik</b></span></span></span><span style="font-size: 14pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Jika
kita menilik kehidupan rayap, kita tak akan menjumpai seekor rayap yang
mengembara sendirian seperti halnya kupu-kupu yang terbang solo<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>atau kumbang yang makan sendirian
(soliter). Sebagai serangga sosial rayap hidup dalam masyarakat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang disebut koloni. Jika kita hendak
menguji<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>keampuhan obat
(insektida) terhadap beberapa ekor ayap dari kasta yang sama (misalnya kasta
pekerja) yang dipisahkan dari koloninya, maka hasilnya akan sia-sia. Karena
tanpa diberi racunpun mereka akan mati. Mengeluarkan individu rayap dari
koloninya, sama saja dengan membunuhnya. Mereka hanya bisa hidup jika (dan hanya
jika) mereka berada dalam masyarakatnya (koloninya). Mengapa demikian ? Karena
di dalam koloninya terdapat bahan-bahan dan proses-proses yang dapat menjamin
kelanjutan hidupnya. Ibarat seorang penderita penyakit yang seumur hidupnya
mutlak memerlukan sejenis obat yang selalu ditelannya pada saat-saat tertentu,
dan jika diumpamakan bahwa obat itu tak dapat dibawanya ke mana-mana, hanya
dapat disimpan di rumahnya, berarti ia tak dapat meninggalkan rumahnya. Ia dapat
hidup normal jika rumahnya ia perpanjang dengan menambah lorong-lorong sempit,
misalnya ke tempat kerjanya, ke sekolah, ke pasar dsb. Dan lorong-lorong sempit
yang tertutup ini merupakan bagian dari rumahnya, di mana ia dapat memperoleh
obat demi kelangsungan hidupnya. Demikianlah halnya dengan kehidupan rayap. Hal
ini dapat kita amati pada kehidupan rayap subteran. Ia hanya dapat mencapai
makanannya (bangunan atau kayu) dengan menambah-nambah panjang "rumahnya" dengan
membuat terowongan-terowongan kembara, yaitu jalur-jalur sempit yang berasal
dari pusat sarang ke arah kembara di mana makanannya berada, yang hanya dapat
dilalui sekaligus oleh sekitar 3 - 4 ekor rayap. Terowongan kembara ini
ditutupnya dengan bahan-bahan tanah sehingga pada galibnya liang-liang kembara
tetap merupakan bagian dari sarang koloninya. Dengan adanya liang-liang tertutup
ini maka praktis seluruh ruangan dari sarang rayap termasuk liang-liang kembara
merupakan lingkungan yang sangat lembab yang menjamin kehidupan rayap tanah atau
rayap subteran.Dalam kaitan dengan kehidupan masyarakat rayap, terdapat beberapa
istilah kunci yang perlu diungkapkan, yaitu : polimorfi, feromon,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>trofalaksis, dan homeostatis.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<img align="left" src="http://www2.jogjabelajar.org/modul/how/b/biologi/BIOLOGI%20DAN%20PERILAKU%20RAYAP_files/biolog9.jpg" height="237" hspace="12" width="359" /><img align="right" src="http://www2.jogjabelajar.org/modul/how/b/biologi/BIOLOGI%20DAN%20PERILAKU%20RAYAP_files/biolog10.jpg" height="249" hspace="12" width="248" /><span style="mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="mso-fareast-font-family: MS Mincho;"><span style="font-family: Arial;">Gambar 4.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ratu rayap dikelilingi pekerja dan
prajurit (kiri) dan individu-individu rayap <i>Coptotermes</i> yang bergerombol
(kanan). (Arsip PSIH IPB.</span></span><span style="font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"> [] </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: Garamond; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;"><b> </b></span></span><span style="font-family: Tahoma; font-size: 14pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"><span style="color: red;"><span style="font-size: large;"><b>Polimorfi
-- masyarakat "komune" dalam kasta-kasta</b></span></span> </span></div>
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent3" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Sebagian
masyarakat juga sudah mengetahui bahwa dalam koloni setiap jenis rayap, terdapat
beberapa kasta individu yang wujudnya berbeda, yaitu: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<b><i><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">1. Kasta
reproduktif</span></i></b> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terdiri atas individu-individu seksual
yaitu betina (yang abdomennya biasanya sangat membesar) yang tugasnya bertelur
dan jantan (raja) yang tugasnya membuahi betina. Raja sebenarnya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tak sepenting ratu jika dibandingkan
dengan lamanya ia bertugas karena dengan sekali kawin, betina dapat menghasikan
ribuan telur; lagipula sperma dapat disimpan oleh betina dalam kantong khusus
untuk itu, sehingga mungkin sekali tak diperlukan kopulasi berulang-ulang. Jika
koloni rayap masih relatif muda biasanya kasta reproduktif berukuran besar
sehingga disebut ratu. Biasanya ratu dan raja adalah individu pertama pendiri
koloni, yaitu sepasang laron yang mulai menjalin kehidupan bersama sejak
penerbangan alata. Pasangan ini disebut reprodukif primer. Jika mereka mati
bukan berarti koloni rayap akan berhenti bertumbuh. Koloni akan membentuk "ratu"
atau "raja" baru dari individu lain (biasanya dari kasta pekerja) tetapi ukuran
abdomen ratu baru tak akan sangat membesar seperti ratu asli. Ratu dan raja baru
ini disebut reproduktif suplementer atau neoten. Jadi, dengan membunuh ratu atau
raja kita tak perlu sesumbar bahwa koloni rayap akan punah. Bahkan dengan
matinya ratu, diduga dapat terbentuk berpuluh-puluh neoten yang menggantikan
tugasnya untuk bertelur. Dengan adanya banyak neoten maka jika terjadi bencana
yang mengakibatkan sarang rayap terpecah-pecah, maka setiap pecahan sarang dapat
membentuk koloni baru. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<b><i><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">2.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kasta prajurit</span></i></b> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">. Kasta
ini ditandai dengan bentuk tubuh yang kekar karena penebalan (sklerotisasi)
kulitnya agar mampu melawan musuh dalam rangka tugasnya mempertahankan
kelangsungan hidup koloninya. Mereka berjalan hilir mudik di antara para pekerja
yang sibuk mencari dan mengangkut makanan. Setiap ada gangguan dapat diteruskan
melalui "suara" tertentu sehingga prajurit-prajurit bergegas menuju ke sumber
gangguan dan berusaha mengatasinya. Jika terowongan kembara diganggu sehingga
terbuka tidak jarang kita saksikan pekerja-pekerja diserang oleh semut sedangkan
para prajurit sibuk bertempur melawan semut-semut, walaupun mereka umumnya kalah
karena semut lebih lincah bergerak dan menyerang. Tapi karena prajurit rayap
biasanya dilengkapi dengan mandibel (rahang) yang berbentuk gunting maka sekali
mandibel menjepit musuhnya, biasanya gigitan tidak akan terlepas walaupun
prajurit rayap akhirnya mati. Mandibel bertipe gunting (yang bentuknya juga
bermacam-macam) umum terdapat di antara rayap famili Termitidae, kecuali pada
<i>Nasutitermes</i> ukuran mandibelnya tidak mencolok tetapi memiliki nasut<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(yang berarti hidung, dan penampilannya
seperti "tusuk") sebagai alat penyemprot racun bagi musuhnya. Prajurit
<i>Cryptotermes</i> memiliki kepala yang berbentuk kepala bulldogtugasnya hanya
menyumbat semua lobang dalam sarang yang potensial dapat dimasuki musuh. Semua
musuh yang mencapai lobang masuk sulit untuk luput dari gigitan mandibelnya.
Pada beberapa jenis rayap dari famili Termitidae seperti <i>Macrotermes,
Odontotermes, Microtermes</i> dan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span><i>Hospitalitermes</i> terdapat prajurit dimorf (dua bentuk) yaitu
prajurit besar (p. makro) dan prajurit kecil (p. mikro) </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<b><i><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">3. Kasta
pekerja</span></i></b><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">.</span>
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kasta ini membentuk sebagian besar koloni
rayap. Tidak kurang dari 80 persen populasi dalam koloni merupakan
individu-individu pekerja. Tugasnya melulu hanya bekerja tanpa berhenti hilir
mudik di dalam liang-liang kembara dalam rangka mencari makanan dan
mengangkutnya ke sarang, membuat terowongan-terowongan, menyuapi dan
membersihkan reproduktif dan prajurit, membersihkan telur-telur, dan -- membunuh
serta memakan rayap-rayap yang tidak produktif lagi (karena sakit, sudah tua
atau juga mungkin karena malas), baik reproduktif, prajurit maupun kasta pekerja
sendiri. Dari kenyataan ini maka para pakar rayap sejak abad ke-19 telah
mempostulatkan bahwa sebenarnya kasta pekerjalah yang menjadi "raja", yang
memerintah dan mengatur semua tatanan dan aturan dalam sarang rayap. Sifat
kanibal terutama menonjol pada keadaan yang sulit misalnya kekurangan air dan
makanan, sehingga hanya individu yang kuat saja yang dipertahankan. Kanibalisme
berfungsi untuk mempertahankan prinsip efisiensi dan konservasi energi, dan
berperan dalam pengaturan homeostatika (keseimbangan kehidupan) koloni
rayap.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Feromon
penanda jejak dan pendeteksi makanan. Telah merupakan suatu diktum bahwa rayap
(pekerja dan prajurit) itu<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>buta.
Mereka jalan beriiringan atau dapat menemukan obyek makanan bukan karena mereka
mampu melihat atau mencium bau melalui "hidung". Kemampuan mendeeksi
dimungkinkan karena mereka dapat menerima dan menafsirkan setiap bau yang
esensial bagi kehidupannya melalui lobang-lobang tertentu yang terdapat pada
rambut-rambut yang tumbuh di antenanya. Bau yang dapat dideteksi rayap
berhubungan dengan sifat kimiawi feromonnya sendiri. Feromon adalah hormon yang
dikeluarkan dari kelenjar endokrin., tetapi berbeda dengan hormon,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>feromon menyebar ke luar tubuh dan
empengaruhi individu lain yang sejenis. Untuk dapat mendeteksi jalur yang
dijelajahinya, individu rayap yang berada didepan mengeluarkan feromon penanda
jejak <i>(trail following pheromone</i>) yang keluar dari kelenjar
<i>sternum</i> (<i>sternal gland</i></span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di bagian bawah, belakang abdomen), yang
dapat dideteksi oleh rayap yang berada di belakangnya. Sifat kimiawi feromon ini
sangat erat hubungannya dengan bau makannannya sehingga rayap mampu mendeteksi
obyek makanannya. </span></div>
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 0.5in; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="color: red;"><span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: Tahoma;">Feromon dasar:
pengatur perkembangan</span></b></span></span><span style="font-family: Tahoma; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Di
samping feromon penanda jejak, para pakar etologi (perilaku) rayap juga
menganggap bahwa pengaturan koloni berada di bawah kendali feromon dasar
(<i>primer pheromones</i></span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">).
Misalnya, terhambatnya pertumbuhan/ embentukan neoten disebabkan oleh adanya
semacam feromon dasar yang dikeluarkan oleh ratu, yang berfungsi menghambat
diferensiasi kelamin. Segera setelah ratu mati, feromon</span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ini hilang sehingga terbentuk
neoten-neoten pengganti ratu. Tetapi kemudian neoten yang telah terbentuk
kembali mengeluarkan feromon yang sama sehingga pembentukan neoten yang lebih
banyak dapat dihambat. Feromon dasar juga berperan dalam diferensiasi
pembentukan kasta pekerja dan kasta prajurit, yang dikeluarkan oleh kasta
reproduktif. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Dilihat
dari biologinya, koloni rayap sendiri oleh beberapa pakar dianggap sebagai
supra-organisma, yaitu koloni itu sendiri dianggap sebagai makhluk hidup,
sedangkan individu-individu rayap dalam koloni hanya merupakan bagian-bagian
dari anggota badan supra-organisma itu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Perbandingan
banyaknya neoten, prajurit dan pekerja dalan satu koloni biasanya tidak tetap.
Koloni yang sedang bertumbuh subur memiliki pekerja yang sangat banyak dengan
jumlah prajurit yang tidak banyak (kurang lebih 2 - 4 persen). Koloni yang
mengalami banyak gangguan, misalnya karena terdapat banyak semut di sekitarnya
akan membentuk lebih banyak prajurit (7 - 10 persen), karena diperlukan untuk
mempertahankan sarang. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 24pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: Tahoma; font-size: 14pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Trofalaksis:
masyarakat rayap yang terintegrasi</span><span style="font-family: MathSoftText; font-size: 14pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">
</span></div>
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent3" style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Rayap
muda yang baru saja ditetaskan dari telur belum memiliki protozoa yang
diperlukannya untuk mencernakan selulosa. Demikian pula setiap individu rayap
yang baru saja berganti kulit tak memiliki protozoa karena simbion ini telah
keluar bersama kulit yang ditanggalkannya (karena kulit usus juga ikut
berganti). Individu rayap tersebut diberi "re-infeksi" protozoa oleh para
pekerja dengan melalui trofalaksis. Trofalaksis adalah perilaku berkerumun di
antara anggota-anggota koloni, dan saling "menjilat" anus dan mulut. Dengan
perilaku ini protozoa</span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dapat ditularkan kepada individu-individu
yang memerlukannya. Penyebaran feromon dasar juga diduga terlaksana melalui
perilaku trofalaksis</span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">.
</span></div>
<h6 style="line-height: normal; margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 24pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: Tahoma; font-size: 14pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-size: 10.0pt;"><span style="color: red;"><span style="font-size: large;"><b>Strategi
pengendalian</b></span></span> </span></h6>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">Dari
uraian di muka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa untuk menghindar atau
meminimumkan kemungkinan terjadinya serangan rayap pada bangunan perlu
diperhatikan hal-hal berikut. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">1.
Hindari adanya bahan-bahan kayu seperti sisa-sisa tunggak pohon di sekitar
halaman bangunan, yang potensial untuk menjadi sumber infeksi rayap. Demikian
pula adanya pohon-pohon tua yang sebagian jaringan pohon maupun akarnya telah
mati merupakan sumber makanan rayap dan dapat menjadi lokasi sarang perkembangan
koloni rayap. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">2.
Hindari kontak antara tanah dengan bagian-bagian kayu dari bangunan. Walaupun
cara ini tidak mutlak mampu mencegah serangan rayap karena rayap mampu membuat
terowongan kembara di atas tembok, lantai dan dinding untuk mencapai obyek kayu
makanannya tetapi bagi bangunan sederhana cara ini dapat memperlambat serangan
rayap, dan adanya terowongan-terowongan dapat dideteksi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">3.
Pergunakan kayu yang awet (seperti bagian teras kayu jati), atau kayu yang telah
diawetkan dengan bahan-bahan pengawet anti rayap. Untuk kayu-kayu yang digunakan
di bawah atap jenis-jenis garam pengawet seperti garam Wolman dengan retensi
yang cukup telah memadai, sedangkan bagi kayu di luar bangunan diperlukan bahan
pengawet larut minyak seperti kreosot</span> <span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; margin-right: 0.75in; margin-top: 6pt; mso-margin-bottom-alt: auto;">
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">4. Cara
yang paling efektif adalah melindungi bangunan dengan cara membuat "benteng yang
kuat terhadap rayap" di bagian fondasi dengan cara menyampur bahan fondasi
dengan termitisida atau memperlakukan tanah di bawah dan di sekitar fondasi
dengan termitisida yang tahan pencucian (persisten) serta memiliki afinitas
dengan tanah. </span></div>
<span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">5. Jika
bangunan telah terserang, gunakanlah cara-cara pengendalian yang ramah
lingkungan, seperti dengan pengumpanan dan pengendalian koloni dengan
menggunakan insektisida penekan pertumbuhan kutikel seperti heksaflumuron
dsb.</span><br />
<br />
<span style="color: red;"><b><span style="font-family: MathSoftText; mso-fareast-font-family: 'MS Mincho';">TEMPAT USAHA ANDA,KANTOR ANDA ADA MASALAH DENGAN RAYAP???JANGAN DI BIARKAN KARENA AKIBATNYA SANGAT LUAR BIASA,,,!!! HUBUNGI KAMI,,,,!!!</span></b></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Gy-iKWksMfTxBp3BmRmFoVC_eYZB5IiaMAL0u5m9PLahf8vKq8I2Y7tmvbDNMSoVQIbirN2cUDB2KD1xm3LBIhERGn977B6WUhgMmri-hfYn2ucz8M1-aRo0i4PS-GtWZK_Vzmlh0xSq/s1600/100001257506129pizapw1440223571.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="452" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Gy-iKWksMfTxBp3BmRmFoVC_eYZB5IiaMAL0u5m9PLahf8vKq8I2Y7tmvbDNMSoVQIbirN2cUDB2KD1xm3LBIhERGn977B6WUhgMmri-hfYn2ucz8M1-aRo0i4PS-GtWZK_Vzmlh0xSq/s640/100001257506129pizapw1440223571.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDDtPc0OxxMaoz9PZSZ99nx97ttRWmiyR3ZetFLgK5MRNKcjPyylPe1mWM27sMEQj06l-dKJzESUda4PgvNCTOuaxp4R5ynhgNAIAYwC3tH8g-iLY0sS8qoA-8P7Ya6SKGMTeTOgu9PwcZ/s1600/100001257506129pizapw1440219967.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="484" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDDtPc0OxxMaoz9PZSZ99nx97ttRWmiyR3ZetFLgK5MRNKcjPyylPe1mWM27sMEQj06l-dKJzESUda4PgvNCTOuaxp4R5ynhgNAIAYwC3tH8g-iLY0sS8qoA-8P7Ya6SKGMTeTOgu9PwcZ/s640/100001257506129pizapw1440219967.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBEk0UpR8NXwOIHbyOB2dzWLscqO9tOK-jP3ejjtuCpxX7Sm3mMwXSl0YP8IHWs8CjZNobQgrrtcvCmg4F6CpXEHvqcZwPMT12jQ97jR4f3dLhC8X3xViuAC8qVM5IHnpSEA3g5E601WNO/s1600/100004498484182pizapw1440334979.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="438" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBEk0UpR8NXwOIHbyOB2dzWLscqO9tOK-jP3ejjtuCpxX7Sm3mMwXSl0YP8IHWs8CjZNobQgrrtcvCmg4F6CpXEHvqcZwPMT12jQ97jR4f3dLhC8X3xViuAC8qVM5IHnpSEA3g5E601WNO/s640/100004498484182pizapw1440334979.jpg" width="640" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0Indonesia-0.789275 113.92132700000002-31.668126 72.61273300000002 30.089576 155.22992100000002tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-70298936330499466892013-05-17T22:42:00.000-07:002015-08-23T01:56:22.238-07:00KEAJAIBAN RANCANGAN PADA SERANGGA TERBANG <table align="left" border="0" cellpadding="9" cellspacing="0" style="width: 136px;">
<tbody>
<tr>
<td><div>
<img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/honeybee.jpg" height="287" width="130" /></div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Jika masalah penerbangan direnungkan, burung segera terlintas dalam
pikiran. Namun, burung bukanlah satu-satunya makhluk yang dapat
terbang. Beberapa jenis serangga juga dilengkapi dengan kemampuan
terbang yang melebihi kemampuan burung. Kupu-kupu Raja dapat terbang
dari Amerika Utara hingga ke pedalaman Benua Amerika. Lalat dan capung
bahkan dapat tetap diam di udara.<br />
Para evolusionis menyatakan bahwa serangga mulai terbang sejak 300
juta tahun yang lalu. Meski demikian, mereka tidak mampu memberikan
jawaban tuntas terhadap pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti:
bagaimana caranya serangga pertama membentuk sayap-sayapnya, memulai
terbang, dan bisa diam di udara?<br />
Evolusionis hanya menyatakan bahwa beberapa lapis kulit tubuhnya
mungkin telah berubah menjadi sayap. Sadar akan tidak meyakinkannya
pernyataan mereka, mereka juga menyatakan bahwa contoh bentuk-bentuk
fosil yang menguatkan penilaian ini tidak tersedia lagi.<br />
Padahal, rancangan sempurna pada sayap serangga tidak meninggalkan
ruang bagi kejadian kebetulan. Dalam artikel berjudul “The Mechanical
Design of Insect Wings (Rancang Gerak Sayap Serangga),” Ahli biologi
Inggris Robin Wootton menulis:<br />
Makin baik kita memahami guna sayap-sayap serangga, makin canggih
dan indah rancangannya terlihat… Bentuk-bentuknya umumnya dirancang
dengan cacat sekecil mungkin; cara kerjanya dirancang untuk
menggerakkan bagian-bagian rancangannya dengan cara yang terencana.
Sayap-sayap serangga menggabungkan kedua hal ini menjadi satu, dengan
menggunakan bagian-bagian rancangan dari beragam bahan lentur, yang
terangkai secara sempurna untuk memungkinkan perubahan bentuk dalam
menanggapi kekuatan yang tepat dan untuk menghasilkan pemanfaatan udara
sebaik mungkin. Mereka malah sudah lebih dahulu mempunyainya, jika
memang ada kesesuaiannya dengan teknologi.<br />
<span id="more-330"></span><br />
<a href="http://www.blogger.com/null" name="5."></a> Di sisi lain, tak ada satu bukti fosil pun untuk
khayalan evolusi serangga. Inilah yang disebutkan oleh pakar ilmu hewan
Prancis yang terkenal Pierre Paul Grassé ketika beliau menyatakan,
“Kita berada dalam kegelapan ketika membahas asal mula serangga.” <a href="http://www.harunyahya.com/indo/buku/rancangan01.htm#5">5</a>Sekarang
mari kita teliti beberapa keistimewaan yang menarik dari
makhluk-makhluk ini yang meninggalkan para evolusionis di dalam gelap
gulita.<br />
<table align="center" border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="height: 111px; width: 500px;">
<tbody>
<tr>
<td height="78"><div>
“Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai <i>Asmaaul Husna</i>.
Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Surat al Hasyr: 24)</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Yang Mengilhami Helikopter : Capung<br />
Sayap capung tidak dapat dilipat pada tubuhnya. Selain itu, cara
otot terbang digunakan ketika sayap bergerak, berbeda dengan kebanyakan
serangga lainnya. Karena sifat ini, para evolusionis menyatakan bahwa
capung adalah “serangga terbelakang.”<br />
<a href="http://www.blogger.com/null" name="6."></a> Padahal sebaliknya, sistem terbang makhluk yang
disebut “serangga terbelakang” ini tidak lain adalah keajaiban
perancangan. Pembuat helikopter terbaik dunia, Sikorsky, menuntaskan
perancangan satu dari helikopter mereka dengan menjadikan capung
sebagai model. <a href="http://www.harunyahya.com/indo/buku/rancangan01.htm#6">6</a>
IBM, mitra Sikorsky dalam proyek ini memulai dengan menempatkan suatu
model capung ke dalam komputer (IBM 3081). Dua ribu jenis penggambaran
khusus dilakukan di komputer dalam hal manuver (gerakan jungkir balik)
capung di udara. Jadi, model helikopter Sikorsky yang ditujukan untuk
pengangkutan tentara dan persenjataan telah dibuat berdasarkan contoh
yang berasal dari capung.<br />
<table align="right" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 340px;">
<tbody>
<tr>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/dragonfly.jpg" height="144" width="207" /></td>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/gillesmartin.jpg" height="144" width="115" /></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2">Fotografer alam Gilles Martin sedang mengamati capung.</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Gilles Martin, seorang fotografer alam, telah melakukan pengamatan 2
tahun untuk meneliti capung, dan dia juga menyimpulkan bahwa makhluk
ini memiliki cara terbang yang sangat rumit.<br />
Tubuh capung menyerupai bentuk pilin yang terbungkus logam. Dua
sayapnya saling silang pada badannya yang menampakkan bias warna dari
biru muda hingga merah marun. Karena bentuk begini, capung dilengkapi
dengan kemampuan manuver yang luar biasa. Tak peduli pada kecepatan
atau arah bagaimana pun ia telah bergerak, capung dapat mendadak
berhenti dan mulai terbang kembali dengan arah berlawanan. Atau, capung
dapat tetap diam di udara untuk berburu. Pada kedudukan seperti itu,
ia dapat bergerak dengan sangat cepat menuju mangsanya. Ia dapat
mempercepat gerakannya hingga kecepatan yang sangat mengejutkan untuk
seekor serangga: 25 mil per jam (40 kilometer/jam), yang dapat
disejajarkan dengan seorang atlet lari 100 meter di Olimpiade dengan
kecepatan 24,4 mil per jam (39 kilometer/jam).<br />
Pada kecepatan ini, capung bertabrakan dengan mangsanya. Guncangan
tabrakan ini sangat kuat. Namun, ketahanan capung sangat lentur
sekaligus tahan terhadap benturan. Bentuk yang lentur dari tubuhnya
meredam guncangan benturan. Sebaliknya, hal yang sama tidak akan
terjadi pada mangsanya. Mangsa capung akan kehilangan kesadaran atau
bahkan mati karena benturan itu.<br />
Menyusul benturan ini, kaki belakang capung berperan sebagai
senjatanya yang paling mematikan. Kaki menjulur ke depan dan menangkap
mangsa yang kaget, kemudian dengan tangkas dicabik-cabik dan dimakan
dengan rahangnya yang kuat.<br />
<table align="center" border="0" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 400px;">
<tbody>
<tr>
<td><div>
<img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/sikorskyhelicopters_dragonf.jpg" height="274" width="388" /></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td>Helikopter Sikorsky dirancang dengan meniru rancangan sempurna dan kemampuan manuver dari seekor capung.</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Penglihatan capung sama mengesankannya dengan kemampuannya
menunjukkan manuver mendadak pada kecepatan tinggi. Mata capung diakui
sebagai contoh terbaik di antara semua serangga. Capung memiliki
sepasang mata, tiap matanya memiliki sekitar 30 ribu lensa berbeda. Dua
mata nyaris bulat, masing-masing hampir separuh ukuran kepalanya,
memberi serangga ini wilayah pandang yang sangat luas. Karena mata-mata
ini, capung hampir selalu dapat mengetahui keadaan di belakangnya.<br />
Karena itu, capung merupakan gabungan sistem-sistem, yang
masing-masingnya memiliki bentuk tersendiri dan sempurna. Tidak
berjalannya salah satu saja dari sistem-sistem ini akan merusak sistem
yang lainnya juga. Walaupun begitu, seluruh sistem ini diciptakan tanpa
cacat, sehingga makhluk ini tetap bertahan.<br />
Sayap Capung<br />
Bagian tubuh yang paling penting dari capung adalah sayapnya. Akan
tetapi, tidaklah mungkin menggunakan model evolusi perkembangan untuk
menjelaskan cara terbang yang memungkinkan penggunaan sayap ini.
Pertama, teori evolusi tidak punya penjelasan tentang masalah asal mula
sayap, karena sayap hanya dapat bekerja jika berkembang bersama
sekaligus agar dapat bekerja dengan benar.<br />
Mari kita menganggap, untuk sementara, bahwa gen seekor serangga di
tanah mengalami mutasi dan beberapa bagian dari jaringan kulit pada
tubuhnya menunjukkan perubahan yang tidak pasti. Sangat tidak masuk
akal bila menganggap bahwa mutasi lainnya di puncak perubahan ini bisa
“secara kebetulan” menjadi sayap. Lebih dari itu, mutasi pada tubuhnya
pun tidak akan menghasilkan sayap secara utuh bagi serangga ini atau
pun menjadikannya lebih sempurna, malah akan menurunkan daya geraknya.
Akibatnya, serangga perlu membawa beban lebih berat, yang tidak
memberikan tujuan apa pun yang jelas. Ini akan membuat serangga ini
berada pada keadaan yang tidak menguntungkan di hadapan musuhnya.
Bahkan, menurut dasar teori evolusi, seleksi alam akan menimpa serangga
cacat tersebut dan keturunannya pun punah.<br />
<table align="center" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 425px;">
<tbody>
<tr>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/dragonfly_3.jpg" height="130" width="207" /></td>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/dragonfly_2.jpg" height="140" width="207" /></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2">Mata capung dianggap sebagai bentuk mata serangga
paling rumit di dunia. Setiap mata memuat sekitar tiga puluh ribu
lensa. Mata ini menempati sekitar separuh dari daerah kepala dan
memberi sang serangga wilayah penglihatan yang lebar sehingga ia
hampir selalu dapat mengetahui apa yang ada di belakangnya. Sayap
capung merupakan suatu rancangan yang rumit sehingga menyebabkan
segala pendapat tentang adanya ketidaksengajaan sebagai asal-usulnya
menjadi tidak masuk akal. Selaput sayapnya yang aerodinamik dan
setiap pori pada selaput tersebut adalah akibat langsung dari
perencanaan dan penghitungan.</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Padahal, mutasi sangat jarang terjadi. Mutasi selalu merugikan
makhluk hidup, mengakibatkan penyakit mematikan dalam banyak kejadian.
Itulah mengapa mustahil suatu mutasi kecil dapat menyebabkan beberapa
pembentukan pada tubuh capung untuk berevolusi menjadi suatu gerakan
terbang. Setelah semua ini, mari kita tanyakan pada diri sendiri:
meskipun kita beranggapan, jika hal-hal lain tak berpengaruh, bahwa
jalan cerita yang ditawarkan para evolusionis mungkin saja terjadi,
mengapa fosil-fosil “capung terbelakang” yang mendukung jalan cerita
ini tidak ada?<br />
<table align="left" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 205px;">
<tbody>
<tr>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/chitin.jpg" height="130" width="193" /></td>
</tr>
<tr>
<td>Zat kitin yang menyelubungi tubuh serangga cukup kuat bertindak
sebagai rangka, yang pada serangga ini, terbentuk dengan warna yang
amat menarik perhatian.</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Tidak ada perbedaan antara fosil capung tertua dengan capung di masa
sekarang. Tidak ditemukan sisa-sisa “separuh capung” atau seekor
“capung dengan sayap yang baru muncul” yang mendahului fosil tertua
tersebut.<br />
Layaknya bentuk kehidupan lainnya, capung juga muncul sekaligus dan
tidak mengalami perubahan hingga saat ini. Dengan kata lain, capung
memang diciptakan oleh Allah dan tidak pernah “berevolusi.”<br />
Kerangka serangga terbentuk dari zat yang kokoh dan melindunginya,
yang disebut kitin. Zat ini diciptakan dengan kekuatan yang cukup untuk
membentuk rangka luar. Bahan ini juga cukup lentur untuk digerakkan
oleh otot-otot yang digunakan untuk terbang. Sayap-sayap tersebut dapat
bergerak maju mundur atau pun atas bawah. Gerak sayap ini didukung
oleh suatu bentuk persendian yang rumit. Capung memiliki dua pasang
sayap, sepasang di bagian depan pasangan lainnya. Sayap-sayap tersebut
bergerak secara berlawanan, yakni, ketika dua sayap di depan terangkat,
maka kedua sayap belakangnya bergerak turun. Dua kelompok otot yang
berlawanan menggerakkan sayap-sayap tersebut. Otot-otot tersebut
terikat pada tuas di dalam tubuh. Ketika satu kelompok otot menarik
sepasang sayap dengan mengerut, kelompok otot yang lain membuka
sepasang sayap lainnya dengan serta merta. Helikopter naik dan turun
dengan cara yang serupa. Hal ini memungkinkan capung untuk diam di
udara, bergerak mundur atau seketika mengubah arah.<br />
<table align="center" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 470px;">
<tbody>
<tr>
<td><div>
<img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/dragonfly_6.jpg" height="85" width="450" /></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td height="58">Gambar di atas menunjukkan pergerakan sayap capung
ketika terbang. Sayap depan ditandai dengan bintik merah. Pengamatan
lebih dekat memperlihatkan bahwa pasangan sayap depan dan belakang
dikepakkan dengan irama yang berbeda, yang memberi sang serangga cara
terbang yang luar biasa. Gerakan sayap tersebut dimungkinkan oleh
otot-otot khusus yang bekerja dengan selaras.</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Perubahan Bentuk (Metamorfosis) Capung<br />
<table align="right" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 200px;">
<tbody>
<tr>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/dragonfly_5.jpg" height="200" width="200" /></td>
</tr>
<tr>
<td>Fosil capung berumur 250 juta tahun dan capung saat ini</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Capung betina tidak akan kawin lagi setelah pembuahan. Namun, hal ini bukanlah masalah bagi jenis jantan <i>Calopteryx virgo</i>.
Dengan menggunakan kait pada ekornya, capung jantan menangkap
betinanya di lehernya (1). Sang betina melilitkan kakinya di sekitar
ekor capung jantan. Pejantan dengan menggunakan sambungan khusus di
ekornya (2), membersihkan mani yang mungkin tertinggal dari pejantan
lain. Kemudian, dia memasukkan maninya ke dalam rongga kelamin sang
betina. Karena peristiwa ini memakan waktu berjam-jam, mereka
kadangkala terbang dalam posisi berhimpitan. Capung meninggalkan telur
dewasa di kedangkalan danau atau kolam (3). Begitu kepompong menetas
dari telur, kepompong tinggal di dalam air selama tiga sampai empat
tahun (4). Selama masa tersebut, kepompong juga makan di dalam air (5).
Karena itu, ia diciptakan dengan tubuh yang mampu berenang cepat untuk
dapat menangkap ikan dan menjepitnya dengan cukup kuat untuk
mencabik-cabik mangsanya. Dengan tumbuhnya kepompong, kulit yang
membungkus tubuhnya menguat. Ia melepaskan kulit tersebut dalam empat
masa yang berbeda. Ketika sampai pada perubahan terakhir, ia
meninggalkan air dan mulai mendaki tumbuhan tinggi atau batu (6). Ia
mendaki hingga kakinya terpancang kokoh. Kemudian, ia melindungi
dirinya sendiri dengan bantuan penjepit di ujung kaki-kakinya. Sekali
terpeleset dan terjatuh berarti kematian pada saat itu.<br />
Tahap terakhir berbeda dengan empat tahap sebelumnya, inilah masa
ketika Allah membentuk capung menjadi makhluk yang dapat terbang
melalui peralihan yang mengagumkan.<br />
Punggung kepompong pertama-tama terbelah (7). Belahan itu melebar
dan menjadi celah terbuka, tempat makhluk baru yang sangat berbeda dari
bentuk sebelumnya, berjuang untuk keluar. Tubuh yang sangat rentan ini
dilindungi dengan ikatan yang ditarik dari makhluk sebelumnya (8)
Ikatan ini diciptakan mempunyai kebeningan dan kelenturan yang
sempurna. Jika tidak demikian ikatan akan putus dan tidak bisa dibawa,
yang bisa berarti bahwa ulat tersebut dapat terjatuh ke dalam air dan
mati.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 590px;">
<tbody>
<tr>
<td height="240"><div>
<img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/dragonfly_8.jpg" height="223" width="139" /></div>
</td>
<td><div>
<img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/dragonfly_7.jpg" height="234" width="213" /></div>
</td>
<td><div>
<img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/dragonfly_9.jpg" height="180" width="197" /></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="3" height="162"><table cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 585px;">
<tbody>
<tr>
<td height="50%" width="50%"><div>
<img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/dragonfly_10.jpg" height="150" width="220" /></div>
</td>
<td height="50%" width="50%"><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/dragonfly_11.jpg" height="150" width="293" /></td>
</tr>
</tbody>
</table>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Di samping itu, terdapat serangkaian cara khusus yang membantu
capung memecahkan kulit kepompongnya. Tubuh capung menyusut dan
mengeriput di dalam tubuh lamanya. Untuk “membuka” kepompong tersebut,
suatu sistem pompa dan cairan tubuh khusus diciptakan untuk digunakan
pada proses ini. Bagian tubuh yang mengeriput ini menggembung dengan
memompakan cairan tubuhnya setelah berhasil keluar dari celah kepompong
(9). Sementara itu, larutan-larutan kimiawi mulai memutus ikatan antara
kaki baru dengan kaki lama tanpa merusaknya. Proses ini sangat
sempurna meskipun akan menimbulkan kerusakan seandainya satu kaki
terjebak. Kaki-kaki tersebut dibiarkan mengering dan mengeras selama
sekitar dua puluh menit sebelum digunakan.<br />
<table align="center" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 385px;">
<tbody>
<tr>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/dragonfly_17.jpg" height="300" width="251" /></td>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/dragonfly_16.jpg" height="300" width="123" /></td>
</tr>
</tbody>
</table>
Sayap-sayapnya sudah terbentuk sempurna namun masih dalam keadaan
terlipat. Cairan tubuh dipompakan dengan pengerutan tubuh yang kuat ke
dalam jaringan sayap (10). Sayap tersebut mengering setelah meregang
(11).<br />
<table align="center" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 475px;">
<tbody>
<tr>
<td><div>
<img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/dragonfly_12.jpg" height="250" width="142" /></div>
</td>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/dragonfly_13.jpg" height="250" width="121" /></td>
<td><div>
<img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/dragonfly_14.jpg" height="250" width="203" /></div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Setelah capung meninggalkan tubuh lamanya dan mengering dengan
sempurna, capung mencoba seluruh kaki dan sayapnya. Kaki-kaki dilipat
dan diregangkan satu demi satu dan sayapnya dinaik-turunkan.<br />
<table align="left" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 142px;">
<tbody>
<tr>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/dragonfly_15.jpg" height="250" width="132" /></td>
</tr>
</tbody>
</table>
Akhirnya, serangga ini mencapai bentuk yang dirancang untuk terbang.
Sangatlah sulit bagi siapa pun untuk mempercayai bahwa makhluk yang
terbang sempurna ini sama dengan makhluk yang menyerupai ulat yang
meninggalkan air (12). Capung memompakan kelebihan cairan keluar, untuk
menyeimbangkan sistemnya. Metamorfosis selesai dan sang capung siap
mengudara.<br />
Kita menyaksikan kemustahilan pernyataan teori evolusi kembali
ketika kita mencoba dengan menggunakan akal untuk menemukan asal mula
peralihan yang menakjubkan ini. Teori evolusi menyatakan bahwa semua
makhluk muncul melalui perubahan acak. Padahal, metamorfosis capung
merupakan suatu proses yang sangat rumit dan tidak memberi celah bahkan
untuk satu kesalahan kecil pun pada tiap-tiap tahap yang dilaluinya.
Rintangan terkecil dalam setiap tahap ini akan mengakibatkan
metamorfosis tidak sempurna yang mengakibatkan luka atau kematian
capung. Metamorfosis benar-benar merupakan daur hidup dengan “kerumitan
yang tak tersederhanakan” sehingga menjadi bukti perancangan yang
nyata.<br />
Pendeknya, metamorfosis capung merupakan satu dari sekian banyak
bukti nyata mengenai betapa sempurnanya Allah menciptakan makhluk
hidup. Seni mengagumkan dari Allah terwujud dengan sendirinya bahkan
dalam seekor serangga.<br />
Gerak Terbang<br />
Sayap lalat bergetar menurut sinyal listrik yang dihantarkan oleh
saraf. Contohnya, pada belalang setiap satu sinyal saraf menghasilkan
satu pengerutan otot yang akibatnya menggerakkan sayap. Dua kelompok
otot yang berlawanan, yang dikenal sebagai “pengangkat” dan “peredam”
menjadikan sayap bergerak naik dan turun dengan menarik dalam arah yang
berlawanan.<br />
<table align="right" border="0" cellpadding="9" cellspacing="0" style="width: 85px;">
<tbody>
<tr>
<td height="353"><div>
<img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/insect_flight.jpg" height="321" width="184" /><br />
Sistem sayap berimbangan ganda ditemukan bekerja pada serangga yang kurang sering mengepakkan sayap.</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<a href="http://www.blogger.com/null" name="7."></a> Jangkrik mengepakkan sayapnya dua belas hingga
lima belas kali per detik, namun serangga yang lebih kecil perlu jumlah
kepakan yang lebih tinggi agar dapat terbang. Contohnya, jika lebah
madu, tawon dan lalat mengepakkan sayapnya 200 hingga 400 kali per
detik, jumlah ini meningkat hingga 1000 kali pada ngengat dan beberapa
parasit sepanjang 1 milimeter. <a href="http://www.harunyahya.com/indo/buku/rancangan01.htm#7">7</a>
Bukti lain yang jelas tentang penciptaan yang sempurna adalah bahwa
makhluk terbang sepanjang 1 milimeter mampu mengepakkan sayapnya dengan
jumlah yang luar biasa mencapai seribu kali per detik tanpa membakar,
mengoyak, atau pun melelahkan serangga itu.<br />
Jika kita teliti makhluk terbang ini lebih dekat lagi, kekaguman kita akan rancangannya pun bertambah.<br />
Telah disebutkan bahwa sayap mereka digerakkan dengan perantaraan
sinyal listrik yang dikirimkan melalui saraf. Akan tetapi, suatu sel
saraf hanya mampu menghantarkan sebanyak-banyaknya 200 sinyal per
detik. Lalu, bagaimana mungkin serangga terbang kecil ini mencapai 1000
kepakan sayap per detik?<br />
Lalat yang mengepakkan sayapnya 200 kali per detik memiliki hubungan
saraf-otot yang berbeda dengan yang terdapat pada belalang. Terdapat
satu sinyal yang dialirkan untuk setiap 10 kepakan sayap. Di samping
itu, otot yang dikenal sebagai otot serat bekerja dengan pola yang
berbeda dengan otot-otot belalang. Sinyal saraf hanya memerintahkan
otot bersiap untuk terbang dan, ketika otot mencapai tingkat tegangan
tertentu, otot pun mengendur dengan sendirinya.<br />
Terdapat suatu sistem pada lalat, lebah madu, dan tawon yang
mengubah kepak sayap menjadi gerakan “otomatis.” Otot-otot yang
memungkinkan penerbangan pada serangga-serangga ini tidak terikat
langsung pada tulang-tulang tubuh. Sayap menempel ke dada dengan
persendian yang berguna sebagai poros. Otot yang menggerakkan sayap
dihubungkan dengan permukaan bawah dan atas dada. Ketika otot-otot
tersebut mengerut, dada bergerak dalam arah berlawanan, yang pada
gilirannya menimbulkan tarikan ke bawah.<br />
<a href="http://www.blogger.com/null" name="8."></a> Mengendurkan sekelompok otot secara otomatis
menghasilkan pengerutan kelompok yang berlawanan yang diikuti dengan
pengenduran. Dengan kata lain, hal ini merupakan suatu “sistem
otomatis.” Dengan cara ini, gerakan otot berlanjut tanpa henti hingga
sinyal pemberitahuan berlawanan dikirimkan melalui saraf yang
mengendalikan sistem tersebut. <a href="http://www.harunyahya.com/indo/buku/rancangan01.htm#8">8</a><br />
Cara terbang seperti itu dapat dibandingkan dengan sebuah jam yang
bekerja berdasarkan pegas melingkar. Bagian ini ditempatkan dengan
tepat sehingga satu gerakan tunggal saja dengan mudah menggerakkan
sayap. Mustahil kita tidak melihat rancangan yang sempurna pada contoh
ini. Ciptaan Allah yang sempurna pun terbukti.<br />
<table align="center" bgcolor="#e3e8d7" border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 399px;">
<tbody>
<tr>
<td bgcolor="#33cccc" height="32"><b><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;"> SISTEM SAYAP BERIMBANG GANDA </span></b></td>
</tr>
<tr>
<td bgcolor="#ffffff" height="153"><div>
<img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/flies.jpg" height="147" width="397" /></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td bgcolor="#ffffff" height="65">Beberapa jenis lalat mengepakkan
sayapnya hingga seribu kali dalam satu detik. Untuk mencapai gerakan
luar biasa ini, satu sistem yang amat istimewa diciptakan. Sebagai
ganti menggerakkan sayap secara langsung, otot mendorong suatu
jaringan khusus tempat sayap melekat melalui sendi seperti poros.
Jaringan khusus ini memungkinkan sayap mengepak berkali-kali dalam
satu tarikan.</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Sistem di Balik Gaya Dorong<br />
<table align="left" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 214px;">
<tbody>
<tr>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/encarsia.jpg" height="105" width="200" /></td>
</tr>
<tr>
<td height="22">encarsia</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Tidak cukup hanya mengepakkan sayap naik turun untuk menjaga
kelancaran terbang. Sayap harus mengubah sudut-sudut selama tiap
kepakan untuk menghasilkan gaya dorong serta mengangkat tubuhnya. Sayap
memiliki kelenturan tertentu untuk berputar tergantung pada jenis
serangganya. Otot terbang utama, yang juga menghasilkan tenaga yang
diperlukan untuk terbang, mendukung kelenturan ini<br />
Sebagai contoh, untuk terbang lebih tinggi, otot-otot antara
sambungan sayap mengerut lebih jauh untuk meningkatkan sudut sayap.
Pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan teknik film berkecepatan
tinggi mengungkapkan bahwa sayap meninggalkan jejak bulat lonjong
ketika terbang. Dengan kata lain, lalat tidak hanya menggerakkan
sayapnya naik dan turun, namun juga menggerakkannya dalam gerak
melingkar seperti mendayung perahu di air. Gerakan ini dimungkinkan oleh
otot-otot utama tadi.<br />
Permasalahan terbesar yang dihadapi jenis serangga dengan tubuh
kecil adalah ketidakmampuan mencapai keadaan yang diperlukan ini. Udara
bergerak seolah menghambat sayap serangga-serangga kecil ini dan
sangat mengurangi efisiensi sayap.<br />
<table align="center" border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 395px;">
<tbody>
<tr>
<td width="381"><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/bee.jpg" height="150" width="381" /></td>
</tr>
<tr>
<td>Lalat debu memerlukan banyak energi untuk mempertahankan 1000
kepakan per detik. Energi ini diperoleh dari zat makanan kaya
karbohidrat yang mereka kumpulkan dari bunga. Karena garis-garis
kuning dan hitamnya serta kemiripan mereka dengan lebah, lalat ini
berhasil menghindar dari perhatian banyak penyerang.</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Karena itulah, beberapa serangga yang ukuran sayapnya tidak lebih
dari satu milimeter, harus mengepakkan sayapnya 1000 kali per detik
untuk mengatasi ketidakmampuannya itu.<br />
Para peneliti berpendapat bahwa bahkan kecepatan ini saja tidak
cukup untuk mengangkat serangga, sehingga mereka menggunakan sistem
lainnya juga.<br />
<a href="http://www.blogger.com/null" name="9."></a> Sebagai contoh, beberapa jenis hewan pengganggu kecil, <i>Encarsia</i>,
menggunakan cara yang disebut “tepuk dan buka.” Dengan cara ini,
sayap-sayap tersebut ditepuk sekaligus di puncak tekanan dan kemudian
dibuka lagi. Sudut depan sayap, tempat pembuluh darah keras berada,
mula-mula memisah, yang memungkinkan aliran udara menuju wilayah
bertekanan udara di tengahnya. Aliran ini menghasilkan pusaran yang
membantu mendapatkan gaya angkat sayap yang bertepuk. <a href="http://www.harunyahya.com/indo/buku/rancangan01.htm#9">9</a><br />
<table align="center" border="0" cellpadding="9" cellspacing="0" style="width: 485px;">
<tbody>
<tr>
<td height="232"><div>
<img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/fly_aircraft.jpg" height="285" width="226" /></div>
</td>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/fly_aircraft_2.jpg" height="285" width="254" /></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2">Seekor lalat 100 miliar kali lebih kecil
dibandingkan dengan pesawat. Namun demikian, ia dilengkapi dengan
peralatan rumit yang berfungsi seperti giroskop dan penyejajar
cakrawala, yang amat penting bagi penerbangan. Kemampuan gerak
manuver dan teknik terbangnya, di lain pihak, jauh di atas kemampuan
pesawat.</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<a href="http://www.blogger.com/null" name="10."></a> Ada sistem khusus lain yang diciptakan bagi
serangga untuk mempertahankan posisi yang mantap di udara. Beberapa
lalat hanya memiliki sepasang sayap dan alat tubuh berbentuk melingkar
di punggungnya yang disebut halter (penyeimbang). Halter ini berdenyut
seperti sayap pada umumnya selama terbang namun tidak menghasilkan daya
angkat apa pun sebagaimana yang dihasilkan oleh sayap. Halter bergerak
ketika arah terbang berubah, dan mencegah serangga kehilangan arah.
Sistem ini menyerupai penggunaan giroskop yang digunakan untuk memandu
arah penerbangan saat ini. <a href="http://www.harunyahya.com/indo/buku/rancangan01.htm#10">10</a><br />
<table align="center" border="0" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 370px;">
<tbody>
<tr>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/bee_insect_fly.jpg" height="250" width="190" /></td>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/bee_insect_fly_2.jpg" height="250" width="165" /></td>
</tr>
<tr bgcolor="#ffffff">
<td colspan="2" height="70"><div>
Banyak serangga yang dapat melipat sayapnya. Sayap dapat dengan
mudah dilipat dengan bantuan lempeng kitin pendukung pada
pangkalnya. Angkatan Udara Amerika telah memproduksi pesawat penyusup
E6B dengan sayap yang dapat dilipat setelah terilhami oleh contoh
ini. Sementara lebah dan lalat dapat melipat seluruh sayapnya ke
badannya, E6B hanya mampu melipat separuh sayapnya ke atas separuh
bagian yang lain.</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<table align="center" border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 519px;">
<tbody>
<tr>
<td colspan="2"><span style="font-size: xx-small;">Resilin<br />
</span><a href="http://www.blogger.com/null" name="11a"></a><a href="http://www.blogger.com/null" name="11."></a>Sambungan sayap terbentuk
dari suatu protein khusus, yang disebut resilin, yang memiliki
kelenturan luar biasa. Di laboratorium, para insinyur kimia bekerja
untuk menggandakan bahan kimia ini, yang menunjukkan sifat yang jauh
lebih unggul dibandingkan karet alam maupun buatan. Resilin
merupakan suatu zat yang mampu menyerap gaya yang dikenakan padanya
maupun melepaskan energi kembali begitu gaya tersebut terangkat. Dari
sudut pandang ini, efisiensi resilin mencapai nilai yang sangat
tinggi, 96%. Dengan cara ini, sekitar 85% energi yang digunakan untuk
mengangkat sayap disimpan dan digunakan kembali ketika sayap
dikatupkan/terlipat lagi. <a href="http://www.harunyahya.com/indo/buku/rancangan01.htm#11">11</a> Selaput dan otot dada juga dibuat untuk membantu keadaan ini.</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<table align="center" border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 519px;">
<tbody>
<tr>
<td width="288"><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/aircraft.jpg" height="350" width="288" /></td>
<td width="209">Gambar di samping memperlihatkan kemampuan manuver dari
tiga pesawat yang dianggap terbaik dalam kelompoknya. Namun, lalat dan
lebah mampu secara tiba-tiba mengubah arah ke segala penjuru tanpa
mengurangi kecepatan. Contoh ini dengan jelas menunjukkan betapa
lemahnya teknologi pesawat jet dibandingkan dengan lalat dan lebah.</td>
</tr>
<tr>
<td>Gambar ini, yang menunjukkan jalan yang dilalui oleh seekor lebah
yang ditempatkan di dalam kotak kaca, memperlihatkan bagaimana lebah
itu berhasil terbang ke segala arah termasuk naik, turun, dan dalam
mendarat serta lepas landas.</td>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/bee_glasscube.jpg" height="200" width="209" /></td>
</tr>
</tbody>
</table>
Sistem Pernapasan Khusus pada Serangga<br />
Lalat terbang pada kecepatan yang sangat tinggi jika dibandingkan
dengan ukuran tubuhnya. Capung dapat mengembara dengan kecepatan 25 mil
per jam (40 kilometer/jam). Bahkan serangga yang lebih kecil dapat
mencapai kecepatan hingga 31 mil per jam (50 kilometer/jam). Kecepatan
ini sebanding dengan manusia yang melakukan perjalanan dengan kecepatan
ribuan mil per jam. Manusia hanya dapat mencapai kecepatan ini bila
menggunakan pesawat jet. Padahal, jika kita mengingat ukuran pesawat
jet jika dibandingkan dengan manusia, jelas bahwa lalat-lalat ini
sebenarnya terbang lebih cepat daripada pesawat terbang.<br />
Pesawat jet menggunakan bahan bakar khusus untuk menggerakkan mesin
berkecepatan tingginya. Daya terbang lalat, pun memerlukan tingkat
tenaga yang tinggi. Juga dibutuhkan sejumlah besar oksigen untuk
membakar energi tersebut. Kebutuhan oksigen dalam jumlah besar ini
dipenuhi oleh sistem pernapasan yang luar biasa yang terletak di dalam
tubuh lalat dan serangga lainnya.<br />
<table align="center" border="1" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 404px;">
<tbody>
<tr>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/grasshopper.jpg" height="300" width="391" /></td>
</tr>
<tr>
<td>Terdapat sistem luar biasa yang diciptakan di dalam tubuh lalat dan
serangga lain agar mereka mampu memenuhi kebutuhan akan pasokan
oksigen yang tinggi: Udara, seperti di dalam peredaran darah, dikirim
langsung ke setiap jaringan melalui pembuluh-pembuluh khusus.
Di atas adalah contoh sistem semacam ini dalam jangkrik:<br />
A) Batang tenggorok dari jangkrik yang diambil gambarnya dengan
mikroskop elektron. Di sekeliling dinding batang tersebut terdapat
spiral penguat seperti yang terdapat pada pipa alat penyedot debu.<br />
B) Setiap batang tenggorok mengirim oksigen kepada sel-sel tubuh serangga dan membuang karbon dioksida.</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Sistem pernapasan ini bekerja sangat berbeda dengan sistem
pernapasan kita. Kita menghirup udara ke dalam paru-paru. Di sini,
oksigen bercampur dengan darah dan dibawa ke seluruh tubuh oleh darah.
Kebutuhan lalat akan oksigen begitu tinggi sehingga hampir tidak ada
waktu untuk menunggu oksigen dikirim ke sel-sel tubuh oleh darah. Untuk
mengatasi masalah ini, ada suatu sistem yang sangat khusus. Tabung
udara di dalam tubuh serangga mengangkut udara ke bagian-bagian berbeda
dari tubuh lalat. Seperti halnya sistem peredaran dalam tubuh, ada
suatu jaringan tabung yang canggih dan rumit (disebut sistem trakea)
yang mengirim udara yang mengandung oksigen ke tiap sel di dalam tubuh.<br />
Berkat sistem ini, sel-sel yang mendukung otot-otot terbang dapat
mengambil oksigen secara langsung dari tabung-tabung tersebut. Sistem
ini juga membantu mendinginkan otot setelah bekerja dengan tingkat
tinggi yang setara 1000 putaran per detik.<br />
Jelaslah sudah bahwa sistem ini merupakan contoh penciptaan. Tidak
ada proses kebetulan yang mampu menjelaskan rancangan yang rumit ini.
Mustahil pula sistem ini berkembang dalam tahap-tahap yang dikemukakan
oleh teori evolusi. Jika sistem trakea tidak bekerja secara penuh, maka
tidak akan ada tahap peralihan yang menguntungkan makhluk tersebut,
sebaliknya malah akan membahayakannya karena membuat sistem
pernapasannya tidak bekerja.<br />
Seluruh sistem yang telah kita telaah sejauh ini sama-sama
memperlihatkan bahwa terdapat suatu rancangan yang luar biasa bahkan
hingga makhluk yang sering diabaikan seperti lalat. Setiap lalat
merupakan suatu keajaiban yang membuktikan rancangan sempurna pada
ciptaan Allah. Di sisi lain, “proses evolusi” yang dikemukakan oleh
Darwinisme jauh dari penjelasan bagaimana satu sistem pun dari seekor
lalat berkembang.<br />
Dalam Al Qur’an, Allah mengajak seluruh manusia untuk merenungkan kenyataan ini:<br />
Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu
perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah
sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka
bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari
mereka, tidaklah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat
lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang di sembah. (Surat
Al Hajj :73)<br />
“… Mereka sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun…”<br />
Bahkan seekor lalat lebih canggih daripada semua perkakas teknologi
yang telah manusia ciptakan. Lebih jauh lagi, lalat adalah “makhluk
hidup”. Pesawat dan helikopter hanya dapat dipakai dalam jangka waktu
tertentu, setelah itu dibiarkan berkarat. Lalat, di lain pihak, malah
menghasilkan keturunan yang serupa dengannya.<br />
<table align="center" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 404px;">
<tbody>
<tr>
<td><div>
</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<span style="color: lime;">Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu
perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah
sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka
bersatu menciptakannya. … Mereka tidak mengenal Allah dengan
sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa. (Surat Al Hajj :73-74)</span><br />
Cara terbang lalat rumah merupakan suatu kejadian yang amat rumit.
Pertama, lalat rumah dengan seksama memeriksa alat-alat tubuh yang akan
digunakan dalam penentuan arah terbang. Kemudian, lalat mengambil
posisi siap terbang dengan menyesuaikan alat-alat penyeimbang di bagian
depan. Terakhir, lalat memperhitungkan sudut tinggal landas, yang
tergantung pada arah dan kecepatan angin, dengan menggunakan indera
antenanya. Kemudian, lalat pun terbang. Dan hebatnya, semua ini terjadi
dalam seperseratus detik.<br />
Oleh karena itu, kita bisa memberinya gelar “raja terbang akrobat.”
Lalat dapat terbang dengan gerak zig-zag yang luar biasa di udara.
Lalat bisa lepas landas secara tegak lurus dari tempatnya berdiri. Tak
peduli betapa licin dan gelapnya permukaan, lalat bisa berhasil
mendarat di mana pun.<br />
<table align="center" cellpadding="5" cellspacing="0" style="width: 400px;">
<tbody>
<tr>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/fly_2.jpg" height="120" width="200" /></td>
<td><img alt="" src="http://www.harunyahya.com/indo/buku/images_books/images_rancangan/fly_3.jpg" height="120" width="177" /></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2"><div>
(kiri) Seekor lalat dapat dengan mudah berjalan di atas
permukaan paling licin atau tetap diam di langit-langit rumah selama
berjam-jam. Kakinya diciptakan lebih baik untuk menempel pada kaca,
dinding dan atap dibandingkan dengan para pendaki. Jika pengait yang
dapat dipanjang-pendekkan tidak cukup, telapak berpenghisap pada
kakinyalah yang menempelkannya pada permukaan tersebut. Kekuatan
penempelan dari kaki penghisap meningkat berkat cairan khusus yang
dioleskan.
(kanan) Lalat rumah menggunakan benang lidah (labellum) pada
bagian mulutnya untuk “menguji mutu” makanan sebelum dimakan. Tidak
seperti kebanyakan makhluk, lalat mencerna makanan mereka di luar. Ia
mengoleskan cairan pelarut pada makanan. Cairan ini melarutkan
makanan menjadi cairan yang dapat dihisap oleh lalat. Kemudian, lalat
memasukkan zat makanan cair ke dalam tubuhnya sendiri melalui
bulu-bulu getar yang mencolek dan menghisap perlahan cairan tersebut
ke dalam belalai perabanya proboscis.</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Ciri lain raja sihir terbang ini adalah kemampuannya mendarat di
loteng. Karena daya tarik bumi, lalat rumah tidak dapat berpegangan dan
jatuh. Akan tetapi, lalat telah diciptakan dengan suatu sistem untuk
menjadikan yang mustahil itu menjadi mungkin. Di ujung kaki-kakinya,
ada bantalan sedot yang amat kecil. Di samping itu, bantalan ini
menyebarkan cairan lengket ketika bersentuhan dengan suatu permukaan.
Cairan lengket ini memungkinkannya tetap menempel ke loteng. Ketika
mendekati loteng, lalat meregang kaki-kakinya ke depan dan segera
ketika lalat merasakan sentuhan loteng, lalat pun terjun dan
mencengkeram permukaan loteng. Lalat mempunyai dua buah sayap.
Sayap-sayap ini, yang menyatu dengan tubuhnya di bagian tengah dan
terdiri atas selaput yang amat tipis yang dipotong oleh
pembuluh-pembuluh darah, bisa digerakkan secara terpisah satu sama lain.
Akan tetapi, ketika terbang sayap-sayap tersebut bergerak maju mundur
pada satu sumbu seperti halnya pesawat bersayap tunggal. Otot-ototnya
yang memungkinkan pergerakan sayap-sayap itu mengerut saat lepas landas
dan mengendur saat mendarat. Meskipun dikendalikan oleh saraf-saraf di
awal penerbangan, otot-otot dan gerakan sayap ini menjadi bergerak
sendiri tak lama setelahnya.<br />
<a href="http://www.blogger.com/null" name="12."></a> Sensor-sensor di bawah sayap dan di belakang
kepalanya mengirimkan informasi tentang penerbangannya segera ke
otaknya. Jika lalat rumah menghadapi aliran udara baru selama terbang,
sensor-sensor ini segera mengirimkan sinyal-sinyal yang diperlukan
otak. Otot-ototnya pun mulai mengarahkan sayap-sayap menurut keadaan
baru tersebut. Itulah mengapa seekor lalat dapat menentukan serangga
lain yang menciptakan aliran udara itu dan seringkali selalu bisa lari
mengamankan diri. Lalat rumah menggerakkan sayap-sayapnya seratus kali
dalam sedetik. Energi yang dikeluarkan selama terbang kira-kira seratus
kali dari yang digunakan saat istirahat. Dari sudut pandang ini, kita
bisa mengatakan bahwa lalat adalah makhluk yang sangat kuat karena
metabolisme tubuh manusia hanya bisa menggunakan sepuluh kali energinya
dalam keadan darurat jika dibandingkan keadaan hidup yang biasa. Di
samping itu, manusia bisa mempertahankan pembebasan energi ini paling
banyak hanya beberapa menit. Sebaliknya, lalat dapat mempertahankan
irama itu hingga setengah jam dan bisa terbang hingga satu mil dengan
kecepatan yang sama.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="color: red;">ANDA PUNYA MASALAH BURUK DENGAN SERANGGA????JANGAN DI BIARKAN,,,,HUBUNGI KAMI,,,,:D,,,,!!!</span></span><br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDDtPc0OxxMaoz9PZSZ99nx97ttRWmiyR3ZetFLgK5MRNKcjPyylPe1mWM27sMEQj06l-dKJzESUda4PgvNCTOuaxp4R5ynhgNAIAYwC3tH8g-iLY0sS8qoA-8P7Ya6SKGMTeTOgu9PwcZ/s1600/100001257506129pizapw1440219967.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="302" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDDtPc0OxxMaoz9PZSZ99nx97ttRWmiyR3ZetFLgK5MRNKcjPyylPe1mWM27sMEQj06l-dKJzESUda4PgvNCTOuaxp4R5ynhgNAIAYwC3tH8g-iLY0sS8qoA-8P7Ya6SKGMTeTOgu9PwcZ/s400/100001257506129pizapw1440219967.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSyTp7RSEtSc0bkgHjJYbcuFwAwxFMrvP6_y8l3OgV7wcNxh_NvhYt51sxMFRd-1oRtArTGUgAOZKsw6dS7o88c3eBwugq40N_vWfpUniMuuxrBMQSD1qtbCBwQaMI_XAaRtmAgmoM4Fy/s1600/100001257506129pizapw1440221557.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSyTp7RSEtSc0bkgHjJYbcuFwAwxFMrvP6_y8l3OgV7wcNxh_NvhYt51sxMFRd-1oRtArTGUgAOZKsw6dS7o88c3eBwugq40N_vWfpUniMuuxrBMQSD1qtbCBwQaMI_XAaRtmAgmoM4Fy/s400/100001257506129pizapw1440221557.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheoxDgcEZuAyo5yQlGjj2a-wgNRQE6tXHRlXIkiTupgrPph4sysWf3qw4r7UiAasK7KHkxi23KEf9mtVp3JEX8soKrzVd-TIq1IykQkxTdSvaeXK1681hkCrwPEIXByaDWh_JlIFw8rG7i/s1600/T-man.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheoxDgcEZuAyo5yQlGjj2a-wgNRQE6tXHRlXIkiTupgrPph4sysWf3qw4r7UiAasK7KHkxi23KEf9mtVp3JEX8soKrzVd-TIq1IykQkxTdSvaeXK1681hkCrwPEIXByaDWh_JlIFw8rG7i/s320/T-man.JPG" width="167" /></a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0Indonesia-0.789275 113.92132700000002-31.668126 72.61273300000002 30.089576 155.22992100000002tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-76507887678629311412013-05-11T01:54:00.000-07:002015-08-23T01:57:42.550-07:00Serangga Paling Berbahaya<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<h3 class="post-title entry-title">
<br />
</h3>
Dengan munculnya isu Tomcat yang beredar dari Surabaya hingga sudah
sampai ke daerah Bogor dan Tanggerang, banyak yang mengira efek dari
serbuan Tomcat menjadi serangga yang berbahaya untuk manusia. Tidak
sepenuhnya salah, efek dari Tomcat memang berbahaya untuk manusia, namun
sejatinya menurut para ahli banyak serangga lain yang lebih berbahaya
dan mematikan daripada Tomcat, berikut daftar serangga-serangga paling
berbahaya dan mematikan di dunia.<br />
<br />
<span style="color: sienna;"><span style="font-size: medium;">10. Hemiptera – Kissing Bugs</span></span><span style="color: black;"> </span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-p_bTuqqynrA/T22k051DSeI/AAAAAAAAAIo/Ewomk8SMM-I/s1600/images.jpeg" /></div>
Memiliki
ciri khas memiliki tabung untuk menghisap untuk menghisap darah
binatang yang lebih besar, serangga ini bisa menyebabkan penyakit
Chagas yang mematikan. Gejala-gejala penyakit Chagas bervariasi selama
infeksi. Dalam, gejala tahap awal akut ringan dan biasanya tidak lebih
dari pembengkakan lokal di tempat infeksi. Sebagai penyakit berlangsung,
lebih dari sebanyak dua puluh tahun, gejala kronis yang serius muncul,
seperti penyakit jantung dan kelainan dari usus. Jika tidak diobati,
penyakit kronis sering fatal. Perawatan obat saat penyakit ini umumnya
tidak memuaskan, dengan obat yang tersedia yang sangat beracun dan
sering tidak efektif, terutama dalam tahap kronis dari penyakit.<br />
<br />
<span style="color: sienna;"><span style="font-size: medium;">9. Asian Hornet - Tawon Jepang</span></span><span style="color: black;"> </span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-YAbYyKYb1WU/T22lBh2xqsI/AAAAAAAAAJI/5oLK1Qc7SmI/s1600/tawon+jepang.jpeg" /></div>
<br />
Lebah atau tawon memiliki besar tubuh 3 inchi dan hidup berkelompok
dengan jumlah 20 sampai 30 ekor per kelompok. Sengatannya dapat
mematikan bukan hanya oleh reaksi alergi tetapi juga karena banyaknya
banyaknya racun yang dikeluarkan. Sengatan tersebut memiliki konsentrasi
yang lebih tinggi bahan kimia penyebab rasa sakit yang disebut
Asetilkolin daripada serangga menyengat lainnya. Memiliki sebuah enzim
dalam racun yang dapat melarutkan jaringan manusia. Mengandung
sedikitnya delapan bahan kimia berbeda dan seperti semua lebah lain,
dapat menyengat berkali-kali.<br />
<br />
<span style="color: black;"> </span><span style="color: sienna;"><span style="font-size: medium;"><span style="color: black;">8. Siafu - Semut Afrika</span></span></span><br />
<span style="color: sienna;"><span style="font-size: medium;"><br />
</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-ln3gwXHKsvs/T22k8FLj-nI/AAAAAAAAAJA/q1GUvmOGi0U/s1600/saifu.jpeg" /></div>
Bergerak
dalam koloni, setiap koloni dapat terhitung dua puluh juta semut yang
kuat yang dapat merusak pedesaan Afrika dan melenyapkan segala sesuatu
di lalui mereka. Meskipun tidak sulit untuk dihindari, sebanyak 20-50
orang meninggal setiap tahun serta kerugian ribuan dolar dalam
kerusakan bahan makanan tahunan.<br />
<br />
<span style="color: sienna;"><span style="font-size: medium;">7. Wasps - Tawon Jaket Kuning</span></span><span style="color: black;"> </span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-cNHeZpVvHCQ/T22lOQSBKaI/AAAAAAAAAJY/uRqQjvYoPi4/s1600/wasps.jpeg" /></div>
Meskipun
tawon tidak selalu mencari manusia untuk disengat (kecuali wilayahnya
sedang terancam), sengatan tawon ini sering menyebabkan alergi yang
menyebabkan paling banyak kerusakan. Banyak orang masuk ke shock
anafilaksis dan mati karena sengatan seekor tawon.<br />
<br />
<span style="color: sienna;"><span style="font-size: medium;">6. Locusts - Belalang</span></span><span style="color: black;"> </span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-HUS4beUQ4ew/T22k3KIzi9I/AAAAAAAAAIw/D-dtS-lS20M/s1600/locusts.jpeg" /></div>
<br />
Meskipun tidak membunuh secara langsung, serangan ribuan hingga ratusan
ribu belalang ke daerah pertanian dapat menghancurkan tanaman-tanaman
dengan sangat cepat. Memiliki efek bagi kesediaan pangan manusia.<br />
<br />
<span style="color: sienna;"><span style="font-size: medium;">5. Fire Ants - Semut Api</span></span><span style="color: black;"> </span><br />
<span style="color: sienna;"><span style="font-size: medium;"><br />
</span></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5TtKek0lFVfP4eFRUJfGuYHsRLY9n-RPPjFZIrqk-CdcApstqNj5Bz7BwD3PJlIQksxd13ibUzvutCvk2dm2faulnXRnTIQ9QCz2OcO9c_S8H8hMO8sgtJAxcECaD0_gzD-Oss_z3I146/s1600/SEMUT+API.jpg" />Biasanya
bersarang di pasir atau tanah, semut api membangun gundukan agak besar
dan memakan tanaman dan kadang-kadang jangkrik dan serangga kecil.
Sengatan semut api adalah tusukan yang terasa seperti terbakar dengan
api dan membengkak menjadi bintil menyakitkan. Sebuah sengatan kecil
dapat dengan cepat diobati dan disembuhkan, tetapi ketika kawanan
semut, dapat menyebabkan 150 kematian per hari serta jutaan dolar dalam
kerusakan tanaman.<br />
<br />
<span style="color: sienna;"><span style="font-size: medium;"><span style="color: black;">4. TseTse Fly - Lalat Tse Tse</span><br />
</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-NYhem-JKUAs/T22lHAPKvPI/AAAAAAAAAJQ/PTfAvns8d-o/s1600/tsetse+fly.jpeg" /></div>
Pembawa
penyakit tidur mematikan, lalat tsetse memakan darah vertebrata.
Penyebaran penyakit ini, trypanosomiases pada manusia dengan menggigit
korban melalui bagian mulut mereka. Tinggal di Afrika, jumlah korban
tewas adalah 250.000-300.000 korban per tahun.<br />
<br />
<span style="color: sienna;"><span style="font-size: medium;">3. Fleas - Kutu</span></span><span style="color: black;"> </span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-SsFWvRM9lMI/T22kzSDpCaI/AAAAAAAAAIg/DaVyN3zQVUU/s1600/fleas.jpeg" /></div>
<br />
Kutu secara langsung bertanggung jawab untuk penyebaran Wabah Bubonic
dari tikus, mereka untuk membawa bakteri Yersinia Pestsis. Jika
tergigit, luka akan membengkak dan dapat menyebabkan reaksi alergi.
Penyebaran wabah dapat membunuh jutaan manusia, kutu dapat menjadi hama
mengerikan.<br />
<br />
<span style="color: sienna;"><span style="font-size: medium;"><span style="color: black;">2. Nyamuk Aedes aegypti</span><br />
</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-a2q4vvUQKdA/T22k5rEp60I/AAAAAAAAAI4/YvL2kAGlwAk/s1600/nyamuk.jpeg" /></div>
Demam
berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus
dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk
dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang
dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari
genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan
di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di
musim hujan yang lembap.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan
setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di
seluruh dunia<br />
<br />
<span style="color: sienna;"><span style="font-size: medium;">1. Anopheles Mosquito</span></span><span style="color: black;"> </span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-19TeWokKyOM/T22kveyNuyI/AAAAAAAAAIQ/Zc6GkbZJzss/s1600/anopheles.jpeg" /></div>
Malaria
adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit
tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang
biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah. Pasien yang
terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit
influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang
berujung pada kematian.<br />
Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di
mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor
nyamuk Anopheles. Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di
Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi.<br />
Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30
detik. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang
meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya. 90% kematian terjadi di
Afrika, terutama pada anak-anak.<br />
<br />
<br />
ANDA PUNYA MASALAH DENGAN SEMUT????HUBUNGI KAMI,,,,:D,,,,!!!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWeOOUqtNfM8P3oFMthC_LlyA2UH1yJfrKxldrXXTSUjjxlmdF1X1JyOMxbnXZ_R4KRbrSG8cBdpWaE1jgEjVve6iMk0HcwuQ_8RIVv_v0rhiVrbG-k6a_cHPYIDRzLUCvNZqds9xdf0wq/s1600/AKU1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="436" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWeOOUqtNfM8P3oFMthC_LlyA2UH1yJfrKxldrXXTSUjjxlmdF1X1JyOMxbnXZ_R4KRbrSG8cBdpWaE1jgEjVve6iMk0HcwuQ_8RIVv_v0rhiVrbG-k6a_cHPYIDRzLUCvNZqds9xdf0wq/s640/AKU1.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Gy-iKWksMfTxBp3BmRmFoVC_eYZB5IiaMAL0u5m9PLahf8vKq8I2Y7tmvbDNMSoVQIbirN2cUDB2KD1xm3LBIhERGn977B6WUhgMmri-hfYn2ucz8M1-aRo0i4PS-GtWZK_Vzmlh0xSq/s1600/100001257506129pizapw1440223571.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="451" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Gy-iKWksMfTxBp3BmRmFoVC_eYZB5IiaMAL0u5m9PLahf8vKq8I2Y7tmvbDNMSoVQIbirN2cUDB2KD1xm3LBIhERGn977B6WUhgMmri-hfYn2ucz8M1-aRo0i4PS-GtWZK_Vzmlh0xSq/s640/100001257506129pizapw1440223571.jpg" width="640" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0Indonesia-0.789275 113.92132700000002-31.6697615 72.61273300000002 30.0912115 155.22992100000002tag:blogger.com,1999:blog-9002685830621610231.post-77377271544872363342013-05-11T01:15:00.001-07:002015-08-23T01:58:24.498-07:0010 Serangga Tercantik Sekaligus Mematikan <h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEignYqYyTaqIC5HM5whrhw7ga3bkUAE6Vttp2_pPyAGj5nRYoCyWcck9CaZ7Amv4Yaa2U-oX_wHlKLCa77YghN1BYmEB1AAsBeUXuSfbjhJ1KPEdMj1srCfjc3x0WJcMaM9ttz6LlKziT4T/s1600/32.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEignYqYyTaqIC5HM5whrhw7ga3bkUAE6Vttp2_pPyAGj5nRYoCyWcck9CaZ7Amv4Yaa2U-oX_wHlKLCa77YghN1BYmEB1AAsBeUXuSfbjhJ1KPEdMj1srCfjc3x0WJcMaM9ttz6LlKziT4T/s400/32.jpg" width="290" /></a></div>
<span style="color: lime;"><span style="font-size: large;"><b>Wah ternyata walaupun cantik ternyata serangga-serangga berikut ini
mematikan,, jadi kalo ketemu sama salah satu hati-hati ya.. (^_^)<br />
</b></span></span><br />
<br />
<br />
1.<span style="color: red;"><b>Lymantrid Moth (<i>Calliteara pudibunda</i>)</b></span>
adalah ngengat yang banyak hidup di hutan Denmark beech (Fagus
sylvatica). Setiap betinanya dapat meletakkan 300-400 telur. Dan ketik
menjadi ulat kecil akan sangat mudah tertiup oleh angin. Dan pada
akhir musim gugur ulat sepenuhnya telah menjadi dewasa, hingga sekitar
5 cm panjangnya dan berwarna sangat indah<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjFbel4WrF24jMrLmQqg7_Z0VsInTdQTRR7BjxprZStfgEy5m4dZHFfhebzd_nthYcdFj7GESY_bSUR4nKNhGqRoar76YZyN5jvhVP1kY1wqo-yUNuUjobINm_FbUGs3AQaq_aznlmo_eL/s1600/abiethun.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjFbel4WrF24jMrLmQqg7_Z0VsInTdQTRR7BjxprZStfgEy5m4dZHFfhebzd_nthYcdFj7GESY_bSUR4nKNhGqRoar76YZyN5jvhVP1kY1wqo-yUNuUjobINm_FbUGs3AQaq_aznlmo_eL/s200/abiethun.jpg" width="148" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
2.<span style="color: red;"><b>Devil's Flower Mantis (<i>Idolomantis Diabolica</i>)</b></span><br />
dolomantis Diabolica yang kadang-kadang dikenal sebagai “Raja dari
segala Belalang sembah”, alasannya adalah karena : keindahan, ukuran dan
kelangkaan, dan merupakan salah satu spesies terbesar dari belalang
sembah yang menyerupai bunga.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQE3Vyx9Cm1lmsDGcxm5dmGp-SPDZdvtLOlEahiffqyvTtUJeswly3ewPhvFjFPtL_WzKwltF7qhji39b9zspzbkD7YDewMyp9RlRTmNQo1RfzAnbIXnzReXhFWXeJeVHF5ocYzp6PBlln/s200/images.jpeg" width="133" /></div>
<br />
3.<span style="color: red;"><b>Damselfly</b> <i><b>(</b></i><b><i>Ischnura Heterosticta)</i></b></span><br />
Damselfly adalah nama umum untuk apapun dari serangga Predaceous
Zygoptera dari Ordo Odonata, memiliki tubuh yang panjang, mata
multifaset yang besar, serta dua pasang sayap transparan yang kuat, yang
pada saat istirahat biasanya akan dilipat bersama-sama di atas
perutnya. Mereka biasanya terbang bersama-sama selama perkimpoian. Bagi
manusia, mereka adalah serangga dengan warna yang paling mencolok, dan
perilaku kimpoi yang unik yang menambah keindahan alam.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="143" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfWplLRQPaRp8D-lgnsGQBLxauY8olRYw9iw-ZkweRHlXN_lYTKU5nS0c5WDojYulV6l7KLJSbLq8I3eQ-G40q6fTaty3J0lyPJkTCFcoSpV_4ZrqpJgbeD0f3bnvrjzsW7l_mfbZALKWB/s200/CoachellaBlueDamselfly.jpg" width="200" /></div>
<br />
4.<span style="color: red;"><b>Calleta Silkmoth</b> (<b><i>Eupackardia Calleta</i></b>)</span><br />
<br />
Calleta Silkmoth (Eupackardia calleta) adalah ngengat sutra dari
keluarga Saturniidae. Ditemukan di Meksiko, Guatemala dan bagian selatan
Amerika Serikat, ini satu-satunya spesies dalam Genus Eupackardia..<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqjQxwQZjXuwVMFCKL7pChh8JMQjJ6nTwIOnA4iL9cjHZKvgqIJI90Vac4u4C6FYgOxQF7IQPW1guP579va7d2umXOs7MeT04AhA39XaQr79KtpcdNQKduMaHiShoReMEDUwhzh6oxraHA/s1600/E_calleta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="163" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqjQxwQZjXuwVMFCKL7pChh8JMQjJ6nTwIOnA4iL9cjHZKvgqIJI90Vac4u4C6FYgOxQF7IQPW1guP579va7d2umXOs7MeT04AhA39XaQr79KtpcdNQKduMaHiShoReMEDUwhzh6oxraHA/s200/E_calleta.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
5<span style="color: red;">.<b>Cecropia Moth </b>(<i><b>Hylaphora Cecropia)</b></i></span><br />
<i><b> </b></i> <br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSGtRe91IsSAwJw5FnTdBqR88p1arrRBLU1-LbyqBrK7kcy3kUkHjTB92WsgM103eXdGX-0ymXcEMMjOWMdTvDIgEvD253MMkridWPsSukTrbO6gbaixslkFmHmCT8v8xJNAU557dtc4Hi/s1600/lep_columbia_moth071.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSGtRe91IsSAwJw5FnTdBqR88p1arrRBLU1-LbyqBrK7kcy3kUkHjTB92WsgM103eXdGX-0ymXcEMMjOWMdTvDIgEvD253MMkridWPsSukTrbO6gbaixslkFmHmCT8v8xJNAU557dtc4Hi/s200/lep_columbia_moth071.JPG" width="200" /></a>Juga dikenal sebagai “Ngengat Robin”, ngengat Cecropia adalah ngengat
terbesar ditemukan di Amerika Utara, yang memiliki sayap mencapai enam
inci. Mereka adalah anggota keluarga dari spesies Saturniidae, atau
ngengat sutra raksasa. Betinanya memiliki sayap dengan lebar hingga
lebig dari 130 mm. Larva ngengat ini yang paling sering ditemukan pada
pohon Maple, dan telah diketahui sering memakan Wild Cherry dan pohon
Birch.<br />
<br />
6.<span style="color: red;"><b>Orchid Mantis </b>(<i><b>Hymenopus Coronatu</b></i>) </span><br />
The
Hymenopus Coronatu, alias Anggrek belalang, adalah belalang bunga
yang biasanya ditemukan di Indonesia dan Malaysia. Pada gambar diatas
belalang tampak seperti sebuah anggrek? Sebenarnya mereka bersembunyi
di dalam bunga dan mereka amat sangat menyerupainya, sambil menunggu
mangsa serangga lain yang siap untuk di santap.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRKks3UxlkjCHFMsmPoJJ-CckEarqaLWXYHLOGzY6djBbXCsECy6WhDxDiucMewikT3G4qAPab1CohyphenhyphenXMo_IFASVp7nLgIq2q4l1_n4qQi19DsfMzLy8CCkukyEkNcxZb2yfRviD4YFKbi/s1600/orchid-mantis2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRKks3UxlkjCHFMsmPoJJ-CckEarqaLWXYHLOGzY6djBbXCsECy6WhDxDiucMewikT3G4qAPab1CohyphenhyphenXMo_IFASVp7nLgIq2q4l1_n4qQi19DsfMzLy8CCkukyEkNcxZb2yfRviD4YFKbi/s200/orchid-mantis2.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
7.<span style="color: red;"><b>Giant Camel Spider </b>(<i><b>Arachnid Solifugae</b></i>)</span><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIJExjQnC1h24gpegYVfERxMkyg2bu0xN66EKiizuiq_dxZQRL306zKgRqAfWVqemQ6Pw7e-jOZSnuCGeP5a9v2FyaNXlI2PjcaIzPdvHjGoQfOM498lJo6ZZ36aXAb63pZEB73uLxcTi4/s1600/giant-camel-spider-8.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIJExjQnC1h24gpegYVfERxMkyg2bu0xN66EKiizuiq_dxZQRL306zKgRqAfWVqemQ6Pw7e-jOZSnuCGeP5a9v2FyaNXlI2PjcaIzPdvHjGoQfOM498lJo6ZZ36aXAb63pZEB73uLxcTi4/s200/giant-camel-spider-8.jpg" width="200" /></a>Mungkin kita tidak akan pernah atau jarang mendengar cerita-cerita dari
prajurit Amerika Serikat dalam Perang Teluk. Di ceritakan bahwa
laba-laba unta raksasa merangkak ke kantong tidur seorang prajurit,
menggigit manusia pada saat ia sedang tidur. Untungnya, laba-laba unta
padang pasir raksasa asli Irak tidak berbisa. Laba-laba ini menggunakan
cakarnya untuk menangkap mangsanya, yang tidak lebih besar dari
dirinya sendiri. Mereka juga dikenal karena cepat. Camel Spider
raksasa telah dikenal dapat berjalan dengan kecepatan 10 MPH. Makhluk
ini nama aslinya adalah Arakhnida Solifugae. “Solifugae” berarti,
dalam bahasa Latin, “lari dari matahari”.<br />
<br />
8.<span style="color: red;"><b>Hercules Beetle </b>(<b>Dynastes Hercules</b>)</span><br />
Merupakan jenis kumbang badak yang hidup di Amerika Selatan, Kumbang
Hercoles dapat tumbuh hingga lebih dari 6 inci panjang (yang dihitung
dari ujung tanduknya), dan yang paling dikenal darinya adalah kekuatan:
yang mampu mendorong 850 kali beratnya tubuhnya sendiri! Kumbang ini
hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak agresif, kecuali berkelahi dengan
kumbang Hercules lainnya <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ2cUEVvPpFip0i3Gi3VIkMyabM8XeMyU-epuf5bCCFoyWcIIsfFng2BGoB8ngYI5cGHp_U6hLp9-d5a-mVfe07PxtAJtLfUxmBb9YoiPHpgvb6kVu7dTVwp9SjWhNcq1YUsCzU5RBc6B9/s200/imageso.jpeg" width="200" /></div>
<br />
9.<span style="color: red;"> <b>Giant Water Bug </b>(<b><i>Belostomatidae</i></b>)</span><br />
Belostomatidae
adalah keluarga serangga yang lebih dikenal sebagai “serangga air
raksasa”. Kebanyakan spesies ini dalam masih dalam keluarga
Belostomatidae yang merupakan kumbang terbesar di dunia. Serangga ini
adalah predator yang paling tangkas, menangkap dan makan ikan dan juga
katak. Mereka sering berbaring tak bergerak di bagian permukaan air,
sambil menunggu mangsa datang mendekat. Gigitan mereka dianggap salah
satu yang paling menyakitkan yang dapat ditimbulkan oleh serangga.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNgeidKYgkS0V7J7MRI28xE86nbQyY4NWDQbzgO1vLSEl_Ks4vg9W4Ch41u51DCFdlKO89R4qcREI7MZL5zTYxqchefq__0WnFlCzemuUXuDOJagPpVlAYZV3iU_KeEPcv22N5OHP2apRQ/s1600/giant+water+bug.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNgeidKYgkS0V7J7MRI28xE86nbQyY4NWDQbzgO1vLSEl_Ks4vg9W4Ch41u51DCFdlKO89R4qcREI7MZL5zTYxqchefq__0WnFlCzemuUXuDOJagPpVlAYZV3iU_KeEPcv22N5OHP2apRQ/s200/giant+water+bug.jpg" width="200" /></a>Dalam beberapa kasus, gigitan mereka bisa menyebabkan kerusakan permanen
pada manusia. Kadang-kadang ketika menghadapi pemangsa yang lebih
besar, seperti manusia, mereka akan “berpura-pura mati” dan memancarkan
cairan dari anus mereka untuk membuatnya menjijikan.<br />
<br />
<br />
10.<span style="color: red;"><b>Leopard Moth </b>(<b><i>Hypercompe Scribonia</i></b>)</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="307" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5yCkxlY1FJqffK9q48ZVdaI3HLbHzuU7cbaXqhcEytGBMdPqcZ2O8DmM1gYNd7ifC09u81pcz6aF987sgJDdYxF8MU4IJi6mOiVJ81KCbiz-4swTOnAmD1EXoQMdy0qGjnFuHzq4KLVQH/s320/177895370_a1f43df936.jpg" width="320" /></div>
<br />
Giant Leopard Moth atau Eyed Tiger Moth (Hypercompe scribonia) memiliki
pola yang serupa dengan macan tutul. Kupu-kupu itu adalah aposematic,
yang berarti bahwa mereka benar-benar serangga predator<br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="color: red;">TEMPAT USAHA ANDA JADI TEMPAT IDAMAN MEREKA???""JANGAN GALAU"" HUBUNGI KAMI,,,,,,:D.....!!!</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSyTp7RSEtSc0bkgHjJYbcuFwAwxFMrvP6_y8l3OgV7wcNxh_NvhYt51sxMFRd-1oRtArTGUgAOZKsw6dS7o88c3eBwugq40N_vWfpUniMuuxrBMQSD1qtbCBwQaMI_XAaRtmAgmoM4Fy/s1600/100001257506129pizapw1440221557.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuSyTp7RSEtSc0bkgHjJYbcuFwAwxFMrvP6_y8l3OgV7wcNxh_NvhYt51sxMFRd-1oRtArTGUgAOZKsw6dS7o88c3eBwugq40N_vWfpUniMuuxrBMQSD1qtbCBwQaMI_XAaRtmAgmoM4Fy/s400/100001257506129pizapw1440221557.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWeOOUqtNfM8P3oFMthC_LlyA2UH1yJfrKxldrXXTSUjjxlmdF1X1JyOMxbnXZ_R4KRbrSG8cBdpWaE1jgEjVve6iMk0HcwuQ_8RIVv_v0rhiVrbG-k6a_cHPYIDRzLUCvNZqds9xdf0wq/s1600/AKU1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="273" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWeOOUqtNfM8P3oFMthC_LlyA2UH1yJfrKxldrXXTSUjjxlmdF1X1JyOMxbnXZ_R4KRbrSG8cBdpWaE1jgEjVve6iMk0HcwuQ_8RIVv_v0rhiVrbG-k6a_cHPYIDRzLUCvNZqds9xdf0wq/s400/AKU1.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Gy-iKWksMfTxBp3BmRmFoVC_eYZB5IiaMAL0u5m9PLahf8vKq8I2Y7tmvbDNMSoVQIbirN2cUDB2KD1xm3LBIhERGn977B6WUhgMmri-hfYn2ucz8M1-aRo0i4PS-GtWZK_Vzmlh0xSq/s1600/100001257506129pizapw1440223571.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Gy-iKWksMfTxBp3BmRmFoVC_eYZB5IiaMAL0u5m9PLahf8vKq8I2Y7tmvbDNMSoVQIbirN2cUDB2KD1xm3LBIhERGn977B6WUhgMmri-hfYn2ucz8M1-aRo0i4PS-GtWZK_Vzmlh0xSq/s400/100001257506129pizapw1440223571.jpg" width="400" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04103282056289128417noreply@blogger.com0Indonesia-0.789275 113.92132700000002-0.789275 113.92132700000002 -0.789275 113.92132700000002